YUNAS CENTRE SEMAKIN SERING LAKUKAN KONSOLIDASI TURUN KE BAWAH
MENJELANG AKHIR MASA KAMPANYE
Bekasi, dobeldobel dot com
Di saat menjelang kampanye besar legislatif, mungkin hanya beberapa anggota dewan yang bisa kita jumpai di gedung dewan. Contohnya, saat saya mengunjungi DPRD Kota Bekasi, saya mendapati hanya beberapa anggota dewan yang hadir. Di kartu absen hanya ada nama seorang staf dewan. Saat saya memasuki lantai dua, saya hanya bisa mengetahui bahwa yang hadir adalah Wakil Ketua DPRD Ust. H. Syaikhu dan Ketua DPRD, H. Yusuf Nasih. Rupanya mereka tidak melakukan sosialisasi dan kampanye, dan H. Nasih pun mengatakan, sosialisasi hanya dilakukan pada malam hari saja. Alasan yang bisa dimaklumi seperti juga halnya mengapa beberapa anggota dewan yang juga menjadi caleg kenapa mereka kini tidak bisa hadir.
Berikut ini kutipan wawancara saya dengan Pak Haji (panggilan akrab H. Yusuf Nasih) sang Ketua DPRD Kota Bekasi yang masa bhaktinya akan berakhir tahun 2009 ini.
Caleg yang mempunyai 7 orang anak ini mempunyai orientasi fokus bidang pendidikan dalam kampanye legislatif mendatang. Dia berencana akan tetap terus melanjutkan program-program pemerintah di tingkat daerah agar dapat lebih baik, khususnya bidang pendidikan. Karena pendidikan gratis yang kini telah berjalan masih perlu ditingkatkan lagi. Bagaimanapun juga yang dimaksud dengan pendidikan gratis berarti mencakup berbagai hal dan komponen, mulai dari biaya belajar setiap siswa, SPP, biaya seragam, biaya buku, biaya praktek, kelengkapan belajar, uang gedung dan termasuk kursus tambahan yang dilakukan di dalam sekolah adalah juga menjadi satu kesatuan dalam program pendidikan gratis. Bila sekarang belum bisa menyeluruh maka hal ini harus ditingkatkan di waktu mendatang. Artinya dia berharap bila dipilih dan didukung rakyat serta masyarakat di Kota Bekasi khususnya di wilayah daerah pemilihannya, dia akan jadi aspirator konstituen pemilihnya. Namun begitu dia menegaskan bahwa bila sudah menjadi anggota dewan, maka kepentingan rakyat kota bekasi secara keseluruhanlah yang akan dia perjuangkan.
Pak Haji pun juga merinci bahwa pendidikan gratis yang dimaksud oleh kader-kader partainya adalah mencakup biaya operasional, bukan hanya biaya sekolah para murid, dimana di satu sisi bantuan dari APBN disandingkan dengan tambahan dari APBD Kota Bekasi, maka alokasinya juga untuk kesejahteraan para penyelenggara pendidikan seperti Guru. Kalau dulu kan masih ada biaya gedung, biaya buku dan biaya lain-lainnya. Dan untuk sekarang kita akan perjuangkan biaya-biaya tersebut setiap siswa bisa digratiskan, dan ini bukan saja tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah. Dengan demikian masyarakat Bekasi akan lebih leluasa dan ringan mengalokasikan biaya hidup keluarga sehari-harinya, bila untuk alokasi pendidikan anak mereka bisa jauh diperingan.
Saat ditanya tentang alokasi dana untuk pendidikan dari APBN yang besarnya 20% dari 200 trilyun atau senilai 40 trilyun, Yusuf Nasih menambahkan bahwa bantuan dari pemerintah seperti BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang setiap siswanya, misalnya pada 2008 lalu Rp.20.000 per siswa yang diambil dari APBN dan di kota Bekasi setiap siswanya ditambah Rp. 20.000,- jadi setiap siswa mendapat bantuan dari pemerintah sebesar Rp. 50.000,-.
Yusuf pun mengingatkan bahwa anggaran pendidikan saja sudah mencapai 30% untuk Kota Bekasi, ini berarti bahwa secara bertahap akan meningkat setiap waktunya di tahun mendatang.
Bahwa program pendidikan gratis jangan hanya lips service (red.: cuma omong doang), Yusuf Nasih mengungkapkan tingkat kesejahteraan sumber daya manusia menjadi penting secara otomatis tentunya. Karena hal ini merupakan dua sisi yang saling mendukung (red: ketergantungan), yakni para murid dan para guru, dimana para guru semakin ada semangat dalam memberikan pengajaran dan pembelajaran kepada para muridnya. Dan tentunya hal ini tidak terlepas dari prestasi si pengajar (para guru) dengan ukuran standardisasi para guru pengajar seperti sertifikasi dan mekanisme lainnya. Dan adanya dana untuk peningkatan kesejahteraan para guru itulah yang kita tingkatkan setiap tahunnya.
H. Yusuf Nasih juga mempunyai pandangan yang tak jauh beda dengan beberapa tokoh politik lainnya tentang peristiwa tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat, beberapa waktu lalu. Dia menilai bahwa hal tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, dan kemungkinan besar terjadinya insiden tersebut dapat dipastikan karena kelalaian aparatur setempat. Disinyalirnya ada unsur kesengajaan, Yusuf tidak mau memberikan komentar lebih jauh. Dan untuk itu dia memilih diam, dengan berhati-hati dia memberi isyarat agar menunggu hasil penyelidikan pihak hukum.
Caleg Golkar No. urut 1 dari Pondok Gede, Pondok Melati dan Jatisampurna ini terlihat juga masih berenergi untuk menjalankan sosialisasi ke wilayah daerah pemilihannya, namun ia lebih memilih waktu di sore dan malam hari. Karena di samping siang hari dia masih bekerja sebagai anggota dewan sekaligus pejabat Ketua DPRD Kota Bekasi, dia memperhitungkan bila banyak juga dari konstituennya hanya bisa dihubungi pada waktu sore dan malam hari, , demikian pungkasnya mengakhiri wawancara kami.
Agenda Acara Mutakhir:
- Sosialisasi ke wilayah Jati Sampurna dan Pondok Melati. YUNAS Centre melakukan temuramah dengan warga sekitar di wilayah jati Sampurna dan Pondok melati, Senin dan Selasa, 2-3 maret 2009 lalu. (foto sedang dicetak om!!!)
==========================================================
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : H. YUSUF NASIH, S.Sos. MM.
Tempat, Tgl. Lahir : Bekasi, 25 September 1954
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Kawin
Alamat Rumah :
Dsn. Kranggan Wetan Rt 001/012
Jatirangga Jatisampurna Kota Bekasi
Keluarga
Istri : Hj. Mimin binti Sumintra
Anak :
1. Sri Fatimah Yusuf
2. Ratna Kartini Yusuf
3. Triyani Budhiarti Yusuf
4. Diana Pratiwi Yusuf
5. Ade Suharti Yusuf
6. Trihadi Sutrisna Yusuf
7. Rizki Achmadi Yusuf
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Kranggan
2. SMP Bekasi
3. SLTA Bandung
4. S.1 Univesitas Islam 45” (UNISMA) Bekasi
5. S.2 STIEPAS Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Pasundan Bandung
PENGALAMAN KERJA
1.Staf Desa Jatisampurna 1973 s/d 1976
2.Wakil Kepala Des Jatisampurna 1976 s/d 1982
3.Kepala Desa Jatirangga 1982 s/d 1993
4.Dir. PD. Jember Mapay 1993 s/d 2004
5.Ketua DPRD Kota Bekasi Pengganti Antar Waktu 2004 - 2009
ORGANISASI POLITIK
1.Komisaris Desa (Komdes) Golkar Desa Jatisampurna
(1975-1977)
2.Pengurus Komcam (Komisaris Golkar Kecamatan)
Jatisampurna 1977-1982
3.Pembina Golkar Desa Jatirangga 1982-1993
4.Ketua Rayon AMPI Kecamatan Jatisampurna 1994-1999
5.Ketua Golkar Kecamatan Jatisampurna 1998 s/d sekarang
ORGANISASI SOSIAL KEMASYARAKATAN
1.Ketua Kwaran Pramuka Kecamatan Jatisampurna
2.Ketua DPD Assosiasi LPM Kota Bekasi
3.Ketua DDI (Donor Darah Indonesia) Cabang Kota Bekasi
LAIN-LAIN
1.Sekretaris Umum Badan Kekeluargaan Masyarakat Kota Bekasi (BKM KOTA BEKASI)
2.Sekretaris Komite SMP 28 Kota Bekasi
3.Sekretaris Komite SMAN 7 Kota Bekasi
4.Wakil Sekretaris DPC Pejuang Siliwangi Indonesia Cabang Kota Bekasi
MENJELANG AKHIR MASA KAMPANYE
Bekasi, dobeldobel dot com
Di saat menjelang kampanye besar legislatif, mungkin hanya beberapa anggota dewan yang bisa kita jumpai di gedung dewan. Contohnya, saat saya mengunjungi DPRD Kota Bekasi, saya mendapati hanya beberapa anggota dewan yang hadir. Di kartu absen hanya ada nama seorang staf dewan. Saat saya memasuki lantai dua, saya hanya bisa mengetahui bahwa yang hadir adalah Wakil Ketua DPRD Ust. H. Syaikhu dan Ketua DPRD, H. Yusuf Nasih. Rupanya mereka tidak melakukan sosialisasi dan kampanye, dan H. Nasih pun mengatakan, sosialisasi hanya dilakukan pada malam hari saja. Alasan yang bisa dimaklumi seperti juga halnya mengapa beberapa anggota dewan yang juga menjadi caleg kenapa mereka kini tidak bisa hadir.
Berikut ini kutipan wawancara saya dengan Pak Haji (panggilan akrab H. Yusuf Nasih) sang Ketua DPRD Kota Bekasi yang masa bhaktinya akan berakhir tahun 2009 ini.
Caleg yang mempunyai 7 orang anak ini mempunyai orientasi fokus bidang pendidikan dalam kampanye legislatif mendatang. Dia berencana akan tetap terus melanjutkan program-program pemerintah di tingkat daerah agar dapat lebih baik, khususnya bidang pendidikan. Karena pendidikan gratis yang kini telah berjalan masih perlu ditingkatkan lagi. Bagaimanapun juga yang dimaksud dengan pendidikan gratis berarti mencakup berbagai hal dan komponen, mulai dari biaya belajar setiap siswa, SPP, biaya seragam, biaya buku, biaya praktek, kelengkapan belajar, uang gedung dan termasuk kursus tambahan yang dilakukan di dalam sekolah adalah juga menjadi satu kesatuan dalam program pendidikan gratis. Bila sekarang belum bisa menyeluruh maka hal ini harus ditingkatkan di waktu mendatang. Artinya dia berharap bila dipilih dan didukung rakyat serta masyarakat di Kota Bekasi khususnya di wilayah daerah pemilihannya, dia akan jadi aspirator konstituen pemilihnya. Namun begitu dia menegaskan bahwa bila sudah menjadi anggota dewan, maka kepentingan rakyat kota bekasi secara keseluruhanlah yang akan dia perjuangkan.
Pak Haji pun juga merinci bahwa pendidikan gratis yang dimaksud oleh kader-kader partainya adalah mencakup biaya operasional, bukan hanya biaya sekolah para murid, dimana di satu sisi bantuan dari APBN disandingkan dengan tambahan dari APBD Kota Bekasi, maka alokasinya juga untuk kesejahteraan para penyelenggara pendidikan seperti Guru. Kalau dulu kan masih ada biaya gedung, biaya buku dan biaya lain-lainnya. Dan untuk sekarang kita akan perjuangkan biaya-biaya tersebut setiap siswa bisa digratiskan, dan ini bukan saja tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga pemerintah daerah. Dengan demikian masyarakat Bekasi akan lebih leluasa dan ringan mengalokasikan biaya hidup keluarga sehari-harinya, bila untuk alokasi pendidikan anak mereka bisa jauh diperingan.
Saat ditanya tentang alokasi dana untuk pendidikan dari APBN yang besarnya 20% dari 200 trilyun atau senilai 40 trilyun, Yusuf Nasih menambahkan bahwa bantuan dari pemerintah seperti BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang setiap siswanya, misalnya pada 2008 lalu Rp.20.000 per siswa yang diambil dari APBN dan di kota Bekasi setiap siswanya ditambah Rp. 20.000,- jadi setiap siswa mendapat bantuan dari pemerintah sebesar Rp. 50.000,-.
Yusuf pun mengingatkan bahwa anggaran pendidikan saja sudah mencapai 30% untuk Kota Bekasi, ini berarti bahwa secara bertahap akan meningkat setiap waktunya di tahun mendatang.
Bahwa program pendidikan gratis jangan hanya lips service (red.: cuma omong doang), Yusuf Nasih mengungkapkan tingkat kesejahteraan sumber daya manusia menjadi penting secara otomatis tentunya. Karena hal ini merupakan dua sisi yang saling mendukung (red: ketergantungan), yakni para murid dan para guru, dimana para guru semakin ada semangat dalam memberikan pengajaran dan pembelajaran kepada para muridnya. Dan tentunya hal ini tidak terlepas dari prestasi si pengajar (para guru) dengan ukuran standardisasi para guru pengajar seperti sertifikasi dan mekanisme lainnya. Dan adanya dana untuk peningkatan kesejahteraan para guru itulah yang kita tingkatkan setiap tahunnya.
H. Yusuf Nasih juga mempunyai pandangan yang tak jauh beda dengan beberapa tokoh politik lainnya tentang peristiwa tewasnya Ketua DPRD Sumatera Utara, Abdul Aziz Angkat, beberapa waktu lalu. Dia menilai bahwa hal tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, dan kemungkinan besar terjadinya insiden tersebut dapat dipastikan karena kelalaian aparatur setempat. Disinyalirnya ada unsur kesengajaan, Yusuf tidak mau memberikan komentar lebih jauh. Dan untuk itu dia memilih diam, dengan berhati-hati dia memberi isyarat agar menunggu hasil penyelidikan pihak hukum.
Caleg Golkar No. urut 1 dari Pondok Gede, Pondok Melati dan Jatisampurna ini terlihat juga masih berenergi untuk menjalankan sosialisasi ke wilayah daerah pemilihannya, namun ia lebih memilih waktu di sore dan malam hari. Karena di samping siang hari dia masih bekerja sebagai anggota dewan sekaligus pejabat Ketua DPRD Kota Bekasi, dia memperhitungkan bila banyak juga dari konstituennya hanya bisa dihubungi pada waktu sore dan malam hari, , demikian pungkasnya mengakhiri wawancara kami.
Agenda Acara Mutakhir:
- Sosialisasi ke wilayah Jati Sampurna dan Pondok Melati. YUNAS Centre melakukan temuramah dengan warga sekitar di wilayah jati Sampurna dan Pondok melati, Senin dan Selasa, 2-3 maret 2009 lalu. (foto sedang dicetak om!!!)
==========================================================
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : H. YUSUF NASIH, S.Sos. MM.
Tempat, Tgl. Lahir : Bekasi, 25 September 1954
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status Perkawinan : Kawin
Alamat Rumah :
Dsn. Kranggan Wetan Rt 001/012
Jatirangga Jatisampurna Kota Bekasi
Keluarga
Istri : Hj. Mimin binti Sumintra
Anak :
1. Sri Fatimah Yusuf
2. Ratna Kartini Yusuf
3. Triyani Budhiarti Yusuf
4. Diana Pratiwi Yusuf
5. Ade Suharti Yusuf
6. Trihadi Sutrisna Yusuf
7. Rizki Achmadi Yusuf
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Kranggan
2. SMP Bekasi
3. SLTA Bandung
4. S.1 Univesitas Islam 45” (UNISMA) Bekasi
5. S.2 STIEPAS Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Pasundan Bandung
PENGALAMAN KERJA
1.Staf Desa Jatisampurna 1973 s/d 1976
2.Wakil Kepala Des Jatisampurna 1976 s/d 1982
3.Kepala Desa Jatirangga 1982 s/d 1993
4.Dir. PD. Jember Mapay 1993 s/d 2004
5.Ketua DPRD Kota Bekasi Pengganti Antar Waktu 2004 - 2009
ORGANISASI POLITIK
1.Komisaris Desa (Komdes) Golkar Desa Jatisampurna
(1975-1977)
2.Pengurus Komcam (Komisaris Golkar Kecamatan)
Jatisampurna 1977-1982
3.Pembina Golkar Desa Jatirangga 1982-1993
4.Ketua Rayon AMPI Kecamatan Jatisampurna 1994-1999
5.Ketua Golkar Kecamatan Jatisampurna 1998 s/d sekarang
ORGANISASI SOSIAL KEMASYARAKATAN
1.Ketua Kwaran Pramuka Kecamatan Jatisampurna
2.Ketua DPD Assosiasi LPM Kota Bekasi
3.Ketua DDI (Donor Darah Indonesia) Cabang Kota Bekasi
LAIN-LAIN
1.Sekretaris Umum Badan Kekeluargaan Masyarakat Kota Bekasi (BKM KOTA BEKASI)
2.Sekretaris Komite SMP 28 Kota Bekasi
3.Sekretaris Komite SMAN 7 Kota Bekasi
4.Wakil Sekretaris DPC Pejuang Siliwangi Indonesia Cabang Kota Bekasi
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan