Si Penyimpan Misteri Angka 26
Makanan enak, rupa-rupanya juga senang bersembunyi dan misterius pula. Hipotesa ini tak sengaja ditemukan kelanakuliner di jalan Raya Narogong. Ada sebuah kedai kecil nan asri, dengan nama yang sekilas mengantar kita pada kenangan akan negera seberang samudra. Tapi kalau mendengar makanannya, maka asumsi kita pasti tidak akan lepas dari kota Bandung. Ya, brownies!! Tempat makanan ini bersemayam, ternyata sangat jauh dari keramaian. Rupa-rupanya, suasana ini merupakan sebuah dukungan bagi tehnik memasak brownies yang konon, cuma ada satu-satunya di Bekasi.

“Padahal 200 kotak lho mas!” kenang Bu Ida. Maka tak heran, jikalau komitmen ini juga membawanya kepada fanatisme pelanggannya. Bu Ida menuturkan, bahwasanya Brownies Hans 26, lebih dikenal baik di lingkungan karyawan instansi pemerintahan bekasi pada khususnya, mulai dari Departemen Pendidikan, PU, Kantor Walikota.

Walhasil, semuanya pada mau, dan langsung saja, ketika pukul 7 malam pak Hans pulang ke rumah dan menyampaikan jumlah pesanan brownies untuk keesokan harinya, kontan semenjak jam 8 sampai jam 3 pagi, bu Ida harus begadang menyelesaikan pesanan.
Waktu itu, bu Ida baru memiliki kukusan biasa, yang hanya mampu memuat satu kotak brownies setiap sesi nya (lebih kurang ½ jam lama memasaknya). Namun kini, masa “berat” itu sudah berlalu. Produksi hariannya, berada pada kisaran 20-25 kotak, dengan pengecualian pada hari Jum’at dan awal bulan yang bisa mencapai 60 kotak.
Bu Ida sekarang, mampu mematangkan 8-10 kotak brownies, langsung setiap sesi masaknya. “Makanya, selepas shubuh, saya sudah start memasak” terang bu Ida.


Bahkan pernah seorang pelanggannya dari Jatibening, rela berputar-putar di malam hari, guna menemukan toko mungil miliknya ini, untuk mendapat Brownies kesayangannya untuk dibawa sebagai oleh-oleh.
“Yah, orang Bandung di Bekasi yang mau pulang ya bawa brownies saya”, gelak bu Ida. Psst, brownies Hans 26 ini, juga sudah teruji lho, pernah dibawa pelanggannya sampai ke Medan, dan bahkan sampai ke Vietnam, dengan sukses tanpa adanya perubahan rasa, warna maupun bau.

Tapi ada satu tips dari Pak Hans yang dibocorkan bu Ida kepada kelanakuliner. “Bikin pelanggan kangen sama brownies kita” kata bu Ida. Makanya, tidak setiap hari, brownies Hans 26 terantar di tempat yang sama.
Padahal, kalau mau masuk ke tiap ruangan kantor pemda, pasti tidak ada yang menolak. Setiap kotak Brownies kukus Hans 26, dibandrol Rp. 25 ribu saja.
Namun jikalau ada topping-nya, harganya bertambah menjadi Rp. 30.000,-. Awal November ini, rencananya Brownies kukus hans 26 akan menaikkan harga resminya. “Yah, maklum lah mas, harga bahan baku pada naik semuanya” terang bu Ida. Wah, jangan-jangan jadi Rp. 26 ribu nih bu? Serba 26? Ada apa sih dengan angka 26?
Dari perbincangan Dian Purnama Putra dengan bu Ida, Jum’at 23 November 2009, di halaman rumah beliau yang asri.

Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan