Jika masa muda kita habiskan waktu sia-sia, maka wajar kita kesulitan bagaimana mendidik anak kita agar tak jadi generasi sia-sia.
Sebagai contoh, seorang ibu alkoholik yang terbiasa minuman keras dari remaja, tidak mungkin bisa menyusui anaknya dengan ASI. Kenapa, karena kebiasaan dengan minuman keras, si ibu pasti akan menyusui anaknya dengan susu formula dalam wadah botol yang keras, jadi bayi tak pernah merasakan wadah lunak, ASI.
Tapi ketika masa muda kita isi hal yang bermanfaat, ternyata tidak membuat kita bisa mendidik anak kita untuk jadi generasi bermanfaat. Hanya setidaknya kita bisa memberikan contoh keberhasilan lebih mudah.
Jika memberi contoh yang baik saja susah bagaimana bisa mengajari hal baik pada anak?
Kita melarang anak kita merokok, tapi kita setiap hari mengepulkan asap rokok saat anak kita masih bayi hingga jadi remaja kecil yang pada akhirnya tahu apa itu lokomotif uap atau kepala kereta api batubara bukan dari pelajaran sejarah, tapi dari gaya hidup bapaknya.
Buat kalian yang belum pernah punya anak, mulailah dengan memiliki binatang peliharaan sebagai ajang latihan untuk berinteraksi dan mengasah tanggung jawab. Jika dengan binatang peliharaan saja kita tidak bisa bertanggungjawab, bagaimana mungkin dengan anak bayi, anak kecil dan anak remaja hingga mereka beranjak dewasa?
Berhasil memelihara binatang saja, belum tentu jadi patokan bahwa bisa mendidik anak jadi tumbuh dewasa dengan baik. Pernah dengar ada orang bilang;
"Saya ini pelihara monyet dan sukses di usaha hiburan topeng monyet. Tapi sayang, anak saya tetap aja nakal, suka membantah dan gak nurut kayak monyet saya."
Padahal saya perlakukan anak saya sama dengan monyet saya."
(to be continued)
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan