Demi Pasien yang Kebingungan Menghubungi
Aleg Partai Demokrat Open House 1 siang saja
Hj. Ratu Sukarsih, Aleg Demokrat DPRD Kota Bekasi
PEKAYON, bksOL - Dilansir dari laman profiltokohkita.com bertemu Aleg dari Partai Demokrat, Hj. Ratu Tatu Sukarsih, yang akrab dipanggil dengan panggilan Bunda ini, memang sering dan sangat mudah di Dewan. Tapi ternyata bagi para pasiennya terutama mereka yang punya masalah spoiritual dan psikologis dan telah menjadi pasiennya selama beberapa tahun terakhir ini mungkin harus kecewa dengan kesibukan sang Anggota Dewan adik kandung artis terkenal Miing Bagito yang juga menjadi anggota DPR RI.
Menanggapi seringnya sms dan telepon di HP nomor lamanya, Bunda akhirnya tidak tega juga. Karena sebagian dari pasiennya sebenarnya ada yang termasuk konstituen setianya, yang telah menjadikannya wakil rakyat terpilih. Akhirnya dia menyempatkan diri untuk menerima tamu-tamu dan pasien yang ingin berkonsultasi dengan dirinya di kliniknya yang ada di bilangan Pekayon itu. Namun tidak seperti dulu, kini Bunda hanya menyediakan waktu 1 hari itupun ia berusaha luangkan waktu pada hari Sabtu, saat ia libur dari tugasnya sebagai anggota legislatif sampai dengan jam 11.00 pagi saja. Karena dikhawatirkan, setelah ba'da Zhuhur ada acara dengan keluarga atau tetangganya. Sedangkan hari Minggu dikhususkan hanya untuk keluarga.
Melihat manajemen waktunya yang begitu padat, dobeldobel.com bisa mengambil kesimpulan dan pelajaran, bahwa tak mudah menjadi wakil rakyat. Kalau sebagian orang melihat bahwa jadi wakil rakyat itu enak, apalagi saat menerima gaji yang lumayan besar per bulannya, namun ketika diteliti lebih dalam dan jauh lagi, ternyata waktu sang anggota dewan itu kini bukan lagi miliknya sendiri. Sebagian besar dari waktunya adalah juga milik masyarakat dan konstituen yang pernah meilih dan mendukungnya.
Nah sekarang, tinggal bagaimana si Aleg itu bisa mengalokasikan waktu khusus buat masyarakat terbuka tanpa atribut dan protokoler layaknya pejabat elit. Apakah Anda juga susah memberikan waktu Anda buat orang lain, meskipun Anda bukan anggota dewan? Kalau Ya, maka memang Anda belum pantas buat jadi wakil rakyat. Hanya mereka yang punya waktu sedikit banyak buat rakyat dan masyarakat di lingkungannya saja yang BERHAK dan BISA dipilih jadi wakil rakyat. Bagaimana dengan Anda?
Redaksi : Sidik Rizal, Editor: Abu NurMuhammad
Menanggapi seringnya sms dan telepon di HP nomor lamanya, Bunda akhirnya tidak tega juga. Karena sebagian dari pasiennya sebenarnya ada yang termasuk konstituen setianya, yang telah menjadikannya wakil rakyat terpilih. Akhirnya dia menyempatkan diri untuk menerima tamu-tamu dan pasien yang ingin berkonsultasi dengan dirinya di kliniknya yang ada di bilangan Pekayon itu. Namun tidak seperti dulu, kini Bunda hanya menyediakan waktu 1 hari itupun ia berusaha luangkan waktu pada hari Sabtu, saat ia libur dari tugasnya sebagai anggota legislatif sampai dengan jam 11.00 pagi saja. Karena dikhawatirkan, setelah ba'da Zhuhur ada acara dengan keluarga atau tetangganya. Sedangkan hari Minggu dikhususkan hanya untuk keluarga.
Melihat manajemen waktunya yang begitu padat, dobeldobel.com bisa mengambil kesimpulan dan pelajaran, bahwa tak mudah menjadi wakil rakyat. Kalau sebagian orang melihat bahwa jadi wakil rakyat itu enak, apalagi saat menerima gaji yang lumayan besar per bulannya, namun ketika diteliti lebih dalam dan jauh lagi, ternyata waktu sang anggota dewan itu kini bukan lagi miliknya sendiri. Sebagian besar dari waktunya adalah juga milik masyarakat dan konstituen yang pernah meilih dan mendukungnya.
Nah sekarang, tinggal bagaimana si Aleg itu bisa mengalokasikan waktu khusus buat masyarakat terbuka tanpa atribut dan protokoler layaknya pejabat elit. Apakah Anda juga susah memberikan waktu Anda buat orang lain, meskipun Anda bukan anggota dewan? Kalau Ya, maka memang Anda belum pantas buat jadi wakil rakyat. Hanya mereka yang punya waktu sedikit banyak buat rakyat dan masyarakat di lingkungannya saja yang BERHAK dan BISA dipilih jadi wakil rakyat. Bagaimana dengan Anda?
Redaksi : Sidik Rizal, Editor: Abu NurMuhammad
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan