Adu Sakti Ilmu Komunikasi
dalam Kampanye Capres-Cawapres
Bekasi, dobeldobel.com
Melihat dan mendengar kabar langsung dari Bandung saat pendeklarasian Capres yang paling ditunggu dan bikin penasaran banyak partai koalisi, mungkin pendeklarasian Demokrat dengan cawapresnya, SBY-Budiono. Bahkan saat pendeklarasian itu berlangsung akhirnya dihadiri juga oleh koalisi partai walau terlambat datang (PKS) (padahal sudah terlanjur berita tersiar bahwa PKS kecewa karena tak diajak diskusi untuk penentuan cawapresnya SBY). Itulah hebatnya basa-basi politik di negeri ini, walau sebagian orang berpendapat ini adalah dinamika demokrasi. Bahkan pilihan SBY terhadap Budiono sebagai cawapres adalah hal yang sangat logis, (padahal sebelumnya ada kuat dugaan untuk kubu non partai, Sri Mulyanilah cawapresnya).
Dan jargon yang resmi dikeluarkan tak lain adalah SBY-Berbudi. Hal itu disampaikan Gamawan Fauzi, politisi asal Partai Demokrat yang juga Gubernur Sumatera Barat dalam sambutannya di acara Deklarasi SBY-Boediono di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/5/2009) pukul 19.53 WIB. "SBY Berbudi bisa berarti sebenarnya tapi juga bisa berarti SBY bersama Boediono," terangnya lebih lanjut. Namun bukan berarti jargon ini tidak menimbulkan kontroversi. Bahkan ada blogs yang mengatakan bahwa jargon SBY-Berbudi agak narsis. Belum lagi saat sebelum deklarasi dilaksanakan Jargon untuk pasangan capres-cawapres dari partai Demokrat ini beberapa saat setelah nama Budiono muncul maka jargon SBY-No lah yang paling tinggi dijumpai dalam situs internet melalui Google Search Engine (yang mencapai 13.205 tulisan) jika dibandingkan kemungkinan jargon lain seperti SBY-Budiono, SBY-Ono atau SBY-Udin (dasar penulis konyol... hehehehe, lucu aja kalo usulan jargonnya SBY-Udin, kok nggak "sound-catching" banget deh!) Demikian pula SBY-Berbudi yang baru 19 tulisan di Wordpress atau sekitar 5,060 hasil telusur untuk SBY-Berbudi. (0.09 detik).
Terus bagaimana dengan pasangan capres-cawapres lain. Untuk Jusuf Kalla - Wiranto, mungkin capres ini yang kombinasi jargonnya paling menarik untuk diucapkan mulut orang Indonesia, yakni JK-Win (dan itu mencapai 76 tulisan). JK-Win (yang berarti JK menang ini) memang pada awalnya adalah jargon yang mau dipakai, tapi entah bagaimana, justru deklarasi resminya ternyata lebih memilih JK-Wiranto. Padahal Hit JK-Win cukup tinggi di mesin pencari Google, yakni sekitar 942,000 hasil telusur untuk JK-Win. (0.31 detik). Sedangkan JK-Wiranto hanya mencapai sekitar 310,000 hasil telusur untuk JK-Wiranto. (0.21 detik). Mungkin karena kuatir keselip dengar maka kata JK-Win tidak jadi dipilih. (Ya lu bayangin aja sendiri kalo salah ucap -slip off the tounge- "Je- KaWin" kan nggak enak dengernya. Sekalipun maknanya sangat bagus terdengar buat yang biasa dan tahu bahasa Inggris. Lah kalo di daerah?)
Jargon Capres-Cawapres Megawati Prabowo Subianto juga termasuk lumayan apik, yakni Mega-Pro (Wah Honda buanget! --- Bisa-bisa dapat dukungan sponsor perusahaan motor terbesar dari Jepang neh? Hitnya aja luar biasa tinggi sekitar 14,000,000 hasil telusur untuk Mega-Pro. (0.05 detik)). Hit kata Megawati-Prabowo sendiri lumayan tinggi yakni sekitar 459,000 hasil telusur untuk Megawati Prabowo. (0.09 detik)
Tapi kira-kira siapa sih dari ketiga calon ini yang akan masuk ke putaran ke-dua pemilihan capres-cawapres? Banyak analisis yang menilai (pastinya jadi 2 pasangan lah.... masak jadi 4?). Namun bisakah kita menilai dan menghitungnya dari kalkulasi di atas kertas berdasarkan perhitungan data dari perolehan kursi DPR pasca pengumuman resmi KPU?
Kalau menurut Agung laksono yang penasaran apakah SBY-Berbudi dan JK-Wiranto bisa masuk putaran kedua, maka justru itulah kemungkinan terbesar.
Mari kita hitung dari perkiraan quick count perolehan suara di parlemen. Dari jumlah 9 partai terbanyak, Dimana Demokrat dan koalisinya (PKS, PAN, PPP, PKB, PBB) memperoleh (setelah kalibrasi) = 25,2% + 9,3% + 7,3% + 6,6% + 6,4% = 25,2 (Demokrat) + 29, 6 (Koalisi) = 54,8%. (Nyaris 60 persen dari perolehan suara nasional setelah kalibrasi)
Sedangkan berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di KPU adalah =
Demokrat...= 148 kursi (20,85%)
PKS..............= 59 kursi (7,88%)
PAN..............= 42 kursi (6,01%)
PPP...............= 39 kursi (5,32%)
PKB..............= 26 kursi (4,94%)
-------------------------------------------
Total Kursi..= 314 kursi (45 %) dari 560 kursi yang kini ada di DPR (2009-2014)
Sedangkan Pasangan JK-Wiranto penghitungan dukungan partai adalah:
Golkar........= 108 kursi (14,45%)
Hanura.......= 15 kursi (3,77%)
-------------------------------------------
Total Kursi..= 123 kursi (18,22%) dari 560 kursi yang kini diperebutkan
Dan pasangan Mega-Pro perolehan dukungan parlemennya adalah:
PDIP............= 93 kursi (14,03%)
Gerindra.....= 30 kursi (4,46%)
-------------------------------------------
Total Kursi..= 123 kursi (18,49%)
Melihat ini sudah penghitungan di atas kertas berdasarkan data perolehan kursi (parlemen) maka bisa dipastikan kalau SBY pasti masuk ke putaran kedua. Dan dua pasangan capres-cawapres lainnya akan bergelut dengan sangat kuat demi masuk ke putaran kedua. Sepertinya dari jumlah prosentase pasangan Mega-Pro (18,49%) memang lebih punya peluang besar untuk bisa lolos ke putaran kedua. Tapi itu bukanlah jadi tolok ukur mutlak. Karena pada Pilpres 2009 kali ini, para calon harus berjuang keras melalui mekanisme struktur partai agar bisa memperoleh suara langsung rakyat pendukungnya.
Perlu diingat bahwa pada pileg yang lalu, sebenarnya partai Demokrat sudah membuktikan, bahwa kemenangannya karena figur SBY. Namun juga perlu diketahui, bahwa PDIP-Gerindra sepertinya mempunyai kartu truf, dengan figur Prabowo yang memang kuat secara finansial dan berlatarbelakang militer. Sedangkan di sisi JK-Wiranto, JK mempunyai kekuatan finansial yang lumayan besar ditambah figur militer Wiranto. Tinggal bagaimana nanti komunikasi kampanye yang mereka lakukan. Apakah saling menyerang langsung atau dengan kemasan komunikasi cantik yang lihai bermain kata?
Ada satu yang perlu diingat dalam komunikasi kampanye pilpres pada putaran pertama dan kedua ini. dobeldobel.com mensinyalir bahwa kasus AA adalah kuda hitam yang akan mempengaruhi siapa yang bisa masuk ke pilpres putaran kedua.
Sidik Rizal (Mencoba nggak mau untuk liar berasumsi seperti teman saya dulu)
dalam Kampanye Capres-Cawapres
Bekasi, dobeldobel.com
Melihat dan mendengar kabar langsung dari Bandung saat pendeklarasian Capres yang paling ditunggu dan bikin penasaran banyak partai koalisi, mungkin pendeklarasian Demokrat dengan cawapresnya, SBY-Budiono. Bahkan saat pendeklarasian itu berlangsung akhirnya dihadiri juga oleh koalisi partai walau terlambat datang (PKS) (padahal sudah terlanjur berita tersiar bahwa PKS kecewa karena tak diajak diskusi untuk penentuan cawapresnya SBY). Itulah hebatnya basa-basi politik di negeri ini, walau sebagian orang berpendapat ini adalah dinamika demokrasi. Bahkan pilihan SBY terhadap Budiono sebagai cawapres adalah hal yang sangat logis, (padahal sebelumnya ada kuat dugaan untuk kubu non partai, Sri Mulyanilah cawapresnya).
Dan jargon yang resmi dikeluarkan tak lain adalah SBY-Berbudi. Hal itu disampaikan Gamawan Fauzi, politisi asal Partai Demokrat yang juga Gubernur Sumatera Barat dalam sambutannya di acara Deklarasi SBY-Boediono di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/5/2009) pukul 19.53 WIB. "SBY Berbudi bisa berarti sebenarnya tapi juga bisa berarti SBY bersama Boediono," terangnya lebih lanjut. Namun bukan berarti jargon ini tidak menimbulkan kontroversi. Bahkan ada blogs yang mengatakan bahwa jargon SBY-Berbudi agak narsis. Belum lagi saat sebelum deklarasi dilaksanakan Jargon untuk pasangan capres-cawapres dari partai Demokrat ini beberapa saat setelah nama Budiono muncul maka jargon SBY-No lah yang paling tinggi dijumpai dalam situs internet melalui Google Search Engine (yang mencapai 13.205 tulisan) jika dibandingkan kemungkinan jargon lain seperti SBY-Budiono, SBY-Ono atau SBY-Udin (dasar penulis konyol... hehehehe, lucu aja kalo usulan jargonnya SBY-Udin, kok nggak "sound-catching" banget deh!) Demikian pula SBY-Berbudi yang baru 19 tulisan di Wordpress atau sekitar 5,060 hasil telusur untuk SBY-Berbudi. (0.09 detik).
Terus bagaimana dengan pasangan capres-cawapres lain. Untuk Jusuf Kalla - Wiranto, mungkin capres ini yang kombinasi jargonnya paling menarik untuk diucapkan mulut orang Indonesia, yakni JK-Win (dan itu mencapai 76 tulisan). JK-Win (yang berarti JK menang ini) memang pada awalnya adalah jargon yang mau dipakai, tapi entah bagaimana, justru deklarasi resminya ternyata lebih memilih JK-Wiranto. Padahal Hit JK-Win cukup tinggi di mesin pencari Google, yakni sekitar 942,000 hasil telusur untuk JK-Win. (0.31 detik). Sedangkan JK-Wiranto hanya mencapai sekitar 310,000 hasil telusur untuk JK-Wiranto. (0.21 detik). Mungkin karena kuatir keselip dengar maka kata JK-Win tidak jadi dipilih. (Ya lu bayangin aja sendiri kalo salah ucap -slip off the tounge- "Je- KaWin" kan nggak enak dengernya. Sekalipun maknanya sangat bagus terdengar buat yang biasa dan tahu bahasa Inggris. Lah kalo di daerah?)
Jargon Capres-Cawapres Megawati Prabowo Subianto juga termasuk lumayan apik, yakni Mega-Pro (Wah Honda buanget! --- Bisa-bisa dapat dukungan sponsor perusahaan motor terbesar dari Jepang neh? Hitnya aja luar biasa tinggi sekitar 14,000,000 hasil telusur untuk Mega-Pro. (0.05 detik)). Hit kata Megawati-Prabowo sendiri lumayan tinggi yakni sekitar 459,000 hasil telusur untuk Megawati Prabowo. (0.09 detik)
Tapi kira-kira siapa sih dari ketiga calon ini yang akan masuk ke putaran ke-dua pemilihan capres-cawapres? Banyak analisis yang menilai (pastinya jadi 2 pasangan lah.... masak jadi 4?). Namun bisakah kita menilai dan menghitungnya dari kalkulasi di atas kertas berdasarkan perhitungan data dari perolehan kursi DPR pasca pengumuman resmi KPU?
Kalau menurut Agung laksono yang penasaran apakah SBY-Berbudi dan JK-Wiranto bisa masuk putaran kedua, maka justru itulah kemungkinan terbesar.
Mari kita hitung dari perkiraan quick count perolehan suara di parlemen. Dari jumlah 9 partai terbanyak, Dimana Demokrat dan koalisinya (PKS, PAN, PPP, PKB, PBB) memperoleh (setelah kalibrasi) = 25,2% + 9,3% + 7,3% + 6,6% + 6,4% = 25,2 (Demokrat) + 29, 6 (Koalisi) = 54,8%. (Nyaris 60 persen dari perolehan suara nasional setelah kalibrasi)
Sedangkan berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di KPU adalah =
Demokrat...= 148 kursi (20,85%)
PKS..............= 59 kursi (7,88%)
PAN..............= 42 kursi (6,01%)
PPP...............= 39 kursi (5,32%)
PKB..............= 26 kursi (4,94%)
-------------------------------------------
Total Kursi..= 314 kursi (45 %) dari 560 kursi yang kini ada di DPR (2009-2014)
Sedangkan Pasangan JK-Wiranto penghitungan dukungan partai adalah:
Golkar........= 108 kursi (14,45%)
Hanura.......= 15 kursi (3,77%)
-------------------------------------------
Total Kursi..= 123 kursi (18,22%) dari 560 kursi yang kini diperebutkan
Dan pasangan Mega-Pro perolehan dukungan parlemennya adalah:
PDIP............= 93 kursi (14,03%)
Gerindra.....= 30 kursi (4,46%)
-------------------------------------------
Total Kursi..= 123 kursi (18,49%)
Melihat ini sudah penghitungan di atas kertas berdasarkan data perolehan kursi (parlemen) maka bisa dipastikan kalau SBY pasti masuk ke putaran kedua. Dan dua pasangan capres-cawapres lainnya akan bergelut dengan sangat kuat demi masuk ke putaran kedua. Sepertinya dari jumlah prosentase pasangan Mega-Pro (18,49%) memang lebih punya peluang besar untuk bisa lolos ke putaran kedua. Tapi itu bukanlah jadi tolok ukur mutlak. Karena pada Pilpres 2009 kali ini, para calon harus berjuang keras melalui mekanisme struktur partai agar bisa memperoleh suara langsung rakyat pendukungnya.
Perlu diingat bahwa pada pileg yang lalu, sebenarnya partai Demokrat sudah membuktikan, bahwa kemenangannya karena figur SBY. Namun juga perlu diketahui, bahwa PDIP-Gerindra sepertinya mempunyai kartu truf, dengan figur Prabowo yang memang kuat secara finansial dan berlatarbelakang militer. Sedangkan di sisi JK-Wiranto, JK mempunyai kekuatan finansial yang lumayan besar ditambah figur militer Wiranto. Tinggal bagaimana nanti komunikasi kampanye yang mereka lakukan. Apakah saling menyerang langsung atau dengan kemasan komunikasi cantik yang lihai bermain kata?
Ada satu yang perlu diingat dalam komunikasi kampanye pilpres pada putaran pertama dan kedua ini. dobeldobel.com mensinyalir bahwa kasus AA adalah kuda hitam yang akan mempengaruhi siapa yang bisa masuk ke pilpres putaran kedua.
Sidik Rizal (Mencoba nggak mau untuk liar berasumsi seperti teman saya dulu)
Becandaannya menteri-menteri di Istana
BalasHapus_____Sebelum melantik kabinet, SBY melakukan inovasi baru: mewajibkan
para calon Menteri menandatangani kontrak politik. Isi tertulis dari
kontrak politik ini hanya Presiden dan Menteri bersangkutan yang tahu,
namun kira-kira berkisar sekitar komitmen Menteri untuk menjaga
profesionalisme, loyalitas pada Presidendan Integritas. Pak Dino (Dino
Patti Djalal, salah satu orang kepercayaannya SBY) waktu itu ikut
membantu menerima calon menteri di rumah SBY di cikeas dan ia ingat
beliau sangat merahasiakan isi dari suratkontrak politik' itu , yang
satu per satu disimpannya rapi-rapi dalam satu map khusus yang tidak
bolehdipegang siapapun. Ketika Pak Dino tanya, SBY menjawab, "Suatu
hari kalau ada menteri yang menyimpangatau melanggar hukum akan saya
minta pertangung jawabannya dengan sama-sama memegang kontrak politik
ini." Pada kenyataanya, kontrak politik ini menjadi senjata ampuh SBY
dalam mengontrol prilaku dan menjaga standar etika para Menteri.
Seluruh Kabinet tahu bahwa untuk masalah integritas, SBY tidak
maukompromi.
_____Pak Dino pun menjadi teringat cerita lucu di kabinet sewaktu
maraknya berita menganai himbauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
agar pejabat berhenti menerima parsel terkait jabatan dan tugasnya.
Suatu hari di tahun 2007, di awal rapat kabinet, Menko Kesra Aburizal
(Ical) Bakrie, mengacungkan tangan melakukan interupsi meminta
perhatian Presiden karena ada masalah mendesak.
_____Aburizal: " Bapak presiden, mohon izin, saya ingin protes!!"
_____Presiden SBY:"Ada apa Pak Ical?" SBY agak heran, karena Menko
Aburizal biasanya kalem dan jarang sekali melakukan 'interupsi,'
apalagi sebelum sidang dimulai.
_____Aburizal; " Saya protes karena (Menteri Sekretaris Negara) Pak
Hatta itu keterlaluan, Pak. Beberapa hari yang lalu, saya kirim mangga
ke rumahnya, tapi ditolak dan dikembalikan ke saya. Saya tahu Pak
Hatta itu orang yang jujur, tapi masak mangga saja dikembalikan! !"
Kontan saja, Presiden SBY dan seluruh Kabinet tertawa terbahak-bahak.
Pak Hatta yang duduk diseberang Pak Ical hanya menyengir masam, sambil
tersipu-sipu.
Tidak dinyana, beberapa saat kemudian, Wapres melakukan 'interupsi':
"Wah, saya juga mau protes, PAk!!"
_____SBY:"Silahkan, " sembari dalam hati bertanya, ada apa lagi ini?
_____Wapres: "Saya ingin lapor, saya juga dapat kiriman mangga dari
Pak Ical. Sudah saya makan dan memang enak sekali. Tapi jangan-jangan
itu mangga yang ditolak pak Hatta tadi yang dioper ke rumah saya!"
Kali ini, Presiden SBY dan seluruh Kabinet, termasuk Pak Hatta, yang
tertawa terpingkal-pingkal, kecuali Pak Ical yang senyum-senyum masam.
Salam
(diambil dari buku "HARUS BISA !!" yang ditulis oleh Dr. Dino Patti Djalal)
Dari: Unggul Hudoyoko unggul.hudoyoko@ adhikarya. com
Tanggal: 26 Mei 2009 15:44
Subjek: [al-its] Canda tawa di istana
Ke: al-its@yahoogroups. com
post Category: Internet Marketing, SEO, Traffic Generation — Welly @ 1:46 am — post
BalasHapuspostMay 30, 2008
Apabila anda adalah pengunjung baru, anda mungkin mau mendapatkan GRATIS Report saya 1 Juta Rupiah Pertama Anda Lewat Internet yang telah dibaca oleh lebih dari 67611 orang.
Untuk sukses mendapatkan uang lewat Internet, apapun topik/niche yang anda tekuni, anda HARUS mempunyai pengunjung yang datang ke situs anda.
Tidak ada pengunjung = Tidak ada uang! :cool:
Dalam dunia Internet, pengunjung juga dikenal dengan namanya “traffic”.
Anda boleh mempunyai website yang paling menarik di dunia, dan anda boleh memiliki produk atau jasa yang paling hebat dan canggih di dunia, tapi apabila website anda tidak ada traffic, maka anda tidak akan mendapatkan sepeser uang pun!
Mengapa?
Karena tidak ada yang tahu ttg produk atau jasa yang anda tawarkan. Kalau tidak ada yang tahu, bagaimana orang mau membelinya?
Ada beberapa cara untuk mendapatkan traffic ke website anda, antara lain:
- SEO (search engine optimization)
- PPC (pay per click)
- Article Marketing
- Forum Marketing
- Social Bookmarking
- Social Networking
- Affiliates (apabila anda mempunyai produk sendiri)
- dll
Hari ini kita hanya akan bahas yang pertama, yaitu SEO (Search Engine Optimization).
Apa itu SEO?
SEO adalah sebuah teknik untuk meningkatkan posisi website anda di halaman pencarian search engine seperti Google, Yahoo, dan Live (MSN). Semua pemilik website ingin website mereka tampil di halaman utama search engine ketika ada orang yang mengetik kata kunci yang mereka targetkan.
Karena dengan tampil di halaman utama, kemungkinan website anda diklik orang lebih tinggi dibanding apabila website anda tampil di halaman kedua, ketiga, dst.
Biasanya orang yang mencari informasi di search engine hanya “browsing” paling halaman pertama sampai halaman ke-tiga atau ke-empat, dan jika ia tidak menemukan apa yang sedang ia cari, maka ia akan kembali ke search engine tsb dan mengetik kata kunci (keywords) yang berbeda tapi berhubungan.
Contoh:
Anda mau beli mobil bekas, dan anda pergi ke Google untuk mencari informasi dimana anda bisa membeli mobil bekas.
Anda ketik kata kunci “mobil bekas”. Tapi setelah sampai halaman ke 4, anda masih belum menemukan apa yang anda sedang cari.
Anda kembali ke Google dan kali ini anda menggunakan kata kunci “mobil bekas di jakarta”.
Kata kunci yang anda pilih berbeda tetapi berhubungan.
Jika anda pergi ke Google.com dan mengetik “bisnis di internet”, pada saat ini ditulis, blog ini berada di posisi nomor 1.
BAGIAN 2 DARI 2 BAGIAN)
BalasHapusKesan SMS yang pro barat/neoliberalisme juga nampak dari bentuk iklan SBY yang sekarang lagi tayang. SBY tampil dengan iklan duduk bersama Obama, plus memakai konsultan yang diilhami tim kampanye Obama, lahirlah The Fox yang juga ditukangi oleh Mallarangeng bersaudara yang alumni Amerika, jadi jangan salah kalau SBY memilih Boediono karena Boediono adalah sosok pro barat/IMF. Tentu sangat resisten bagi dunia barat/IMF jika Wapres SBY adalah HNW atau HR atau mungkin dari PPP dan PKB, karena partai ini berlabel Islam yang ditakuti oleh dunia barat/IMF. Sungguh sangat cerdas tangan-tangan halus ini bermain di ranah politik kita. Bandingkan dengan iklan JK yang digagas John Silalahi (John Foundation), JK cukup bangga walaupun itu hanya menggunakan tokoh dalam negeri.
STMJ JK juga nampak saat deklarasi, dilakukan secara sederhana namun menggunakan simbol Tugu Proklamasi untuk menggambarkan realitas citra JK-Wiranto yang pro kerakyatan. Dilakukan secara sederhana karena sudah menggunakan gagasan brilyan Tugu Proklamasi, berpidato di depan patung raksasa sang Proklamator Soekarno-Hatta. Kesan citra yang dibangun bahwa JK-Wiranto mengingatkan kita semua, kita harus bangkit dengan semangat nasionalisme untuk melanjutkan cita-cita luhur Republik ini yang telah diproklamasikan 63 tahun yang lalu. Scenario tempat deklarasi ini juga semakin menegaskan realitas JK yang sangat konsent di dalam mengoptimalkan SDA dan SDM bangsa sendiri di dalam melanjutkan pembangunan 5 tahun ke depan. Kesan yang lain, pemilihan tempat ini tentu memberikan sikap empaty kepada Mega, agar mereka tetap solid dalam koalisi besar yang sudah di bangun. Sangat cerdas bukan…!!!
SMS SBY juga nampak jelas saat deklarasi di sabuga, shetting acara bak kemeriahan ala Obama dengan menghabiskan ratusan juta rupiah, terkesan glamour, realitas ini tentu akan sangat kontras jika Tim Sukses SMS mengaku pro ekonomi kerakyatan. Mengherankan bagi saya, pada saat deklarasi SBY berbudi tumben berseragam merah-merah, mungkin sedang memainkan simbol warna merah sebagai ungkapan empaty kepada Mega, agar PDIP nanti mau berkoalisi di parlemen dengan PD dan mendukung Cawapres Boediono. Karena sebelumnya PD sudah tahu kalau Boediono resisten untuk dapat diterima oleh PKS, PAN dan PPP, manuver PD ke PDIP untuk koalisi adalah untuk mengantisipasi lepasnya ketiga koalisi partai Islam tersebut. Dan hal itu memang sudah terbukti saat ini dengan diterimanya pengajuan hak angket di parlemen terkait kasus DPT yang dipelopori oleh PDIP yang berhasil menggalang kekuatan dengan PKS, PAN, PPP dan Golkar. Ini adalah sebuah miniatur kecil, preferensi, bahwa jika SBY Berbudi memimpin kabinet 5 tahun ke depan, kabinetnya tidak akan berjalan maksimal karena dukungan parlemen sangat lemah.
Dikhotomi ini semakin jelas, STMJ JK setelah deklarasi blusukan ke pasar-pasar merasakan apeknya bau pengunjung pasar, sedangkan SMS SBY melakukan kunjungan kerja ke Pulau Dewata Bali. Sangat kontras bukan…..!!!
Akhir cerita apakah anda ingin bermain SMS saja atau minum STMJ, yang jelas apapun pilihan anda jangan lupa menjaga kesehatan dengan minum STMJ Ginseng, murah meriah koq, dan jangan terlalu banyak bermain SMS karena bisa menghabiskan banyak waktu dan pulsa. Wallahualam.
Salam Kompasiana Indonesia
SMS VS STMJ = SBY VS JK
BalasHapusPada saat yang sama di inbox FB saya terdapat dua pesan ajakan; Pertama,; Ayo main SMS (Semuanya Mendukung Sby); Kedua, Ayo minum STMJ (Semuanya Tetap Memilih Jk) agar tetap fit untuk lebih cepat dan lebih baik. Cukup menggelikan dan kreatif. Nampaknya politik pilpres kali ini memasuki ruang multidisipliner dan multidimensional, apa saja hal-hal baru dapat dijadikan media kampanye, seperti fenomena jilbab loro, sehingga pendekatan agama pun muncul membahas jilbab karena jilbab telah menjadi media komoditi politik menarik simpati massa pemilih.
Cerita SMS vs STMJ ini pun berlanjut sebagai contoh kecil kampanye simbol , penggunaan simbol ini cukup penting agar mudah diingat oleh pemilih termasuk penggunaan singkatan kata sebagai tagline kampanye, semuanya dilakukan untuk membangun citra terbaik. Muncullah singkatan JK-WIN, SBY Berbudi, dan Mega Pro, dari ketiga singkatan ini sangat nampak tiada seorang pun menyangka muncul tagline SBY Berbudi, dalam beberapa hari tagline ini adalah paling bagus, tapi siapa nyana ternyata pencitraan ini kebablasan, terkesan berlebihan, ternyata bagi sebagian warga palembang maknanya pembohong, akhirnya berubah menjadi SBY-Boediono. Tagline JK-WIN juga berubah, karena kuatir tidak bisa mengingatkan orang Jawa, nama itu terkesan asing, sehingga perlu merubahnya menjadi JK-Wiranto, sebutan nama Wiranto tentu berkesan nama Jawa. Sedangkan Mega Pro, tidak berubah Cuma diembeli satu kata menjadi Mega Pro Kerakyatan.
stmj1
Tagline singkatan itu tidak muncul begitu saja tetapi menggambarkan realitas psikologis yang sedang berkembang. JK-Win muncul karena dilandasi realitas psikologis dari slogan JK agar selalu bersemangat lebih cepat lebih baik, akhirnya JK-Win, JK Winner (Pemenang). SBY Berbudi muncul dilandasi realitas psikologis di mana SBY dicitrakan sebagai sosok tenang, gelenggem, berwibawa, dan santun, pencitraan ini dibangun dengan harapan mereka bisa dizolimi lagi lalu muncul simpati rakyat untuk kembali memilihnya. Padahal saat ini SBY dengan konsultan tim suksesnya The Fox di sejumlah media paling gencar melakukan serangan perlawanan.
SMS juga terlahir pada landasan realitas itu, selama ini memang Cuma SBY saja yang membuka media SMS untuk menerima aspirasi dan pengaduan masyarakat bersama Ibu Ani Yudhoyono. Sedangkan istilah STMJ muncul karena realitas saat JK melakukan kunjungan ke Semarang pabrik jamu Sido Muncul.. Nah, jika kedua singkatan ini dibandingkan, hasilnya luar biasa, memang hidup ini tidak ada yang kebetulan, apa yang kita lakukan maka simbol yang dipakai secara tidak sadar menggambarkan realitas yang ada, pemakaian akronimnya memang terkesan dipaksakan SMS (Semuanya Memilih/Mendukung Sby) dan STMJ (Semuanya Tetap Memilih Jk). Namun jika ditelusuri lebih jauh SMS terasa beraroma asing (Short Message Sending) seperti asal akronim itu, sedangkan STMJ beraroma lokal, jamu jawa, Susu Telur Madu Jahe. Pendukung JK memakai singkatan ini sebagai pemahaman bahwa JK sangat konsen di dalam mengunggulkan produk dalam negeri, sebagai bentuk perlawanan kepada SMS yang pro barat atau neoliberalisme.
(BAGIAN 1 DARI 2 BAGIAN)
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan