Bekasi, dobeldobel.com
Kalau kita mau menjadi caleg, tentunya kita akan melihat keadaan lingkungan kita dan memetakan strategi yang akan kita jalankan tentunya dengan memperhatikan lokasi medan dan calon konstituen yang akan kita juju untuk sosialisasi diri kita sebagai calon anggota legislatif. Hal ini pun dilakukan oleh caleg perempuan yang merasa akan berhadapan dengan caleg senior-seniornya dari partai besar. Di lingkungannya sendiri saja, Perumahan Harapan Baru Regency, setidaknya dia akan berusaha untuk meraih suara konstituen dari mereka. Bila Lilani tidak mengatakan mereka adalah bukan lawan atau kompetitor langsung, bahkan dia tidak memikirkan mereka ke arah sana. Dia hanya ingin memperkenalkan partai baru ini kepada warga di lingkungannya tempet ia tinggal tentang visi misi partai yang peduli kepada rakyat.
Lilani Rianggerti memang tidak pernah menganggap tetangga-tetangganya sebagai lawan, seperti H. Budhy, caleg PDIP DPRD Kota Bekasi, sebagai seorang politisi yang sudah dua periode pemilu terjuan ke politik, kemudian H. Bambang, caleg PPP yang juga pengurus RW di Harapan Baru Regency yang dilamar oleh PPP untuk menjadi caleg. Ia melihat H. Bambang yang begitu antusias dan getol memperjuangkan PPP dan pencalegan dirinya, sampai-sampai rumahnya dijadikan posko tim sukses kampanyenya bahkan hampir setiap malam. "Every day, setiap malam saya melihat dia membuka pintu rumahnya...", katanya heran karena dia sering pulang malam setiap jam 11 malam sampai jam 1 dini hari, dan melihat rumah mereka penuh tamu yang pastinya para pendukung mereka. Demikian pula Ibu Fauziah (ibu Suheri) caleg Partai Gerindra DPR RI. Belum lagi H. Andy Zabidi, caleg Partai Demokrat DPRD Kota Bekasi, semua itu memperebutkan 2 kursi untuk wilayah Bekasi Barat dan Medan Satria. Lilani tidak pernah menyebut mereka sebagai kompetitor dan dia sendiri tidaklah ngotot untuk menang, sekalipun dia akan berjuang lebih keras lagi dan lebih berat karena mereka semua tinggal se wilayah dengannya di perumahan Harapan Baru Regency. Baginya perjuangannya hanya ingin mensosialisasikan partainya PPRN, dan terpulang ke warga sekitarnya. Kalau mereka percaya ya monggo, silakan. Kalau tidak, ya saya memperkenalkan kepada mereka, bahwa ini ada partai yang perduli kepada mereka. Itu saja tujuan utama saya! demikan ujarnya lepas.
Dan usahanya yang ia lakukan secara door to door ke tangah warga masyarakat dalam sosialisasi PPRN, dia sikapi dengan filosofi nrimo. Apabila nantinya rakyat memilih dia, karena sudah nasibnya dan dipercaya oleh rakyat baik itu warga sekitar, temen-teman atau tetangga, ia akan menjalankan sebaik-baiknya (jadi wakil mereka di parlemen), itu saja, demikian akunya tanpa muluk muluk berjanji atau berambisi.
Sang caleg yang bekerja pada LSM dan Badan Pendiri partai merah hitam putih ini, telah lama beraktivitas di kegiatan sosial. Saat ia bertemu dengan Ibu Mien Sugandhi itulah dia memenuhi permintaanya untuk aktif, terutama menjadi salah satu Sekretaris PPRN membantu Ibu Amelia Ahmad Yani.
Keinginannya untuk membuat PPRN menjadi partai besar memang tidak terlepas dari kepentingan pribadi, tapi prosesntasenya sangatlah kecil, demikian akunya sendiri secara jujur. Kepeduliannya kepada lingkungan dan rakyat dalam cakupan yang lebih luas lebih mendominasi pencalegan dirinya di DPRD Kota Bekasi, apalagi dia mendapat amanah langsung dari DPP PPRN. Baginya ia berprinsip, "Saya merasakan penderitaan rakyat, maka saya peduli dengan rakyat". Dan mottonya itu ia tulis di setiap kartu nama dan atribut kampanyenya.
Caleg kelahiran Jogja yang mempunyai nama sangat njawani ini, Lilani Rianggerti ,mengaku bahwa karena dulu semenjak sekolah ia sering sekali mengikuti kegiatan Mapala UII, Jogjakarta, maka namanya jadi terdengar populer bagi saya yang dulu sering sekali pergi ke Jogja. "Yah saya hanya ngikut saja dengan kegiatan para mahasiswa saat itu, saya sangat tertarik dengan kegiatan sosial apalagi dengan para mahasiswa", kenangnya sambil tertawa.
Calon Anggota Dewan, Lilani, yang mempunyai seorang putra ini menyatakan bahwa ia baru dua tahun terjun ke dunia politik dan secara blak-blakan ia mengatakan bahwa ia memulai dari nol sat menjadi caleg PPRN di wilayahnya Kota Bekasi. Diapun menampik saat ditanya apakah karena Ibu Amelia Ahmad Yani dia menjadi caleg, dia mengaku bahwa secara pribadi ia tidak kenal langsung dengannya, namun atas prakarsa Ibu Mien Sugandhi lah ia ikut pencalegan. Dia menganggap Mien Sugandhi (mantan Menteri Urusan Peranan Wanita) sudah seperti ibu angkatnya sendiri. Dari dirinyalah ia banyak termotivasi dan melihat caranya bicara dan bersikap selaku politisi senior yang jujur dan apa adanya, makanya ia mencontoh tokoh wanita besar tersebut yang juga telah menganggapnya sebagai putrinya sendiri.
Mungkin karena tempat kerjanya di kantor (Dewan Ketua Pembina) yang memprakarsai lahirnya Partai Peduli Rakyat Nasional inilah yang juga jadi satu alasan kenapa ia jadi calon legislator DPRD Kota Bekasi.
HARAPAN INDAH (THI) – Partai Peduli Rakyat Nasional hari ini menggelar kampanye terbuka di Bekasi. Bertempat di tanah kosong milik PT HDP depan kantor kecamatan Medan Satria. Sebanyak kurang lebih 500 orang simpatisan berkumpul memadati panggung.
Menurut pantauan THI, Selasa (17/3) kampanye PPRN dimulai pukul 14.00 s/d 16.00 WIB. Sebanyak 23 caleg DPRD Kota dan Kab. Bekasi akan bertarung untuk pileg nanti. Serta 6 caleg untuk
Kampanye kali ini menghadirkan jurkam para caleg PPRN dapil
“Kami tidak akan mengecewakan rakyat, karena kita peduli dengan pendidikan, kesehatan, dan masalah hukum.” Ujar Ir. Bernard Siregar
Nama Lengkap: Lilani Rianggerti
TTL: Jogjakarta, 28 Juni 1967
Status: Single Parent
Orangtua:
Ayah: R.B. Mashudi (alm.)
Ibu: Suharti
Anak ke 8 dari 9 bersaudara (7 orang perempuan 2 orang lelaki)
Saya mendukung Ibu... apalagi untuk melawan calegcaleg senior yang memang rata-rata keluarin uang banyak... Karena saya kuatir mereka akan cari uang dari rakyat lagi dengan korupsi... artinya mereka lebih punya peluang untuk gituan kan?
BalasHapusPosting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan