Wawali Bekasi: Monas Jadi Saksi “Transfer Alat Tempur” Damkar, Kota Bekasi Dapat Unit Super Tekanan Tinggi
Plaza Selatan Monas mendadak terasa seperti showroom alat tempur pemadam kebakaran. Dari total 14 unit yang dibagikan Pemprov DKI Jakarta kepada para kepala daerah, Kota Bekasi kebagian satu unit mobil damkar berkapasitas besar yang dirancang khusus untuk medan sulit dan kebakaran skala serius.
— DKI JAKARTA | Plaza Selatan Monas, Senin (29/12/2025), bukan hanya dipenuhi seremoni serah terima biasa.Di balik panggung resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, terselip satu pesan penting: urusan kebakaran tak lagi bisa ditangani setengah-setengah.
Wakil Walikota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, tampak hadir langsung dalam agenda serah terima hibah Kendaraan Dinas Operasional Pemadam Kebakaran dari Pemprov DKI Jakarta kepada 14 kepala daerah.
Kota Bekasi menjadi salah satu penerima—dan bukan sembarang unit.
Dari total 14 kendaraan yang diserahkan kepada 14 bupati/walikota, Bekasi mendapat satu unit mobil pemadam berkapasitas 10.000 HP-WT, lengkap dengan High Pressure Pump Unit.
Spesifikasi ini biasa digunakan untuk penanganan kebakaran berskala besar, termasuk kawasan padat dan industri.
Bukan tanpa alasan Bekasi masuk daftar penerima. Dengan tingkat kepadatan wilayah yang terus meningkat dan risiko kebakaran permukiman hingga kawasan usaha yang kerap mengintai, tambahan armada berteknologi tekanan tinggi ini menjadi krusial.
Secara teknis, kendaraan ini memungkinkan penyemprotan air bertekanan tinggi yang lebih stabil dan menjangkau titik-titik sulit—sebuah keunggulan yang kerap menentukan cepat atau lambatnya api bisa dikendalikan di lapangan.
“Bantuan kendaraan pemadam kebakaran ini akan kami manfaatkan secara maksimal untuk melindungi masyarakat,” tegas Abdul Harris Bobihoe di sela kegiatan.
Dari sisi Pemprov DKI Jakarta, hibah ini bukan sekadar simbol kerja sama, tetapi langkah strategis untuk pemerataan kesiapan layanan darurat lintas wilayah.
Kendaraan yang diserahkan diharapkan langsung dioperasikan, bukan sekadar menjadi pajangan aset daerah.
Monas hari itu seolah menjadi saksi bahwa urusan keselamatan warga tak mengenal batas administrasi.
Ketika api menyala, yang dibutuhkan bukan sekadar prosedur—melainkan alat tempur yang siap digunakan. [■]




Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan