contoh iklan header
contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Jansen Sitindaon: Kasus RG Kenapa LP Berkesan Dipaksakan?

“PANDANGAN SAYA SOAL KASUS ROCKY”




1) Pendukung pak Jokowi ingin Rocky ditangkap-dipenjara bahkan sampai ngancam akan lakukan persekusi dll. Tapi pak @jokowi sendiri, tidak mau buat pengaduan/laporan. Truss bagaimana kasus ini bisa berjalan?

2) Melihat perkembangan kasus ini sejak beberap hari ini, sebaiknya pak Jokowi adukan/laporkan saja RG. Karena pendukung bapak terlihat sangat ingin RG dipenjara. Biar saja nanti di pengadilan diuji — jika APH menganggap perkara ini cukup bukti dibawa ke persidangan dan mediasi di penyidikan gagal — apakah bapak yang benar atau RG?

3) Jika pak Jokowi tidak mau buat LP, sebaiknya kasus terkait Rocky ini segera ditutup/dihentikan saja semua. Termasuk berbagai polemiknya. Karena tidak ada satupun perkara itu yang layak dilanjutkan dengan sebab prosedurnya yang tidak benar.

Termasuk pihak-pihak yang koar-koar: “RG telah berhasil kami laporkan”. Padahal itu LP yg dipaksakan & dilarikan ke pasal: berita bohong, menghasut dll saja, agar LP nya diterima. Karena yang jadi persoalan diperkara ini adalah kata2: “Bajingan, Tolol” sebagaimana video yang diviralkan. Inilah yang mau diuji dan dibuktikan: itu masuk pencemaran, nyerang kehormatan atau tidak? Termasuk RG dan kuasanya akan membela sebaliknya.

4) Dengan fakta ini, para pendukung pak Jokowi menurut saya baiknya diam dulu. Karena yanbg punya “legal standing” disini satu-satunya HANYA individu bernama pak Jokowi saja. Jika kalian ingin bersuara, lebih baik kalian dorong pak Jokowi buat LP. Ketimbang kalian ribut, demo, ancam lakukan persekusi dll. Padahal secara hukum itu tidak bermakna apa-apa, jika prosedurnya tidak benar & dibenarkan dulu.

Kita ini masih Negara hukum, “rechstaat”. Bukan negara otot, “ototstaat”. Tidak bisa karena tekanan otot kalian, prosedur hukum tertulis yang jadi pegangan bersama, jadi diabaikan.

5) Kita ini tidak hidup di Thailand dimana hukum “Lese Majeste” masih berlaku. Dimana Raja tidak boleh disentuh sedikitpun. Sejak putusan MK beberapa tahun lalu, politik hukum kita sudah berubah. Khususnya terkait pasal-pasal yang dulu eksis di KUHP terkait penghinaan Presiden.

Sekarang, tanpa ada pengaduan dari yg dicemarkan atau kuasanya, penegak hukum tidak boleh bertindak. Dalam delik pencemaran ini sekarang, tidak ada bedanya lagi seorang Presiden sedang berkuasa dengan rakyatnya yang biasa.

Hukum kita sudah sangat jelas mengatur itu. Jadi silahkan saja bagi yg merasa dirinya dicemarkan kehormatannya diserang — termasuk jika dia Presiden sekalipun — gunakan haknya buat laporan/pengaduan.

Jika itu tidak dilakukan bagaimana kasus ini bisa diproses dan berjalan seperti diharapkan pendukung? Karena bahkan kadang, itu dilakukanpun belum tentu kasus itu bisa dibuktikan. Apalagi tidak dilakukan. Tapi minimal jika telah dilakukan, APH bisa bekerja. Dan kegundahan para pendukung bisa tersalurkan.

6) PENUTUP. Yang hari ini Presiden esok hari bisa kembali jadi rakyat biasa. Sebaliknya yg sekarang jelata bisa jadi Presiden berikutnya. Itulah Demokrasi. Dengan sistem kita sekarang, paling lama hanya 10 tahun saja seseorang bisa jadi Presiden, sekuat dan se-dicintai apapun dia.

Akhir kata:

“Yang perlu kita jaga dan temani itu bukan ketika seseorang jadi Presiden, tapi ketika dia sudah tidak lagi jadi Presiden. Disitulah dia serentan-rentannya dari segala hal. Rentan dari serangan, berbagai tuduhan termasuk kesepian. Kalau ketika jadi Presiden, sudah dialah manusia paling kuat dan paling ramai didatangi orang dengan segala otoritas, proteksi, fasilitas dan kewenangan yang dimiliki. Itu maka muncul banyak para pencari muka.

Saya berharap teman-teman yang sekarang mendukung pak Jokowi teriak-teriak paling kencang ini, akan terus setia menemani beliau ketika sudah turun nanti bahkan sampai akhir hayatnya. Itulah baru disebut pendukung sejati. Loyalis sejati. Jangan sampai kita yg oposisi sepanjang sejarah pemerintahan beliau ini malah nanti yg akan jaga pak Jokowi.

Jadi ujian bagi para loyalis pak Jokowi ini bukan ketika beliau berkuasa sekarang, namun nanti ketika beliau sudah turun.”

Sehat untuk kita semua,

Hormatku,

— JANSEN SITINDAON

Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara