HARGANYA KELAS BAWAH PELANGGANNYA KELAS ATAS
Jakarta, dobeldobel.com - Kelanakuliner.com
Mencari makanan populer khas Solo seperti Sate Kambing dan Tongseng kini di Jakarta tidaklah sulit. Hampir bisa dipastikan setiap jalan raya besar pasti ada tempat panganan dari bahan daging kambing atau ayam ini bisa kita dapatkan. Tapi permasalahannya adalah bisakah Anda mendapatkan yang mempunyai rasa kelas atas dengan harga kelas bawah?
Ada satu tempat yang memang menawarkan makanan favorit penggemar daging kambing bakar kecil-kecil atau yang dikenal sate dan tongseng ini di bilangan Jakarta Timur maupun Bekasi. Nama tempat tersebut adalah SATE & TONGSENG PAK BUDI.
Bapak dari anak yang bernama Budi ini yang kemudian akrab dipanggil rekan-rekannya dengan sebutan pak Budi (Bapaknya Budi) memang sejak tahun 1985 telah berjuang keras dan ulet berdagang kaki lima masakan tongseng maupun sate kambing. Dan dari hasil dari kerja keras dan ketekunannya selama lebih dari 24 tahun maka tak perlu heran bila kini pelanggannya selain kebanyakan orang biasa banyak juga yang dari kalangan pejabat tinggi. Taruhlah seperti Sri Mulyani, sang menteri kabinetnya SBY, termasuk SBY sendiri yang juga termasuk PSK (Weittt jangan salah sangka om!... PSK adalah singkatan Penggemar Sate Kiloan... hehehehe unik ya?).
Dulu pun ketika jamannya Presiden Soeharto masih berkuasa, sate dan tongseng pak Budilah yang dipesan jauh-jauh dari Solo untuk disantap pak Harto dan tamu kehormatannya. Terutama Thengkleng buatan pak Budi, yang dulunya mangkal kaki lima di Jl. Penataran.
Kisah perjalannya yang susah sempat diceritakan langsung kepada kelanakuliner.com, bagaimana ia selalu dipandang hina oleh lingkungannya karena berdagang sate, bahkan sempat dia tidak dikasih hutangan rokok oleh tetangganya karena status pekerjaannya. Tapi Senen Riyanto pantang menyerah, dengan semangat dan keinginannya untuk memperbaiki hidup apalagi karena ia menikah muda dan didorong oleh kelahiran anaknya yang pertama dan ia beri nama Budi dari istrinya yang bernama Kanti Rahayu, ia mulai melanjutkan berdagang Sate dan Tongseng dengan bumbu khas Solo.
Bila dulu saat susah dia susah sekali mendapatkan dukungan dan bantuan baik pihak bank maupun siapa saja, maka kini semenjak warung Sate dan Tongsengnya ramai dikunjungi pelanggannya, maka sponsor pabrik Kecap Bango mengajaknya bekerja sama, demikian pula pihak perbankan banyak yang menyodorkan bantuan pinjaman untuk membuka cabang berikutnya.
Saat diwawancarai saja, Senen sempat dihubungi oleh seorang rekannya yang menawarkan tanah untuk dibelinya, namun dengan ramah dia mengatakan bahwa dia sedang mempersiapkan pernikahan anaknya, Budi yang baru saja selesai diwisuda dari Kampus Trisakti dengan meraih gelar Sarjana Akuntansi.
Ada prinsipnya Pak Budi selain kejururan sebagai andalan utama, yakni tentang kualitas makanan dan rasa. Kalau mau berdagang makanan seperti saya dan disukai oleh pelanggan adalah, Berani Enak dan Berani Murah. Maka bisa dipastikan yang belanja akan lebih banyak yang datang. Hal ini bisa dibuktikan banyaknya kunjungan kendaraan roda dua (motor) dan pejalan kaki yang menggunakan kendaraan umum dibandingkan yang bermobil (walaupun terkadang pelanggan yang berkendaraan roda empat membludak).
Kiat saya mudah saja, lebih baik saya memasang harga yang terjangkau oleh mereka yang berkendaraan motor, namun pelayanan dan menu makanan kami bisa juga dinikmati kalangan bermobil. Daripada saya memasang harga tinggi, dan hanya kalangan bermobil saja yang mampu, tapi pengunjungnya sedikit. Percuma dan bisa banyak kehilangan pelanggan baru.
Satu lagi rahasia bumbunya, yakni selalu dia menggunakan kecap Bango, ujarnya berpromosi. Karena rumah makannya yang kini ada 5 tempat ini mungkin hanya yang di Pusat di Jl. Pahlawan Revolusi, depan kantor Pos saja yang didukung penuh bilboard Neon Box Kecap Bango. Dan jangan kaget, selama sebulan sedikitnya pak Budi menggunakan 300 galon Kecap Bango. Pantas saja, Kecap bango tak mau kehilangan pelanggan istimewa seperti Pak Budi.
Itulah sebabnya, Kecap Bango mengajak sang pedagang ulet Sate & Tongseng ini dalam cara Jajanan Bango di Senayan setiap eventnya diselenggarakan. Dan hebatnya lagi, dalam acara Jajanan khas Bango yang dibuka pukul 9.00 pagi, Lapak Tongseng dan Satenya Pak Budi pasti antri dipenuhi pelanggan jauh sebelum jam pembukaan. Pasalnya, mungkin hanya jajanan Sate dan Tongseng Pak Budi yang mematok harga sangat murah tapi para penggemar sate maupun tongseng bisa puas. Perlu dicatat dan ditiru oleh kita bersama, bahwa harga rendah atau BERANI MURAH namun kualitas dan rasa tinggi atau BERANI ENAK, itu saja rahasia sukses kalau mau jadi pengusaha rumah makan yang bakalan ramai pengunjungnya, demikian jelas lelaki berusia 45 ini mengakhiri pertemuan dengan saya. Tak lupa ia memberi saya dua bungkus sate dan tongseng yang saya bawa pulang untuk saya nikmati beserta keluarga.
Sidik Rizal.
Sate & Tongseng Pak BUDI
menerima pesanan Resepsi dan Pesta serta catering perhotelan
Rumah Makan
Pusat:
- Jl. Pahlawan Revolusi, depan Kantor Pos
HP. : 0813.0111.851 / 0813.294.000.46
Telp. (021) 866.02157
Cabang:
- Jl. Pahlawan Revolusi, Apotik Kimia Farma - Telp. 0812.107.97432
- RC Veteran - Bintaroc - Telp. (021) 737.0709
- Jl. HM. Joyo Martono - Bekasi Timur - Telp (021) 883.56668
- Jl. Penataran, Jakarta Pusat - Telp (021) 886.02157
-------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan Terkait dengan Warung Sederhana Sate & Tongseng Pak Budi
Berpetualang di Festival Bangau
sumber: Agustiyanto Blogs
Tanggal 23 Mei yang lalu di kawasan Parkir barat Gelora Bung Karno terdapat festival kuliner yang diselenggarakan oleh kecap bangau. Berbagai Hidangan tersedia disana, dari sate, tongseng, martabak, soto, angkringan, nasi timbel, nasi uduk, nasi goreng dan bahkan es goyang yang turut meramaikan acara tersebut.
Dengan seting tempat berjejer-jejer pengunjung diijinkan memilih hidangan yang memiliki harga yang sama seperti di tempat aslinya, selain itu tersedia meja makan yang diseting untuk bersama-sama.
Pada kesempatan tersebut kami mencoba merasakan Warung Sate & Tongseng sederhana Pak Budi, memiliki rasa enak dan gurih. Daging sangat empuk dan rasa bumbu meresap tajam sehingga pantas kalau harus mengantri panjang untuk menikmati hidangan tersebut.
Jajan Enak di Festival Jajanan Bango
Fotografer -Odilia Winneke
Tanggal 23 Mei-24 Mei lalu, Festival Jajanan Bango untuk kelima kalinya kembali digelar di Jakarta bertempat di Plaza Selatan Gelora Bung Karno. Lebih dari 50 penjual makanan tradisional unggulan dari berbagai daerah di Indonesia memeriahkan festibal yang bertema 'Festival Kelezatan Sepenuh Hati' ini. Apa saja suguhan dari festival ini?
Tongseng disajikan panas dengan nasi putih akan membuat kita kenyang dan puas. Kedepan tentu acara akan lebih seru sehingga sayang apabila di lewatkan begitu saja.
Warung Tongseng & Sate Sederhana Pak Budi termasuk yang banyak dijejali pembeli. Tongseng diracik lansung di depan pembeli. Demikian juga sate kambingnya yang empuk.
Jakarta, dobeldobel.com - Kelanakuliner.com
Mencari makanan populer khas Solo seperti Sate Kambing dan Tongseng kini di Jakarta tidaklah sulit. Hampir bisa dipastikan setiap jalan raya besar pasti ada tempat panganan dari bahan daging kambing atau ayam ini bisa kita dapatkan. Tapi permasalahannya adalah bisakah Anda mendapatkan yang mempunyai rasa kelas atas dengan harga kelas bawah?
Ada satu tempat yang memang menawarkan makanan favorit penggemar daging kambing bakar kecil-kecil atau yang dikenal sate dan tongseng ini di bilangan Jakarta Timur maupun Bekasi. Nama tempat tersebut adalah SATE & TONGSENG PAK BUDI.
Jangan salah, Pak Budi bisa jadi akan melayani Anda tanpa ragu bila kebetulan Anda sedang beruntung. Istimewanya adalah bila Anda terbiasa memesan tongseng, maka sama halnya Anda memesan sate. Berapapun banyak porsi tongseng yang Anda pesan, maka jumlah satenya tetap sama hingga kapanpun. Itulah prinsip dasar pak Budi (yang ternyata bernama asli Senen Riyanto), bahwa kejujuran adalah segalanya bagi dirinya melayani pelanggan.
Karena adalah hal yang sangat memalukan, bila ada pelanggan yang memesan Tongseng, kemudian biasanya dia mendapat 5 tusuk daging sate kambing ataupun ayam sesuai dengan selera, tanpa diketahui oleh sang pelanggan jumlah satenya dikurangi 1 jadi 4 tusuk saja. Mungkin sekali dua tidak ketahuan, tapi "efek" tidak berkahnya itulah yang selalu dihindari Senen Riyanto.
Bapak dari anak yang bernama Budi ini yang kemudian akrab dipanggil rekan-rekannya dengan sebutan pak Budi (Bapaknya Budi) memang sejak tahun 1985 telah berjuang keras dan ulet berdagang kaki lima masakan tongseng maupun sate kambing. Dan dari hasil dari kerja keras dan ketekunannya selama lebih dari 24 tahun maka tak perlu heran bila kini pelanggannya selain kebanyakan orang biasa banyak juga yang dari kalangan pejabat tinggi. Taruhlah seperti Sri Mulyani, sang menteri kabinetnya SBY, termasuk SBY sendiri yang juga termasuk PSK (Weittt jangan salah sangka om!... PSK adalah singkatan Penggemar Sate Kiloan... hehehehe unik ya?).
Dulu pun ketika jamannya Presiden Soeharto masih berkuasa, sate dan tongseng pak Budilah yang dipesan jauh-jauh dari Solo untuk disantap pak Harto dan tamu kehormatannya. Terutama Thengkleng buatan pak Budi, yang dulunya mangkal kaki lima di Jl. Penataran.
Kisah perjalannya yang susah sempat diceritakan langsung kepada kelanakuliner.com, bagaimana ia selalu dipandang hina oleh lingkungannya karena berdagang sate, bahkan sempat dia tidak dikasih hutangan rokok oleh tetangganya karena status pekerjaannya. Tapi Senen Riyanto pantang menyerah, dengan semangat dan keinginannya untuk memperbaiki hidup apalagi karena ia menikah muda dan didorong oleh kelahiran anaknya yang pertama dan ia beri nama Budi dari istrinya yang bernama Kanti Rahayu, ia mulai melanjutkan berdagang Sate dan Tongseng dengan bumbu khas Solo.
Bila dulu saat susah dia susah sekali mendapatkan dukungan dan bantuan baik pihak bank maupun siapa saja, maka kini semenjak warung Sate dan Tongsengnya ramai dikunjungi pelanggannya, maka sponsor pabrik Kecap Bango mengajaknya bekerja sama, demikian pula pihak perbankan banyak yang menyodorkan bantuan pinjaman untuk membuka cabang berikutnya.
Saat diwawancarai saja, Senen sempat dihubungi oleh seorang rekannya yang menawarkan tanah untuk dibelinya, namun dengan ramah dia mengatakan bahwa dia sedang mempersiapkan pernikahan anaknya, Budi yang baru saja selesai diwisuda dari Kampus Trisakti dengan meraih gelar Sarjana Akuntansi.
Ada prinsipnya Pak Budi selain kejururan sebagai andalan utama, yakni tentang kualitas makanan dan rasa. Kalau mau berdagang makanan seperti saya dan disukai oleh pelanggan adalah, Berani Enak dan Berani Murah. Maka bisa dipastikan yang belanja akan lebih banyak yang datang. Hal ini bisa dibuktikan banyaknya kunjungan kendaraan roda dua (motor) dan pejalan kaki yang menggunakan kendaraan umum dibandingkan yang bermobil (walaupun terkadang pelanggan yang berkendaraan roda empat membludak).
Kiat saya mudah saja, lebih baik saya memasang harga yang terjangkau oleh mereka yang berkendaraan motor, namun pelayanan dan menu makanan kami bisa juga dinikmati kalangan bermobil. Daripada saya memasang harga tinggi, dan hanya kalangan bermobil saja yang mampu, tapi pengunjungnya sedikit. Percuma dan bisa banyak kehilangan pelanggan baru.
Satu lagi rahasia bumbunya, yakni selalu dia menggunakan kecap Bango, ujarnya berpromosi. Karena rumah makannya yang kini ada 5 tempat ini mungkin hanya yang di Pusat di Jl. Pahlawan Revolusi, depan kantor Pos saja yang didukung penuh bilboard Neon Box Kecap Bango. Dan jangan kaget, selama sebulan sedikitnya pak Budi menggunakan 300 galon Kecap Bango. Pantas saja, Kecap bango tak mau kehilangan pelanggan istimewa seperti Pak Budi.
Itulah sebabnya, Kecap Bango mengajak sang pedagang ulet Sate & Tongseng ini dalam cara Jajanan Bango di Senayan setiap eventnya diselenggarakan. Dan hebatnya lagi, dalam acara Jajanan khas Bango yang dibuka pukul 9.00 pagi, Lapak Tongseng dan Satenya Pak Budi pasti antri dipenuhi pelanggan jauh sebelum jam pembukaan. Pasalnya, mungkin hanya jajanan Sate dan Tongseng Pak Budi yang mematok harga sangat murah tapi para penggemar sate maupun tongseng bisa puas. Perlu dicatat dan ditiru oleh kita bersama, bahwa harga rendah atau BERANI MURAH namun kualitas dan rasa tinggi atau BERANI ENAK, itu saja rahasia sukses kalau mau jadi pengusaha rumah makan yang bakalan ramai pengunjungnya, demikian jelas lelaki berusia 45 ini mengakhiri pertemuan dengan saya. Tak lupa ia memberi saya dua bungkus sate dan tongseng yang saya bawa pulang untuk saya nikmati beserta keluarga.
Sidik Rizal.
Sate & Tongseng Pak BUDI
menerima pesanan Resepsi dan Pesta serta catering perhotelan
Rumah Makan
Pusat:
- Jl. Pahlawan Revolusi, depan Kantor Pos
HP. : 0813.0111.851 / 0813.294.000.46
Telp. (021) 866.02157
Cabang:
- Jl. Pahlawan Revolusi, Apotik Kimia Farma - Telp. 0812.107.97432
- RC Veteran - Bintaroc - Telp. (021) 737.0709
- Jl. HM. Joyo Martono - Bekasi Timur - Telp (021) 883.56668
- Jl. Penataran, Jakarta Pusat - Telp (021) 886.02157
-------------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan Terkait dengan Warung Sederhana Sate & Tongseng Pak Budi
Berpetualang di Festival Bangau
sumber: Agustiyanto Blogs
Tanggal 23 Mei yang lalu di kawasan Parkir barat Gelora Bung Karno terdapat festival kuliner yang diselenggarakan oleh kecap bangau. Berbagai Hidangan tersedia disana, dari sate, tongseng, martabak, soto, angkringan, nasi timbel, nasi uduk, nasi goreng dan bahkan es goyang yang turut meramaikan acara tersebut.
Dengan seting tempat berjejer-jejer pengunjung diijinkan memilih hidangan yang memiliki harga yang sama seperti di tempat aslinya, selain itu tersedia meja makan yang diseting untuk bersama-sama.
Pada kesempatan tersebut kami mencoba merasakan Warung Sate & Tongseng sederhana Pak Budi, memiliki rasa enak dan gurih. Daging sangat empuk dan rasa bumbu meresap tajam sehingga pantas kalau harus mengantri panjang untuk menikmati hidangan tersebut.
Jajan Enak di Festival Jajanan Bango
Fotografer -Odilia Winneke
Tanggal 23 Mei-24 Mei lalu, Festival Jajanan Bango untuk kelima kalinya kembali digelar di Jakarta bertempat di Plaza Selatan Gelora Bung Karno. Lebih dari 50 penjual makanan tradisional unggulan dari berbagai daerah di Indonesia memeriahkan festibal yang bertema 'Festival Kelezatan Sepenuh Hati' ini. Apa saja suguhan dari festival ini?
Tongseng disajikan panas dengan nasi putih akan membuat kita kenyang dan puas. Kedepan tentu acara akan lebih seru sehingga sayang apabila di lewatkan begitu saja.
Warung Tongseng & Sate Sederhana Pak Budi termasuk yang banyak dijejali pembeli. Tongseng diracik lansung di depan pembeli. Demikian juga sate kambingnya yang empuk.
LAGI KEPENGEN SATE di JAKARTA?
BalasHapusMenu Andalan: Sate Kambing Batibul (Bawah Tiga Bulan), Teh Poci tanah, Sop Kambing Kuah Bening.
Range Harga: Rp. 22.500 - ......
Lokasi: Jl Danau Sunter Utara Blok M No.57 Seberang Sunter Mall - Jakarta Utara
Jam buka: 10:00 - 23:00
Halal?: Ya
Deskripsi:
Sate Kambing BATIBUL Khas Tegal "LAKA-LAKA"Sate Kambing diambil dari kambing muda usia dibawah tiga bulan (BATIBUL). Sate Sangat Empuk, tidak bau prengus dan kandungan Fat dan Saturated Fat nya lebih rendah dibanding ayam dan sapi
Sate Kambing Pak Hardjono
BalasHapusJakarta - Kalau menyantap satai kambing memang harus berlagak lupa-lupa ingat akan kadar kolesterol darah. Apalagi satai kambing yang satu ini. Potongan dagingnya besar berselingan dengan lemak yang sudah sedikit gosong. Dilumuri kecap manis plus disuap bersama irisan tomat dan bawang merah. Amboiii..lezat dahsyat!
Jika ada yang tanya 'Sate kambing mana yang paling enak?', pastilah nama warung sate kambing Djono Jogya bakal disebut. Warung sate ini memang sudah ada di kawasan Pejompongan sejak tahun 1980 an. Karena itu pula dengan rasa kangen berat akan sate kambing, Sabtu malam itu saya pun berusaha melacak kembali kelezatan sate kambing ini.
Ternyata tak banyak yang berubah, ada jajaran panggangan sate ada di depan rumah makan yang sederhana, tanpa AC ini. Terus terang kepulan asap yang wangi ini sering membuat rasa lapar jadi makin berat. Selain sate kambing, andalan rumah makan yang dirintis oleh almarhum pak Hardjono ini adalah sup kambing dan gule kambing.
Di salah satu lemari kaca terdapat juga cobek besar tempat meracik karedok dan gado-gado. Ya, dua makanan berbasis sayuran ini juga banyak digemari pengunjung termasuk saya. Maka malam itu saya memesan gado-gado selain sate kambing, sate ayam, dan sup kambing.
Bicara soal sate kambing dengan embel-embel Jogya ini menunjukkan asal si pemilik. Karena di Jogya sate kambing tidaklah terlalu kondang. Sambil menunggu sate kambing dibakar, sayapun tak membiarkan mulut menganggur. Seporsi tahu Sumedang yang panas mengepulpun kami kunyah bersama cabai rawit segar! Gurih, lembut dan dengan kulit garing di luar menunjukkan kualitas tahu yang bagus!
Gado-gado dan sup kambing datang lebih cepat. Gado-gadonya tak jauh beda dengan tampilan gado-gado uleg umumnya. Sayuran yang terdiri dari kacang panjang, tauge, kol dan kangkung berlumuran bumbu kacang yang mlekoh dan tebal. Gurih manis pedas, paduan rasa yang segar di mulut. Ternyata enak juga malam-malam makan gado-gado!
Sup kambing yang disajikan dalam mangkuk sedang berkuah bening. Aroma wangi kaldu menebar, menusuk hidung. Kuahnya gurih, dengan rasa kaldu yang kuat. Sementara iga kambing yang mungil terasa sungguh empuk dan mudah dikunyah. Benar-benar dimasak dengan api kecil dan lama sehingga kaldunyapun memberi kepekatan rasa kaldu kambing yang kuat.
Rasa alami kaldu sup kambing ini sangat berjodoh dengan sate kambing yang garang. Potongan daging kambingnya cukup besar dengan selipan lemak muda yang cukup besar juga. Dagingnya empuk dan lemaknya langsung nyuuusss..saat digigit, gurih dengan aroma bakar yang kuat. Olesan sedikit kecap manis dan cocolan irisan tomat dan bawang merah menjadi pelengkap yang pas. Rasa gurihnya jadi tidak berbekas di rongga mulut!
Tampilan sate ayam tak jauh beda dengan sate kambing. Potongan dagingnya besar-besar dengan pelengkap sambal kacang. Sayang sekali potongan daging yang besar itu kurang ocok buat saya. Terasa terlalu tebal, kurang meresap bumbunya. Tidak seperti sate ayam Madura yang agak tipis, lebih gurih dan enak.
Puas rasanya sudah menebus kangen sate kambing pak Djono yang ternyata masih konsisten dengan empuk dan lembutnya daging kambing. Harga yang saya bayarpun sesuai dengan kelezatannya. Seporsi sate kambing (10 tusuk) Rp. 34.000,00, sate ayam Rp. 28.000,00 dan seporsi gado-gado Rp. 12.000,00.
Sate Djono Jogya
Jl Penjernihan I No 5B
Pejompongan
Jakarta Pusat
TEMBESI, METRO: Untuk anda warga warga Batam, khususnya mereka petualang makanan, rasanya hidup ini tak langkap kalau belum mampir di tempat jajanan yang satu ini.
BalasHapusWarung Dimas, ya itulah nama kedai yang menyediakan menu makanan sate sebagai menu utamanya. Berlokasi di Ruko Tembesi Centre Blok D6 no 12 B, kedai sate milik Haryono ini setiap hari diserbu ratusan konsumennya.
Selain sate kambing, warung yang mulai beroperasi sejak pukul pukul 15.00 WIB sampai 23.00 WIB ini juga menyediakan gule kambing, bakso, dan soto ayam serta mie ayam.
Awalnya Haryono adalah buruh pabrik sebuah pete di Batam. Selama 14 tahun itu dia mengumpulkan uang untuk membuka usaha makanan. Sampai akhirnya keluar dari pete dia memulai usaha makanan dengan membuka warung nasi biasa.
Seiring berjalannya waktu, sudah hampir dua tahun usaha warung nasinya tak kunjung memperlihatkan hasil. Akhir tahun ketiga dia mencoba menyediakan menu sate kambing.
"Tak disangka, baru dua bulan buka peminatnya ramai," ujar pria itu.
Dengan didukung tiga orang karyawannya, Haryono mengaku senang sekali usaha yang baru dimulainya itu sudah banyak diminati orang. "Saya mau buka cabang satu lagi," ungkapnya. Namun sampai sekarang dia mengaku belum menemukan tempat yang cocok.(dit/cr2)
Bagi smuanya nih yang maniak sate, terutama sate kambing, mungkin ini tuh bisa jadi salah satu tempat yang layak dicoba lho, terus terang aku sering banget mampir tempat ini, untuk makan siang biasanya, satenya itu irisan dagingnya cukup lumayan besar, terus udah gitu empuk banget, ya mak nyus lho……
BalasHapusKalo kita ngomongin masalah harga, harganyanya pun ya kalo standartnya agak mahal sih, tapi kalo yang bener-bener maniak sama makanan yang satu ini, rogoh kocek nya ndak begitu mahal lah (pokoknya jangan sering-sering) biar maniak tapi ya bisa bokek juga kalo sering-sering, seporsi biasanya kalau aku makan, sate kambing 10 tusuk, plus nasi jumbonya plus juga es jeruk jumbo itu aku biasanya mesti keluar duit Rp. 25.000,00 ; jujur ya aku bener-bener ketagihan banget kalo makannya di tempat yang satu ini, udah menu memuaskan, disana menunya yang tersedia Sate Kambing, bisa daging aja, atau jerohan aja, atau juga campur ya jerohan ya daging, dan yang terakhir itu biasanya aku yang pesan, dan orangnya kasihnya 5 tusuk daging aja, 5 tusuk jerohan…wihhhh uuuueeeennnaaaakkkkk tenan..
Selain itu ada juga kalau mungkin kita minat menu yang lain dan ini ndak kalah enaknya, yaitu gulai kambing, menu yang satu ini di dalamnya ada daging dan jerohan digabung dalam satu mangkok plus kuahnya juga lahh, aku juga pernah nyoba… mak nyuss juga lho…. cuma, biasanya aku minta kuahnya aja buat campuran nasinya gitu.
Trus yang lebih buat enak, pelayanannya memuaskan banget, yang jualan sama pembeli bisa akrab, walaupun yang beli itu baru alias member baru gitu, jadi kita enjoy banget kalau makan di sana, jadi ayo dah bagi semua yang maniak sama sate kambing, cobain lah sekali kali mampir, tempatnya ndak jauh kok, di pucang, kalau kita lewat lampu merah pucang, kita masuk jalan pucang terus jalan mentok, nah di pojok itu ada satu warung sate kambing yang mak nyus itu…. saking mak nyusnya, yang dateng pelanggannya juga banyak.. ayoooo.. kapan lagii..coba dulu…
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan