iklan banner gratis
iklan header iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

KM Barcelona V Terbakar: Nakhoda Jadi Tersangka, Manifes Diduga Dimanipulasi

KBP Alamsyah: Jumlah penumpang tidak sesuai manifes & SOP kedaruratan diabaikan—Ini sangat fatal

kandidat-kandidat.com - Selasa, 22 Juli 2025, 07:18 WIB, Michael H

 — MANADO | Sinar matahari siang yang menyengat di langit Sulawesi Utara pada Minggu, 20 Juli 2025, berubah menjadi gelap gulita di atas laut Talise.

KM Barcelona V, kapal penumpang yang sedang berlayar dari Pelabuhan Melonguane menuju Manado, terbakar hebat di tengah perjalanan. Tiga penumpang meregang nyawa. Sisanya, sebanyak 568 orang, nyaris tak lolos dari maut.

Kini, dua hari pasca kejadian, satu nama muncul sebagai orang yang paling bertanggung jawab: IB, nakhoda kapal. Ia resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Utara.

“Penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Sulut, Komisaris Besar Polisi (KBP) Alamsyah P. Hasibuan, dalam jumpa pers di Mapolda Sulut, Senin, 21 Juli 2025.

Penyelidikan Ditpolairud menemukan dua pelanggaran krusial. Pertama, adanya dugaan manipulasi data manifes penumpang.


Kedua, pembiaran terhadap standar operasional prosedur (SOP) kedaruratan yang seharusnya wajib diterapkan dalam situasi genting.

“Jumlah penumpang di kapal itu tidak sesuai manifes. SOP evakuasi pun tak dijalankan sebagaimana mestinya. Ini kelalaian yang sangat fatal,” ujar Alamsyah.

Selain sang nakhoda, polisi juga memeriksa 13 anak buah kapal (ABK) lainnya. Status mereka masih saksi, namun penyidik membuka kemungkinan adanya penambahan tersangka.

Kecelakaan ini menguak problem sistemik yang selama ini luput dari perhatian. Basarnas mencatat jumlah penumpang mencapai 571 orang, namun manifes resmi jauh di bawah itu.

Dugaan praktik pemuatan penumpang melebihi kapasitas kapal kembali menjadi sorotan publik, terutama dalam moda transportasi laut antarpulau.

Tragedi KM Barcelona V bukan semata bencana teknis. Ia adalah potret dari lalainya pengawasan, lemahnya penegakan aturan, dan mengendurnya kesadaran keselamatan pelayaran.


Dari balik tragedi ini, publik bertanya: siapa saja yang bermain di balik layar pelayaran?

“Kalau hanya berhenti pada nakhoda, ini jelas belum tuntas. Harus ada audit menyeluruh. Siapa yang loloskan manifes? Siapa yang biarkan kapal kelebihan muatan?” kata seorang aktivis transportasi laut di Manado yang meminta namanya tak disebutkan.

Sementara itu, keluarga korban masih menunggu kepastian hukum. Mereka berharap tragedi ini tak hanya menjadi headline sesaat, tapi menjadi momentum bersih-bersih dalam sistem pelayaran rakyat.

Laut Sulawesi, yang dulu dijuluki jalur emas perdagangan Nusantara, kini menyimpan bara kemarahan. [■] 

Reporter: Michael H - Redaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara
iklan header

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

أحدث أقدم
Banner Iklan Kandidat square 2025