Aktivis 98 Buya Azwar Furgudyama Undang Insan Media Peluncuran “Buku Hitam Prabowo Subiyanto”
bekasi-online.com, Minggu, 10 Desember 2023, 14:14 WIBJAKSEL- BksOL - Kegiatan peluncuran Buku Hitam Prabowo Subianto, yang dilangsungkan pada Minggu, 10 Desember 2023 di Phala-wan Cafe, Jl. TMP. Kalibata No.6, RT.6/RW.7, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760, pada 13.00 - Selesai yang diawali dengan makan siang berlangsung cukup sukses.
Baca juga : Buya Azwar Furgudyama & Rekan Ajukan Gugatan Perdata atas KPU & Mantan Ketua MK, Anwar Usman, Dibalas Yusril Ihza Mahendra & Rekan
Dengan hadirkan nara sumber Buya Azwar Furgudyama, sang Penulis Buku, yang juga Aktivis Gerak 98. Lalu Petrus Hariyanto (Aktivis 98), Al Araf selaku Pengamat Militer dan
Ray Rangkuti sebagai Pegiat Demokrasi.
Acara bedah buku itu dibawakan oleh Moderator Ridwan Darmawan dari panitia acara Gerak98.
Baca juga: Jokowi Kumpulkan Ratusan Penjabat Kepala Daerah di Istana Terkait Pemilu 2024 Mendatang, Pengaruhi Netralitas ASN?
Dalam pembahasan acara tersebut digambarkan secara lengkap tentang Sosok Prabowo Subianto sebagai orang yang bermasalah dimana dia satu-satunya perwira yang dipecat dari kesatuan militer oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dimana anggota di antaranya adalah: Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar, AM.Hendropriyono, Sintong Panjaitan dan lainnya.
Jangankan Jokowi sebagai presiden RI, bapak mertuanya saja, Prediden Soeharto kala itu dikhianati, ungkap Buta Azwar di depan tamu yang hadir.
“Jangan Bapak Jokowi terbuai bujuk rayu Pabowo apalagi dengan janji-janjinya yang tidak akan terpenuhi,” ungkap Buya Azwar dengan penuh keyakinan.
“Bagaimana pun tanggapannya karena isyu-isyu tentang kejahatan masa lalu Prabowo itu selalu disebutkan dan dengan istilah ‘kaset usang’. Selagi kasus HAM dan penculikan ini tidak diselesaikan, selagi itu pula kita akan selalu menyuarakan kebenaran,” beber Buya lagi.
“Kita tidak akan ada berhenti sampai nanti ada penyelidikan dan pengadilan akan membuktikannya baru Kami akan berhenti menyuarakan kasus HAM dan penculikan ini.” beber Buya tajam.
Bangsa Indonesia seharusnya punya malu karena Prabowo sudah tidak ada hak moral lagi, apalagi hak politiknya, jabar Buya.
“Kenapa Isyu ini selalu digaungkan pada pilpres saja?” Lalu Buya berujar kembali “Bahwasannya ini bukan hanya menyangkut pilpres saja yang sedang panas-panasnya, satu; Tapi keluarga korban hampir setiap pekan aksi di depan istana menuntut keadilan, bukan peristiwa lima tahunan.”
“Yang kedua bagaimanapun juga kita sebagai bangsa harus tetap mengingatkan jangan sampai sosok ini memimpin negeri ini. Jangan sampai sosok Prabowo memimpin bangsa dan negeri ini dengan segala cara.” ujarnya lagi.
Di akhir wawancara dengan BksOL, Buya Azwar berkeyakinan bahwa rasionalitas bangsa ini masih terjaga, masih mempunyai hati nurani.
“Lalu kenapa mereka-mereka ini hasil-hasil surveinya tinggi? Karena masyarakat masih ada yang tidak tahu karakter Prabowo ini seperti apa? Maka kita tidak akan pernah berhenti menyampaikan bahwasannya Prabowo adalah ancaman dan monster trengginas yang membahayakan dan ancaman demokrasi di negeri ini, begitu,” tegas Buya Azwar.
“Apalagi kalau dirinya jadi presiden nanti,” imbuh Buya. Namun Buya yakin Prabowo tidak akan pernah bisa jadi presiden karena hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia sudah tahu sosok Prabowo dengan segala kisah kelam masa lalunya, pungkasnya kepada BksOL. [■]
Reporter: WidyMarhaen/TimRedaksi, Editor: DikRizal
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan