Rakernas ke-23 GMBI: Adu Gagasan, Pamer Pengaruh, dan Peta Jalan Baru Gerakan Akar Rumput
kandidat-kandidat.com | Selasa, 11 Nov 2025 - 20:41 WIB | SRiz
— KOTA BANDUNG | Dalam suasana penuh simbolik di momentum Hari Pahlawan, LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-23 di Hotel Horison Bandung.
Gelaran Rakernas ke-23 LSM GMBI di Hotel Horison Bandung bukan hanya sekadar forum tahunan. Selama 10–13 November 2025, pertemuan ini menjadi arena konsolidasi yang mempertemukan tokoh pertahanan, intelijen, akademisi, dan budayawan untuk menyuntikkan perspektif strategis bagi arah baru gerakan akar rumput GMBI.
— KOTA BANDUNG | Dalam suasana penuh simbolik di momentum Hari Pahlawan, LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-23 di Hotel Horison Bandung.Selama tiga hari, 10–13 November 2025, ratusan aktivis dari berbagai penjuru Nusantara berkumpul membawa tema yang ambisius: Kembali ke Akar, Melompat ke Masa Depan dengan slogan “Solidaritas Tanpa Batas”.
Namun di balik seremoni resmi, Rakernas ini juga memunculkan dinamika menarik—perpaduan antara forum strategis, ajang konsolidasi kekuatan, hingga ‘panggung’ yang menandai semakin terbukanya organisasi ini terhadap pendekatan intelektual dan jaringan lintas sektor.
Deretan Tokoh: Dari Istana hingga Lembaga Intelijen
Nuansa strategis terasa kuat sejak pembukaan. Kehadiran Jenderal TNI (Purn.) Prof. H. Dudung Abdurachman sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional memberi bobot tersendiri.
Tidak berhenti di situ, sejumlah tokoh lintas lembaga juga hadir, membentuk layaknya “panel super” yang menyuntikkan legitimasi sekaligus ekspektasi:
- Staf Ahli Kominfo Bidang Sosial Ekonomi Budaya, Raden Wijaya Kusuma Wardana
- Perwakilan Mabes Polri, Kombes Pol. Aji Indra Dwiyatma, S.I.K.
- Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Barat, Brigjen TNI Raden Toto Oktaviana
- Tokoh Budaya Galuh Pajajaran & Dewan Kehormatan GMBI, KGP Ramlan Samsuri, S.E., CLA., CPLA
- Guru Besar UPI & Dewan Pakar DPP GMBI, Prof. Cecep Darmawan
Dengan komposisi narasumber sekuat ini, Rakernas seolah mengirim sinyal bahwa GMBI sedang berupaya memperluas jejaring politik, budaya, hingga keamanan. Tidak sekadar konsolidasi internal.
Ketum GMBI Menggerakkan Narasi: Kembali ke Akar, Jangan Hilang Jati Diri
Ketua Umum DPP GMBI Moh. Fauzan Rahman, S.E., tampil sebagai penjaga ideologi. Dalam sambutannya, ia menegaskan arah gerakan:
“Melalui Rakernas ini, mari kita kembali ke akar, memperkuat fondasi dari dalam.”
Pesan ini bukan sekadar slogan. Di internal GMBI, isu “kembali ke akar” menjadi penanda bahwa organisasi sedang merapikan barisan di tengah dinamika sosial-politik nasional.
Momen Hari Pahlawan mempertegas narasi tersebut. Ketua Umum mengingatkan kader agar tidak melupakan asal perjuangan dan menjaga persatuan “tanpa sekat”.
Saut Budi Anton Sitanggang: Wilter Sumut Pulang dengan PR Berat
Dari sisi daerah, Ketua Wilter GMBI Sumatera Utara, Saut Budi Anton Sitanggang, menjadi salah satu figur yang paling vokal menyuarakan dampak Rakernas.
Dalam perbincangan santai yang sempat mencairkan atmosfer intens forum, ia menegaskan:
“Pasca Rakernas ke-23 ini, semangat dan integritas setiap aktivis GMBI akan semakin tertanam untuk menjalankan fungsi sebagai social control yang efektif dan objektif… Harapan terbesar kami adalah kehadiran GMBI dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat akar rumput.” tegasnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa Wilter Sumut mengambil posisi sebagai ujung tombak kontrol sosial—sebuah fungsi yang kerap menjadi sorotan publik ketika berbenturan dengan praktik-praktik pemerintahan daerah.
Dalam pernyataan terpisah, ia juga menambahkan: “Banyak pembekalan ilmiah yang saya peroleh. Semua ini akan kami implementasikan untuk menjadikan GMBI wilter Sumut lebih baik dan bermanfaat, berkontribusi nyata bagi masyarakat luas.”
Ungkapan tersebut menempatkannya sebagai figur yang mendorong transformasi berbasis kapasitas intelektual, bukan hanya aktivisme massa.
Investigasi: Di Balik Rakernas, Agenda Konsolidasi yang Lebih Dalam?
Meski acara dikemas formal, Rakernas tahun ini meninggalkan sejumlah catatan penting:
- Kehadiran pejabat strategis mengindikasikan bahwa GMBI sedang memperkuat jejaring kebijakan dan keamanan.
- Tema “solidaritas tanpa batas” dibaca sebagai respons terhadap dinamika internal dan eksternal organisasi.
- Dorongan kembali ke akar menjadi kode bagi penguatan ideologi di tengah isu fragmentasi gerakan.
- Penekanan kontrol sosial menunjukkan bahwa GMBI berambisi memainkan peran lebih nyata dalam pengawasan publik.
Kombinasi tokoh, narasi, dan konsolidasi ini membuat Rakernas ke-23 bukan sekadar agenda tahunan, melainkan langkah strategis untuk memposisikan GMBI dalam peta gerakan sipil nasional.
Penutup: Rakernas Sebagai Deklarasi Arah Baru
Dengan rangkaian kegiatan yang terstruktur dan kehadiran tokoh lintas sektor, Rakernas ke-23 tidak hanya menjadi forum evaluasi, tetapi deklarasi kolektif untuk memperkuat soliditas, memperluas pengaruh, dan memastikan manfaat organisasi dapat dirasakan hingga lapisan akar rumput.
GMBI ingin tampil sebagai organisasi masyarakat yang tidak hanya vokal, tetapi juga siap dengan basis intelektual dan legitimasi moral. Dan Rakernas ini, dengan segala dinamika investigatif dan nuansa infotainment-nya, menjelaskan ke arah mana roda besar itu sedang digerakkan. [■]

إرسال تعليق
Silakan beri komentar yang baik dan sopan