Brigjen TNI (Purn) Kemal Hendrayadi: Mengapa Partisipasi Warga ke TPS Kurang dari 60% di Pilkada 2024 Kali Ini?
kandidat-kandidat.com, Kamis, 28/Nov/2024 - 10:57 WIB, SidikRizalJAKARTA, Kandidat2 — Ketua KPU Kota Bekasi, Ali Syaifa boleh jadi akan merasa kesal karena klaim kemenangan diberikan oleh pihak tim pemenangan paslon sebelum ada pernyataan resmi dari hasil Pleno KPU (Komisi Pemilihan Umum) kota Bekasi dalam 1-2 hari mendatang, pada Kamis pagi 28/11/2024.
Menurutnya data dari lembaga survey boleh saja jadi acuan, namun yang resmi adalah setelah melalui beberapa tahapan rekapitulasi di PPK hingga ke KPU Kota Bekasi, dengan rentang waktu dari 29 November sampai tanggal 6 Desember besok.
"Imbauan kami agar masing-masing paslon menahan diri untuk tidak saling klaim kemenangan dan mau bersabar menunggu hasil resmi setelah pleno rekapitulasi dan keputusan dari pihak KPU," ujar Ali Syaifa kepada Radio Dakta 107 FM live Kamis 28/11/2024 pagi ini.
Saat dihubungi melalui telepon selularnya Kemal Hendrayadi, yang juga kandidat calon walikota (cawalkot) independen namun terjegal oleh beberapa pihak itu turut menyatakan tingginya golput di Kota Bekasi.
"Golput pilwalkot saat ini sangat tinggi merata di seluruh TPS kota Bekasi," ujar Kemal kepada BksOL (kandidat2.com).
Bahkan salah satu warga Fulan di Jakamulya mengatakan hal yang menguatkan, bahwa di TPS (tempat pemilihan suara) Jakamulya hanya ada 43% yang hadir.
"Di TPS saya Jakamulya. DPT ada 560 orang, tapi yang bisa hadir nyoblos cuman 240 orang saja. Cuman 43% yang hadir." ujar Fulan lewat pesannya di WhatsApp.
Dan prosentase 43 % ini berarti kurang dari setengahnya warga yang bisa hadir. Kurang elok tentunya hal ini bagi KPU Kota Bekasi.
Bahkan Kemal Hendrayadi menambahkan bahwa berdasarkan info KPU, kemungkinan partisipasi dari warga yang hadir ke TPS di bawah 60% Se Kota Bekasi.
"Luar biasa golput di pilwalkot tahun ini." komentar Kemal Hendrayadi kepada BksOL.
Bahkan, lanjut Kemal Hendrayadi, Dari Laporan² yang masuk (ke telepon), Tiap² TPS sepi.
"Jauh sekali perbedaannya animo warga masyarakat (jika) dibandingkan PILEG yang lalu.... Ada apa? Kenapa partisipasi masyarakat kurang sekali?" ungkap Kemal secara retoris.
"Hal ini dimungkinkan bahwa Aspirasi earga masyarakat tidak tersalurkan 100% di calon pemimpin kepala daerah yang ada di kota Bekasi." lanjut Kemal.
"Sehingga (warga) masyarakat apatis, tidak mau tau dan masa bodoh...." imbuhnya lagi.
Gejala tidak sehatnya kehidupan demokrasi di masyarakat kita, jelas sang mantan bakal calon walikota Bekasi yang mendaftarkan diri ke OpenDesk PKB ini menambahkan.
"Sebagai contoh, Pilwakot Pangkalpinang yang menang malah kotak kosong!" ungkapnya.
Termasuk Pilbup di kabupaten Bangka yang menang justru kotak kosong, tambah Brigjen mengakhiri.
Mengabaikan partisipasi warga masyarakat dalam pilkada serentak 2024 kali ini, untuk kota Bekasi malah ditambah konflik saling klaim kemenangan antara paslon 01, Heri-Sholihin dan paslon 03, Tri-Harris.
Hanya paslon 02 yang dengan kerendahan hatinya justru mengumumkan kepada publik dan berikan ucapan selamat kepada paslon 01 maupun paslon 03 atas keberhasilan mereka di pilkada kali ini.
Melalui whatsapp nya, Dr. H. Uu Saeful Mikdar mengirimkan banner ucapan selamat kepada kedua paslon lainnya.
Bang Haji Kemal, demikian dia akrab disapa menitipkan pesan untuk warga Bekasi.
"Pak Sidik...
Tolong masukan statement dan pesan saya kepada peserta dan masyarakat kota Bekasi
Siapapun yang akan memimpin kota Bekasi, kita harapkan menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab dunia ahirat dalam mengemban misinya dalam menjalankan roda pemerintahan yang adil, bersih, transparan, bermoral baik, jujur dan amanah menuju masyarakat kota Bekasi yang lebih sejahtera dan ikhsan.
Semoga kehidupan berdemokrasi di Bekasi khususnya dan negara kita umumnya berjalan sesuai dengan amanah UUD 1945." tutupnya. [■]
Reporter: Wan - TimRedaksi, Editor: DikRizal
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan