iklan header
iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Pondok Putra-Putri: Masakan Khas Jawa Tengah dengan Ayam Goreng Bumbu Bali

Bisnis Kuliner Keluarga
Yang Enggan Diwaralabakan




Bekasi, kelanakuliner.com

Kalau kita sudah punya satu usaha yang bisa jalan dengan tim inti terdiri dari keluarga kita, lalu apa perlu kita jual dan tawarkan ke orang lain dengan sistem waralaba? Nggak lah ya!



Demikian jawaban senada yang akan diberikan oleh Christine (gue kok lebih enak nyebutnya Bu Kristin), ibu tiga anak dan 4 cucu ini merasa belum perlu mengembangkan usahanya ke tingkat waralaba.





Usaha kuliner yang kini telah beberapa tahun ditekuninya sejak tahun 1985, mulai dari bisnis catering tahun 1985-an di Cipete kemudian pindah ke Menteng hingga terakhir membuka warung makan sederhana di dekat Polres Kota Bekasi hingga sekarang di BCP yang telah jalan setahun lebih.



Saudaranya sendiri adalah pengusaha rumah makan terkenal yang telah diwaralaba. Masih ingat kan Pecel Lele Lela? Dari saudaranya itulah dia belajar banyak bahwa usaha waralaba bukanlah hal main-main, butuh banyak pertimbangan dan manajemen yang rapih, jangan sampai sebuah kerjasama yang awalnya niat baik jadi berantakan dan menimbulkan konflik di belakang hari.



Baginya saat ada pelanggan dan pelanggan itu mau datang kembali menikmati menu masakannya maka itulah yang harus dipertahankan untuk kelanjutan usahanya. Mengenai menu masakannya, sebenarnya bu Kristin tidaklah termasuk begitu ahli dalam mengolah masakan, namun karena dia adalah orang Jawa yang dididik dengan adat Jawa yang kental, wanita keturunan Semarang ini mengaku mau tak mau ya harus bisa memasak.



Paling tidak ya buat memasak makanan untuk suaminya sendiri. Jadi sebagai seorang gadis Jawa pada masa remajanya dulu dia sering sekali diajak jalan kedua orangtunya pergi ke Bali. Dari situlah, wanita pemilik 3 outlet usaha kuliner warung Putra-Putri Khas Jawa Tengah ini menjadi begitu suka dengan masakan ayam goreng atau ikan goreng dengan bumbu Bali.



So, kalau kita perhatiin, masakan unik khas Outlet BCP Pondok Jawa Tengah ini adalah Ayam Goreng Bumbu Bali. Hahahaha, unik dan aneh nggak? Itulah sebabnya di Rumah Makan Sederhana Outlet BCP Pondok Khas Jawa Tengah ini menyajikan makanan populer orang Jawa namun dengan selera lidah orang Semarang.



Lihat saja menunya, yang sangat akrab di lidah orang rumahan kita:



- Nasi + Ayam Goreng Bumbu Bali

- Nasi + Sayur Lodeh + Empal Daging

- Nasi + Lele Penyet

- Nasi + Soto Babat Semarang

- Nasi + Soto Ayam Semarang

- Nasi + Sayur Asem + Ayam Goreng

- Ayam Goreng Bumbu Bali

- Aneka Pepes Ikan

- Paru + Babat Goreng

- Ayam Goreng Semarang

- Nasi Goreng Babat

- Nasi Goreng Ayam

- Tumis Kangkung Tauco

- Tempe Tahu Penyet

- Soto Ayam Semarang

- Soto Babat Semarang

- Es Cao

- Es Kolak Pisang



Masakan yang memang harus saya coba kali ini adalah Ayam Goreng Bumbu Bali dan Es Cao. Ayam goreng yang seperti umumnya kita jumpai di daerah mana saja, tapi bumbu sambelnya yang gue pikir nggak akan ada di lain tempat kecuali di BCP, Warung Putra-Putri Khas Jawa Tengah.



Saat saya mencoba masakan favorit bu Kristin ini semenjak ia masih kecil dulu ini. Hmm, ternyata gurih da renyahnya daging ayam serta uniknya pedas sambel bumbu Bali memang punya sensasi tersendiri. Manis, pedas dan berwarna merah menyala, jadi pas banget kalo gue bilang Ayam Goreng bumbu Bali ini dapat nilai 4 bintang dari skala 5.



Untuk layanan time service gue bisa bilang lumayan cepat nggak nyampe 5 menit, sajian udah ada di meja gue. Ya tinggal gue potret sana potret sini deh. Hualah... baru motret tuh ayam goreng, ngelihat bumbu Balinya udah ngiler... Tapi harus bisa gue tahan dong, masalahnya hari ini gue udah berapa kali makan dari satu rumah makan ke rumah makan lain. So? Ya gue minta dibungkus, setelah mencuil sedikit ayam dan sambel bumbu khas Balinya... hmmmmm Nyamleng pokoke!



Wait a second...! Minuman yang dikasih belum sempat gue sruput.... Es Cao... Wah ternyata bikin gue jadi seger tenggorokan... Sayang menurut versi bu Kristin (maaf ah... malas nulis Christine ya Bu!) seharunya masih ada parutan kelapa muda dan potongan buah mangga kweni yang harumnya khas itu. Wah bila ada, pasti sensasi Es Cao khas Semarang bisa gue tenggak habis sampe butir dan tetes terakhir.... hehehehe dasar maruk ya gue?



Untuk es, gue bilang lumayan lah... Sayang gue belum sempat ngerasain Es Kolak Pisang... Gue jadi ingat makanan favorit gue waktu masih kecil dulu... Kolding... (tahu nggak loh?)

Kolek Dingin. Jadi gue bisa bayangin deh enaknya dan segernya Es Kolak Pisang itu... cuma ciri khas cita rasanya belum aja....!



Mau nyobain makanan Ayam Goreng Bumbu Bali dan Es Cao atau Es Kolak Pisang? Lu bisa cobain di BCP lantai 2 (Food court) atau Bekasi Grand Mal lantai 4. Eh jangan lupa di BCP, wanita kelahiran Semarang 55 tahun ini juga mempunyai warung Roti Bakar Putra-Putri di bagian outdoor Food Court BCP, yang dikelola oleh putranya. Mau hang out dan coba masakan khas Jawa Tengah? Telpon aja untuk reservasi di 081385427747 atau kalo lo mau pesen nasi box dengan menu-menu seperti yang gue sebut di atas tadi.



Sidik Rizal - dobeldobel.com
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara