contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Prediksi Pilkada Kota Bekasi 2024 dengan Kerumitan Cari Pasangan Calon Wakil Walikotanya

Opini Didit Susilo: Kandidat Cawalkot Bekasi 2024 Skor Kosong-Kosong

bekasi-online.com, Kamis, 14 Maret 2024, 21:01 WIB, DS

KOTA BEKASI, Bks OL - Pilkada baru akan digelar pada tanggal 27 November 2024. Saat ini konstelasi politik untuk mematangkan siapa suksesor kepemimpinan di Bumi Patriot telah dipersiapkan sejumlah partai-partai politik.



Dipastikan parpol akan berpatokan hasil kursi DPRD saat Pileg 14 Februari 2024 lalu dengan hasil PKS menjadi jawara 11 kursi, PDIP 9 kursi, Golkar 8, Gerindra 6, PAN 5, PKB 5, Demokrat 2, PPP 2 dan PSI pecah telor meraih 2 kursi.


PKS yang memenangi Pileg dengan meraih suara 300 ribu lebih menjadi magnet tersendiri. Namun laboratorium politik, sejak Pilkada langsung digelar, PKS baru sekali memenangi, itupun setelah digandeng Golkar.


Pasangan Rahmat Effendi-Ahmad Syaikhu, lebih pada realitas figuritas Bang Pepen yang tak tertandingi. Bahkan dalam kontestasi Pilkada sebelumnya, PKS sulit mencari pasangan wakil yang memiliki daya dongkrak suara.


Pasca Pemilu di Kota Bekasi kali ini hanya ada Anies effect dan Prabowo effect Sementara Ganjar effect tidak terlihat sehingga membuat kursi dan suara PDIP berkurang.

Meski dalam Pilkada koalisi antar parpol lebih cair dan tidak harus linier mengikuti koalisi nasional.


Dampak Ganjar effect yang tidak signifikan membuat mantan Walikota Bekasi Tri Adhianto yang juga Ketua DPC PDIP secara otomatis elektabilitasnya menurun.


Dipastikan Mas Tri akan berebut untuk mendapatkan rekom dari DPP PDIP untuk maju Pilkada.


Saat ini sudah berseliweran di medsos nama-nama kandidat dari berbagai kalangan. Dalam era kebebasan demokrasi banyak nama muncul meski secara track record tidak memiliki kompetensi kepemimpinan.

Dari tokoh ormas, parpol, birokrat, meramaikan atau sengaja diframing untuk menjajaki maju Pilkada.


Dengan konfigurasi perolehan kursi DPRD memang memungkinkan ada 4 pasangan calon.

Namun dilihat peta kekuatan parpol akan ada 2 atau 3 pasang dengan karakteristik koalisi parpol relijius - nasionalis.


Di parpol atas akan ada 3 poros yaitu PKS, PDIP dan Golkar. Parpol tengah dan bawah lebih banyak akan mengikuti deal-deal politik untuk berkoalisi.

Mungkin habis lebaran parpol akan membuka penjaringan dan penjajakan pasangan calon walikota dan wakil walikota.

Dari poros parpol atas yang sudah mendapat lampu hijau untuk penjajakan maju yaitu;
  • Heri Koswara/PKS (DPRD Prov Jabar terpilih/Ketua DPD),
  • Ade Puspitasari/Golkar (DPRD Prov Jabar terpilih/Ketua DPD),
  • Tri Adhianto/PDIP (Ketua DPC PDIP Kota, eks walikota)
Kemudian juga beredar di medsos nama-nama:
  • Sumiyati politisi/PDIP, (DPRD Prov Jabar)
  • Arif Rahman Hakim/PDIP (DPRD Kota terpilih),
  • Ahmad Faisyal/PDIP (DPRD Prov Jabar terpilih),
  • Faisal/Golkar (DPRD Kota terpilih),
  • Nofel Saleh Hilabi/Golkar, (Caleg DPR RI)
  • Aan Suhanda (Wantim Golkar/mantan birokrat),
  • Sigit Purnomo/PAN (PashaUngu/DPR RI terpilih),
  • Bambang T Sutopo:Gerindra (DPRD Kota terpilih, Ketua DPC),
  • Sudjatmiko/PKB (DPR RI terpilih) dan
  • Sholihin (DPRD Kota terpilih/Ketua DPC PPP).


Nama - nama yang beredar dari kalangan birokrat yaitu:
  • Junaedi (Sekdakot Bekasi),
  • Uuk Syaiful Mikdar (Kadisdik),
  • Koesnanto Saidi (Dirut RSUD CAM).
Namun sayangnya nama kandidat yang muncul belum signifikan dan membuat efek kejut perpolitikan Kota Bekasi.  Pasca Pileg dan menunggu Pilpres selesai.

Saat ini safari politik yang dilakukan para kandidat masih malu-malu belum menjangkau emotional vote pemilih-pemilih potensional seperti generasi milenial hingga emak-emak.


Padahal politik basis belum bisa berjalan linear tanpa diikuti populisme tokoh. 

Jika menilik geopolitik dan episentrum kultur politik, Kota Bekasi dalam beberapa Pilkada langsung, bukanlah basis elektoral partai partai besar.

Dalam beberapa Pilkada kandidat yang menang ditentukan figuritas (ketokohan). Figur yang kuat pasti akan dominan dalam politik basis. Itu yang harus dipertimbangkan dan dihitung secara cermat jika ingin menang.

Lagi-lagi geopolitik Kota Bekasi yang masih menempatkan figuritas sebagai basis kemenangan pilkada semestinya menjadi catatan penting dalam memberikan rekomendasi pasangan dari parpol.

Real politik saat ini nilai skor semua kandidat yang akan muncul nol-nol alias belum ada yang semenggah untuk mendekati kemenangan saat kontestasi.

Hal tersebut terjadi karena belum ada yang memiliki figuritas elektoral mumpuni dan elektabilitas keterpilihan.

Sementara belajar dari Pileg kemarin membutuhkan finansial politik yang mahal dan personal branding kuat.

Nyok kita tunggu kejutan kejutan Pilkada Kota Bekasi 2024 mendatang. [■]

SIAPAKAH CALON WALIKOTA BEKASI
PERIODE 2024 - 2029

- 7. Kaesang Pangarep (PSI) - 19.2%
- 10. Sudjatmiko (PKB) - 15.4%
- 9. TB Miing Gumelar (Gelora) - 15.4%
- 3. Ade  Puspitasari (Golkar) - 15.4%
- 1. Heri Koswara (PKS) - 11.5%
- 6. Sigit Purnomo/Pasah Ungu (PAN) - 7.7%
- 12. Muhammad Ikhsan Nurjamil (Golkar) - 3.8%
- 8. Tahapan Bambang Sutopo (Gerindra) - 3.8%
- 2. Tri Adhianto (PDIP) - 3.8%
- 5. Novel Saleh Hilabi (Golkar) - 3.8%
- 14. Faisal (Golkar) - 0.0%
- 13. Ahmad Faisyal (PDIP) - 0.0%
- 11. Sholihin (PPP) - 0.0%
- 4. Sumiyati (PDIP) - 0.0%

Total suara: 26

Berikan suara anda, klik link

Tolong forward ke group dan teman-temanmu ya. Terima kasih

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama