dobeldobel dot com - Jakarta - Banyak orang muda yang kreatif di negeri ini. Tapi hanya sedikit yang punya kesempatan untuk maju dan tampil sebagai pelopor. Situasi inilah yang mengusik kesadaran Egy Massadiah selama belasan tahun.
Maka tak mengherankan bila hati pria Bugis kelahiran Ujungpandang 27 Desember 1966 ini langsung tergerak, ketika melihat peluang maju sebagai calon anggota parlemen di Pemilu 2009. Dengan terlibat langsung dalam proses pembuatan policy kelak, Egy berharap benar-benar dapat mewujudkan obosesinya mengangkat nasib kaum muda.
Sebagai pengusaha muda yang ulet, Egy memang tak merasa gamang merambah panggung politik. Apalagi caleg DPR RI dari Partai Golkar yang kebagian daerah pemilihan DKI Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri) dengan nomor urut 5 ini telah menggembleng diri dengan ethos kerja Teater Mandiri sejak 1983.
Telah belasan tahun pula Egy menjalani prinsip hidup 'bertolak dari yang ada', menggeluti hidup dengan mengucurkan keringat serta mengakrabi segala kekurangan dan kesulitan.
"Bukankah kehidupan bernegara sendiri juga adalah sebuah panggung teater yang memerlukan pekerja-pekerja yang ulet, setia, dan terlatih? Tak hanya cerdas, tetapi juga bijak, gesit, dan memiliki kepekaan yang tinggi pada kemanusiaan," kata Egy kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (27/1).
Kepada kaum muda pula, pengusaha yang juga seniman ini ingin menggelorakan semangat kerja keras di balik aktivitas kehidupan teater. Bahwa setiap kesulitan dan kemalangan selalu menjanjikan sebuah harapan. "Karena itu saya percaya komunitas teater bukan hanya tempat bermain dan bertemu orang-orang muda, tetapi juga mengasah dan menempa mereka menjadi mandiri, berdisiplin, punya arah dan paham bekerja sebagai sebuah tim," tegasnya.
Ambisi aktor yang dikenal publik lewat film-film Pernikahan Dini, Kabut Perkawinan, dan Zig Zag untuk menjadikan teater sebagai kantong yang mengolah generasi muda Indonesia agar siap pakai dalam membangun bangsa ini memang tak berlebihan.
Sebab teater mencakup hampir seluruh cabang kesenian dan juga berbagai aspek dari disiplin ilmu lain, seperti psikologi, filsafat, sejarah, politik, hokum, dan bahkan ekonomi. "Dengan perannya yang multifungsi, teater bisa dijadikan bengkel pelatihan, bukan saja bagi mereka yang ingin menjadi pekerja teater, tetapi seluruh kemungkinan profesi dari kelas pekerja maupun pemimpin," kata penulis buku Srikandi: Sejumlah Wanita Indonesia ini.
Dengan maju sebagai caleg, Egy setidaknya memiliki peluang untuk meraih impiannya secara konsisten. Memiliki seorang wakil rakyat seperti Egy, jelas memungkinkan kita semua menolong menyelamatkan generasi muda dari jilatan neraka kehidupan yang terjulur dari liang narkoba. [P1]
(dikutip dari INILAH.COM)
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan