contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Berfikir Positif Itu Membuat Kita Lebih Sehat , Lebih Pintar dan Lebih Kaya


Positive Thinking Makes Us Healthier, Smarter and Richer

Jakarta, dobeldobel.com
Hari ini, Kamis saya dijemput seperti biasanya sama pimpinan redaksi dobeldobel.com, mas Dian PP. Ya udah untuk yang kesekian kalinya tidur siang saya diganggu dengan kehadirannya yang memang bikin saya jadi terburu-buru untuk mandi. Saya pada awalnya hanya bisa merutuk dalam hati "wah ngeganggu orang enak tidur aja. Tapi, kapan lagi saya harus berubah jadi lebih baik.... positive thinking , man! teriak hatiku...

Emang seh, nggak enak merubah kebiasaan "ngalong". Tahu kan tipikal mantan wartawan "bodrex" yang insomnia workaholic dan bertransformasi menjadi "kandidat" wartawan blogger besar yang akan masuk ke level, reportase global dan tercatat serta diakui oleh PERPUSTAKAAN NASIONALnya negera adidaya, AS. (Weleh... weleh! berat men... untuk jadi sesuatu yang berharga buat anak cucu kita... berat banget! Tapi kita harus bisa dan bertekad kuat kalo mau hidup jadi lebih berarti)

Untungnya aku punya sahabat seperti mas Dian, yang bukan hanya smart (cerdas) dan "mau" bersabar ngadepin orang kayak saya... (walau dalam hati saya tahu mungkin sabarnya "disabar-sabarin"... hehehehehe barangkaleh!?) Jadinya adalah sebuah pertemanan yang "klop". Maksudnya klop bagi saya seh "kalau gue ada kurangnya, lu nambahin... kalo gue ada lebihnya... ya lu jangan minta, dong...!? Hahaha...!!!

Akhirnya dengan kesabarannya saya pun siap menclok di atas motornya dan kami berangkat menuju Jakarta. Kami memang sudah niatkan hari ini fokus menuju ke kantornya Uda Wendi Malik, salah seorang kolega dan masih "abang"nya Turki (satu mitra kami dan sahabat dekat saya). Beruntungnya kami adalah Da Wendi mempunyai jaringan kuat di kalangan elit dan intelijen, dan buat saya ini sangat bagus buat usaha kami di bidang jurnalistik yang masih "balita" banget. Lalu kenapa menemui Da Wendi untuk urusan blogs kami yang berhasil ngedapetin perhatiannya Library of Congress of US? Banyak pertimbangan, di samping ia adalah senior kami, saya dan mas Dian sepakat mau membina usaha jurnalistik blogger ini ke level yang lebih serius lagi setelah peristiwa besar "datangnya" surat dari Kedubes AS tersebut.

Berfikir positif yang diajarkan oleh adik saya, Nur Iskandar Z, yang juga kebetulan lawan adu argumentasi saya bila ada setiap permasalahan dengan pekerjaan kami, menjadi pokok dari setiap apa yang mau saya lakukan ke depan. Kunjungan saya dengan mas Dian dan Da Wendi serta salah satu koleganya Bang Firman ke Kedubes AS, Atase Kepustakaan Kongres AS adalah dilandasi niatan membangun kerjasama dengan pihak asing (luar negeri) dan bisa saling menguntungkan (win-win solution). Pihak Library of Congress melalui Deputy of Field Director, M. Yadi Yasin mengundang kami datang ke kantornya yang berada di Jl. HOS. Cokroaminoto no. 65, Menteng, Jakarta Pusat pada jam 13.00 wib. Kami berempat datang ke sana 15 menit lebih lambat karena kebetulan, perusahaan tempat Da Wendi bekerja sedang ada syukuran makan tumpeng merayakan keberhasilan mereka mendapatkan proyek tertentu, sehingga kami harus makan siang dengan tumpengan lebih dulu (sambil baca do'a juga... wah ini bisa jadi pertanda baik buat saya dan mas Dian... kali aja ini sebagai sinyal dari atas bahwa tanggal 30 April ini kami akan mulai jadi jurnalis yang "besar" dan lebih profesional).

Padahal beberapa hari sebelumnya, saya begitu "parno"nya dengan telepon dari mbak Nina (sekretaris Library of Congress Jakarta). Gimana nggak parno (sebenernya nggak paranoid abis sih... sedikit waspada plus "ketakutan" yang nggak beralasan), tanpa ada e-mail atau komen dari blogs saya yang ada dalam jaringan dobeldobel.com eh kok perpustakaan nasional Amerika Serikat menghubungi kami karena konten blogs kami yang katanya berkaitan dengan pemilu 2009 jadi pilihan mereka untuk di-kapcer (tangkap rekam) buat informasi sejarah dan ilmu pengetahuan di masa mendatang. Waduh... waduh, kaget jantung saya. Dan puluhan pikiran negatif muter-muter di dalam benak saya. Ada apa pihak AS mau mengambil data-data blogs saya? Tapi mas Dian, mengingatkan saya, "Jangan terlalu paranoid (parno abis) mas Sidik... belum apa-apa udah mati langkah.. Katanya mau jadi jurnalis besar, baru dapat telepon dari Kedubes aja udah ketakutan kayak apa tauk!?" hiburnya berusaha menenangkan saya. (ampuh juga nasihatnya! Thanks bro!)

Positive thinking memang menyehatkan saya. Detak jantung saya kembali normal, debar dada saya berkurang.

Kebetulan saat itu kami sedang bertiga dengan Turki. Sebenarnya saya juga mau mendiskusikan hal ini dengan sahabat saya yang lain, Aris Margiyantoro, namun saat itu dia ada urusan dengan koleganya mengenai pilpres. Setelah saya agak tenang, kami pun mulai memikirkan untuk memberi respon dengan telpon dari mbak Nina. Walaupun dia seorang sekretaris, namun cukuplah kami menangkap maksud dan tujuan pihak Perpustakaan Kongres AS. Ditambah tak berapa lama dia mengirimkan e-mail dan Surat resmi langsung yang ditandatangani oleh William Tucrello, Field Director.

Maka dari situ saya pun mulai atur strategi dan langkap yang lebih terarah untuk lebih memulai usaha jurnalis blogger ini, supaya isi (main content) nya lebih lengkap. Dengan catatan bahwa setiap tulisan dan cara pendekatan interviu yang saya dan mas Dian lakukan pasti dan akan direkam di perpustakaan kongres (perpustakaan nasional) Amerika Serikat. artinya setiap kandidat, atau caleg atau anggota dewan dan tokoh-tokoh yang profilnya ada di blogs politik serta pemilu 2009 kami ini pasti akan jadi catatan sejarah yang disimpan di perpustakaan nasional Amerika Serikat.

Setelah tiba di kantor Kedubes (salah bos... Atase Perpustakaan Kongres Kedubes AS di Jakarta...) kami pun berempat masuk, setelah melalui pos penjagaan, dan mas Dian diminta meninggalkan KTP serta HP (buat jaminan kalo kabur kali yah... lumayan kan HPnya bisa digadein... hahahaha). Dan itu adalah tanggung jawab seorang Pimpinan Redaksi kan? (halah!)

Setelah disambut oleh sang Deputy to the Field Director, Mr. M. Nuryadi Yasin, maka kami pun saling memperkenalkan diri dan bertukar kartu nama layaknya orang timur lah. Pembukaan pertemuan oleh mas Dian, dan kemudian penjelasan oleh M. Nuryadi Yasin (yang minta dipanggil Yadi saja -- pasti bukan Yadi Sembako, makanya saya panggil dia pak Yasin), kenapa Pihak Perpustakaan Kongres (sejatinya serupa dengan Perpustakaan Nasional di Indonesia, karena saat itu perpustakaan Kongres adalah yang pertama dan terbesar, maka namanya tidak diganti hingga sekarang). Disamping isi (konten) blogs saya, dalam jaringan blogs http://dobeldobel.blogspot.com yang banyak menyajikan berita tentang pemilu maka pihak AS pun meminta izin untuk meng-kapcer beberapa isi blogs.

Selanjutnya kami hanya berdiskusi tentang bagaimana tindak lanjut dan bis tidaknya terjalin kerjasama yang saling menguntungkan antara dobeldobel.com dan pihak kedubes AS, khususnya Atase Kepustakaan Kongres AS.

Karena dari awal saya berusaha untuk bersabar diri tidak mengemukakan kekuatiran saya kepada pihak kedubes AS, Yasin justru menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi. Wendi Malik (saya memanggilnya Da Wendi) akhirnya menawarkan sesuatu yang sangat berharga buat kelanjutan kerja kami (saya dan Dian) selama beberapa bulan ke depan. Setidaknya positive thinking sudah bikin saya jadi smarter dan tidak bertindak gegabah atau terburu (maklum sudah dari sononya saya kadang kalau ketemu sama orang penting suka asal ngejeplak...PLAAK!)

Intinya, Da Wendi dan Bang Firman, sngat mendukung kami bahkan akan memberi sokongan penuh di satu sisi pihak Library of Congress Office, Southeast Asia Embassy of the United States of America juga akan menindaklanjuti sesuai dengan program-program yang sedang mereka jalankan ke depan hingga akhir pemilu 2009, dalam hal pilpres.

Sekali lagi saya berusaha terapkan berfikir positif dalam pengalaman berdiplomasi pertama saya dengan pihak luar negeri walaupun baru dengan kantor atase kedutaan asing. Bersamaan dengan itu, rasa pening karena beban pekerjaan dan tekanan kebutuhan keluarga jadi agak sedikit berkurang... Benar kan saya jadi merasa lebih kaya, well it works! Positive thinking makes me richer!

Kallo elu masih nggak nagkep apa yang gue rangkumin dan tulis di atas tentang berfikir positif... Okeh deh, ini yang bisa gue ringkes buat kita (elu juga, gue juga...)

1. Berfikir positif, menjauhkan kita dari segala macam penyakit dan virus penyakit. Karena semakin sering dan banyak kita berfikir positif, otomatis kekebalan tubuh dan antibodi tubuh kita semakin meningkat. Otomatis kita jadi semakin sehat. Logikanya, berfikir positif sangat mempengaruhi bawah sadar kita sehingga bisa memicu kelenjar-kelenjar penghasil enzim pendukung metabolisme tubuh yang baik mempengaruhi konisi tubuh kita.
Contoh sederhana berfikir positif itu membuat kita lebih sehat adalah dengan sering menggunakan kata-kata positif sebagai afirmatif dan berulang-ulang (layaknya do'a-do'a yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w.). Ulangi kata-kata positif berikut ini (atau bisa anda hapalkan do'a-do'a yang diajarkan oleh agama kita) :
- Berani
- Sehat
- Kuat
- Perkasa
- Segar
- Kebal
- Tahan Penyakit
- Lentur
- dll sebagainya yang sejenis (jangan gunakan kata penyangkalan atau negasi)

2. Berfikir positif membuat kita lebih pintar.
Gunakanlah kata-kata positif yang berhubungan dengan kata pintar.
- Rajin belajar
- Banyak Membaca
- Menonton seminar
- Menonton film bagus
- Sering mengamati
- Senang mempelajari
- Suka menyelidik
- dll sebagainya yang sejenis dengan itu

3. Berfikir positif membuat kita jauh lebih kaya
Coba kita bayangkan kalimat-kalimat di atas sebelumnya, jauh lebih sehat dan jauh lebih pintar... terus ada lagi gak yang lebih berharga dari itu. Bahkan mungkin itu jauh lebih berharga daripada kekayaan harta itu sendiri. Karena sejatinya kekayaan adalah apa yang Tuhan telah berikan kepada kita dan kita merasa itu lebih dari cukup... bukan begitu pak RT dan Bu RT?

(Tulisan ini adalah bagian pertama dari 2134 bagian tulisan... hehehehe! Positive Thinking man!)

Sidik Rizal

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama