contoh iklan header
contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Bag ke-2: Analisa Strategis Konstelasi Paslon Pilkada Kota Bekasi 2024

Berapa Peluang Setiap Paslon Walikota dan Wakil Walikota Dari Riset Litbang BksOL Berdasarkan Lobi Koalisi Elit Parpol di Pilwalkot Bekasi Hingga Hari Ini?

kandidat-kandidat.com, Minggu, 16 Juni 2024, 14:01 WIB, SidikRizal

BEKASI KOTA, Kandidat2 — Sampai dengan hari ini, Kamis 6/6/2024, baru ada 1 kandidat pemilihan walikota (pilwalkot) Bekasi yang sudah memperoleh Surat Tugas sekaligus Rekomendasi dari partai nya baik secara lisan maupun tertulis yang telah terpublikasikan.




Hal ini sangat wajar karena Partai Keadilan Sejahteta (PKS) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi meraih 11 kursi dewan.

Adalah bakal calon walikota (bacawalkot) Heri Koswara, selaku Ketua DPD PKS Kota Bekasi yang telah mendapat rekomendasi dan restu serta amanah langsung dari DPP PKS, melalui Presiden PKS, Ustadz Ahmad Syaikhu.

Lalu berikutnya yang kini sedang heboh di publik warga Bekasi serta netizen adalah para kandidat calon walikota (cawalkot), seperti Gus Sholihin, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mochtar Mohamad, mantan walikota dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuaan (PDIP) dan Tri Adhianto, Ketua DPC PDIP Kota Bekasi.


Gus Sholihin yang baru kemarin dapatkan Surat Tugas langsung dari DPP PPP untuk mengikuti kontestasi pilkada Kota Bekasi November 2024 mendatang diwajibkan untuk menjalankan langkah strategis dengan jaringan kolega antar partai politik (parpol) di Kota Bekasi.

Jika Gus Sholihin memperoleh Surat Tugas dari DPP partainya sendiri dimana di DPRD Kota Bekasi, PPP hanya memperoleh 2 kursi dewan, maka demikian pula para kandidat cawalkot dari PDIP Kota Bekasi, dimana di DPRD Kota Bekasi partai ini meraih 9 kursi.

Lalu yang paling menonjol di Kota Bekasi adalah ketika dua kandidat calon walikota Bekasi yakni Mochtar Mohamad dan Tri Adhianto masih ketar-ketir menunggu surat rekom dan restu dari DPP PDIP baik pernyataan langsung dari sang Ketum, Megawati SP, maupun berupa isyarat dari sang Sekjen PDIP, Hasto Kristyanto.

Lobby-lobby di tingkat elit partai hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah lama kontak dengan petinggi dengan segala alasannya, dan itu bisa dilakukan M2 kapanpun

Selama beberapa hari terakhir M2, demikian panggilan akrab Mochtar Mohamad, mendapatkn Surat Tugas dari DPP Partai Demokrat (PD) yang ditandatangani Sekjen oleh H. Teuku Rifky Harsya, mewakili atas nama Ketua Umum, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).


Mochtar Mohamad atau yang akrab disapa Bang M2, telah menyatakan apresiasinya atas surat tugas yang diberikan oleh DPP Partai Demokrat.

Surat tugas bernomor 22/ST/CAKADA/SATGAS.PD/V/2024 yang ditandatangani oleh Sekjen DPP atas nama Ketua Umum, Teuku Riefky Harsya, merupakan langkah awal bagi Mochtar untuk persiapkan diri dalam kontestasi Pilkada Kota Bekasi.

M2, yang saat ini juga berharap rekomendasi dari DPP PDIP, sedang menunggu hasil survei yang tengah berlangsung untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon kepala daerah.

Kedekatan Mochtar Mohamad dengan beberapa petinggi Partai Demokrat dimulai dari hubungannya dengan Andi Malarangeng

Dirinya menyoroti pentingnya dukungan dari berbagai partai politik untuk memenuhi syarat minimal 20 persen dukungan parlemen, yang diperlukan untuk membentuk koalisi partai politik yang kuat.

Sebagai informasi PDIP Kota Bekasi meraih 9 kursi di DPRD Kota Bekasi, jadi kurang 1 kursi lagi dari persyaratan minimal Parliamentary Treshold (PT) 20%. Setidaknya partainya, yakni PDIP akan berkoalisi dengan parpol yang meraih paling sedikit 2 kursi.

Surat tugas yang dikeluarkan juga menginstruksikan M2, untuk mencari kandidat yang potensial sebagai wakil walikota Bekasi.

Hal ini termasuk melakukan komunikasi politik dan konsolidasi dengan partai-partai lain, untuk memastikan dukungan yang solid.

“Internal PDI Perjuangan saat ini juga masih menunggu hasil survei yang sekarang sedang berjalan,” ujar M2, Jumat (7/6/2024).


Dalam keterangan surat tersebut, DPP Demokrat menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan, berdasarkan hasil laporan dan survei yang ada.

M2 diharapkan untuk melaporkan perkembangan terkini mengenai survei dan koalisi partai politik, yang telah terbentuk kepada DPP Partai Demokrat.


Namun mengingat perkembangan lobi-lobi elit politik di tingkat Kota Bekasi baik yang terpantau oleh media, publik awam maupun yang tersembunyi dengan diplomasi tingkat tinggi di level Dewan Pengurus Pusat (DPP) setiap parpol, akhirnya turun pula Surat Tugas dari DPP Partai Demokrat kepada 2 kandidat calon walikota (cawalkot) dalam waktu berurutan. [■]

(bersambung ke bagian 3…)
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara