iklan header
iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Apa Perbedaan Hidayah, Taufiq, Inayah, Hikmah dan Nubuwah versi Tasawuf

Hidayah, Taufiq, ‘Inayah, Hikmah & Nubuwwah dalam Tasawuf Filsafat Islam Pendekatan Batiniah Metafisis

kandidat-kandidat.com - Senin 26 Mei 2025, 04:20 WIB, NurM/SidRiz

BEKASI — Penjelasan Hidayah, Taufiq, ‘Inayah, Hikmah, dan Nubuwwah secara tasawuf dan filsafat Islam melibatkan pendekatan batiniah dan metafisis.


Berikut ini perinciannya menurut dua pendekatan tersebut:

🔮 1. PENJELASAN TASAWUF (Ilmu Ihsan / Sufisme)

Dalam tasawuf, kelima konsep ini merepresentasikan maqamat (tingkatan spiritual) dalam perjalanan seorang hamba menuju Allah (سير إلى الله, sair ila Allah).

🌟 1. Hidayah – Awal Jalan
  • SpiritualitasMakna sufistik: Hidayah adalah nur (cahaya) pertama yang memasuki hati. Ini adalah tajalli (penampakan) awal dari rahmat Allah.
  • Ini seperti "getaran pertama" yang membuat seorang hamba mulai merindukan Allah dan meninggalkan dunia.
  • Disebut juga yaqzhah (kesadaran awal).

Imam Al-Qusyairi menyebut hidayah sebagai al-ihtimam al-awwal, perhatian ilahi pertama yang menggerakkan hati.

🌿 2. Taufiq – Mujahadah dan Amal Saleh
  • Setelah mendapat hidayah, seseorang butuh taufiq untuk menempuh jalan ibadah dan mujahadah (usaha jiwa).
  • Tanpa taufiq, seorang murid (salik) akan terhenti atau tersesat.
  • Dalam tasawuf, taufiq adalah bentuk dari “karunia aktif” Allah yang membuat seorang hamba mampu istiqamah.

Dikatakan: “Hidayah adalah undangan, Taufiq adalah kendaraan.”

🛡️ 3. ‘Inayah – Penjagaan Rahasia dan Kasih Ilahi
  • Di maqam ini, Allah memberikan ‘inayah khasah (perlindungan khusus).
  • Hati hamba dijaga dari waswas, riya', sum’ah, bahkan dari tipu daya amal.
  • Disebut juga sebagai wilayah (kewalian), yakni bentuk kedekatan Allah dengan hamba-Nya.

Dalam doa para sufi: "Ya Allah, anugerahi aku dengan ‘inayah-Mu sebagaimana Engkau memberi para wali-Mu."

📿 4. Hikmah – Kefutuhan Ruhani dan Pemahaman Ilahiah
  • Hikmah bukan sekadar ilmu, tapi kasyaf (terbukanya makna batin).
  • Para sufi menilai hikmah sebagai buah dari suluk (perjalanan spiritual) yang panjang.
  • Hikmah turun ke hati yang suci, yang sudah lepas dari hawa nafsu.

Diriwayatkan: “Barang siapa mengamalkan apa yang ia ketahui, Allah akan memberinya ilmu yang belum ia ketahui.”

🕊️ 5. Nubuwwah – Puncak Maqam Ruhani Tertinggi (dikhususkan)
  • Dalam tasawuf, nubuwwah tidak bisa dicapai oleh usaha, tapi hanya oleh ijtiba’ (pemilihan Allah).
  • Namun, para sufi melihat bahwa maqam nubuwwah memiliki cerminan dalam maqam wilayah (kewalian).
  • Wilayah ≠ Nubuwwah, tapi bisa mencerminkan sebagian sifat kenabian (seperti hikmah, bashirah, ma'rifah).

Ibnu ‘Arabi berkata: “Kenabian syariat telah berhenti, tapi kenabian ilham (nubuwah ilhamiyah) tetap terus bagi para wali.” (kontroversial dan harus dipahami hati-hati; bukan berarti wahyu baru)
 

🧠 2. PENJELASAN FILSAFAT ISLAM (dalam tradisi Ibn Sina, Al-Farabi, Mulla Sadra)

Filsafat Islam menggunakan pendekatan rasional-mistik untuk memahami konsep-konsep ini:

🌀 1. Hidayah = Intuisi Pertama dari Akal Aktif
  • Hidayah adalah hasil dari pancaran (faydh) dari al-‘Aql al-Fa‘al (Akal Aktif) ke jiwa rasional manusia.
  • Hidayah adalah persepsi universal yang membawa manusia pada pengetahuan wujud.

🔗 2. Taufiq = Kesesuaian Jiwa dengan Tatanan Kosmos
  • Taufiq terjadi jika jiwa manusia sesuai dengan tatanan universal (‘alam al-mithal).
  • Dalam filsafat, taufiq adalah harmoni antara potensi dan aktualisasi.

🌌 3. ‘Inayah = Cinta Ilahi (al-‘Isyq al-Ilahi)
  • Dalam filsafat Sadrian, ‘inayah adalah rahmah wujudiyah (belas kasih ontologis) Allah kepada wujud-wujud lemah.
  • Setiap eksistensi diberi perhatian sesuai maqam wujudnya.

🏛️ 4. Hikmah = Tujuan Akhir dari Jiwa Filosofis
  • Hikmah adalah puncak kesempurnaan jiwa (kāmāl al-nafs), yang hanya bisa dicapai melalui teori dan amalan.
  • Dalam filsafat, hikmah adalah ittihad (kesatuan) antara akal subjek dan akal objektif.

Ibn Sina: “Hikmah adalah kesempurnaan manusia melalui akal dalam batas kemampuan manusia.”

5. Nubuwwah = Imaginasi dan Akal Aktif yang Sempurna
Dalam filsafat (terutama Al-Farabi dan Ibn Sina),
  • Nabi adalah manusia dengan:
    1. Akal teoritis sempurna.
    2. Daya imajinasi luar biasa.
    3. Sambungan langsung dengan Akal Aktif (pemberi wahyu).
  • Wahyu adalah pancaran dari al-‘Aql al-Fa‘al yang diterjemahkan oleh daya imajinatif Nabi ke dalam simbol dan syariat.

🧭 Penutup: Peta Spiritual (Sufistik) dan Ontologis (Filsafati)
 
Konsep      Tasawuf           Filsafat Islam     
Hidayah Getaran pertama dari cahaya Intuisi pertama dari Akal Aktif
Taufiq Karunia untuk mampu beramal Harmoni antara potensi-aktualitas
‘Inayah Penjagaan dan cinta ilahi Rahmah eksistensial
Hikmah Pencerahan & kasyf Kesempurnaan akal dan jiwa
Nubuwwah Maqam tertinggi pilihan Allah Daya imajinatif-akal Nabi sempurna

Berikut bagan maqamat tasawuf atau bagan struktur filsafat kenabian Ibn Sina.

[■] 

Reporter: NurMuhammad - KotakRedaksi - Editor: DikRizal/JabarOL
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara
iklan header

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

أحدث أقدم
Banner Iklan 2025