iklan banner gratis
iklan header iklan header banner iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Forum Warga Sekitar Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan di Teluknaga

Warga Berserikat Deklarasikan FORMASSA Di Teluknaga: Antara Aspirasi Warga & Bayang-bayang Politik Bandara


 — TANGERANG | Sebuah forum baru lahir di wilayah Pantura Tangerang. Jumat, 5 September 2025, sekitar tiga puluh orang berkumpul di Desa Bojongrenged, Teluknaga, untuk menghadiri pengukuhan dan sosialisasi Forum Masyarakat Sekitar Soekarno Hatta, atau FORMASSA.

Pengukuhan berlangsung di kantor Dewan Pimpinan Pusat FORMASSA yang baru berdiri. Adharis Iskandar dipercaya sebagai ketua umum.

Ia didampingi oleh wakil ketua Udin Samsudin, sekretaris general David Ricardo Hulu, sekretaris harian M. Syarifudin, serta bendahara Endang Suhendang. Dua tokoh lokal, Mursalim dan Syamsudin, duduk sebagai pengurus bidang humas.

Forum ini membawa motto “Berserikat, Berdaulat, dan Bermartabat”.


Dalam dokumen visinya, FORMASSA menekankan pentingnya membangun kemitraan setara antara pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan masyarakat sekitar bandara.

Misi mereka, kata pengurus, adalah meningkatkan kesejahteraan melalui kerja sama yang adil dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Selain pengukuhan pengurus, pertemuan juga diisi dengan pembentukan divisi dan bidang kerja. Beberapa tokoh masyarakat Pantura ikut hadir untuk memberi dukungan.

“Kami ingin forum ini menjadi wadah agar suara warga sekitar bandara lebih terorganisir, tidak tercerai-berai,” ujar seorang panitia.


Tarik-Menarik Kepentingan
Bandara Soekarno-Hatta yang berdiri sejak 1985 menjadi magnet ekonomi terbesar di kawasan Pantura.

Kehadirannya menyerap ribuan tenaga kerja, tapi di saat yang sama menimbulkan masalah sosial: mulai dari ganti rugi tanah, dampak kebisingan, hingga soal ketimpangan ekonomi antara warga lokal dan para pendatang.


Sumber Kandidat2OL di lingkungan Pemkab Tangerang menyebut, lahirnya FORMASSA bisa dibaca sebagai respon atas ketidakpuasan masyarakat terhadap pola komunikasi pemerintah dengan warga sekitar bandara.

“Seringkali program hanya top-down, sementara aspirasi warga tak tersalurkan,” kata seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya.

Sejumlah aktivis menilai forum ini berpotensi menjadi kelompok penekan baru yang menyoroti kebijakan pengelolaan lahan di sekitar bandara. Tak jarang, isu tanah di kawasan ini menjadi ladang spekulasi.

Seorang tokoh masyarakat Pantura menuturkan, “Kalau forum ini bisa menjaga independensinya, ia bisa jadi mitra kritis pemerintah dan perusahaan. Tapi kalau tidak, bisa-bisa malah dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu.”

Dengan visi “kemitraan simbiosis mutualisme”, FORMASSA kini menghadapi ujian pertama: apakah ia mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat, atau justru terseret dalam arus tarik-menarik antara pemerintah daerah, pengelola bandara, dan investor yang mengincar lahan di kawasan Pantura. [■]
Reporter: NMR Redaksi - Editor: DikRizal/JabarOL



Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara
iklan header

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

أحدث أقدم
Banner Iklan Kandidat square 2025