Ormas GRIB Jaya dan PPAMI: Dari Air Keruh ke Rekening Gemuk: Jejak Uang & Dugaan Korupsi di Balik Pipa Tirta Patriot
Angka Anggaran Tak Wajar: Dari Rp4,1 Miliar Naik Jadi Rp23,1 Miliar dan Fakta Mencengangkan Muncul Saat Laporan Keuangan 2023 Perumda Tirta Patriot Diperiksa, ujar Garisah diamini Somantri.
— KOTA BEKASI | Di balik aliran air keruh yang keluar dari keran warga Bekasi, tersimpan arus lain yang lebih gelap: aliran dana operasional miliaran rupiah yang justru kian membengkak tanpa kejelasan manfaat.Pada Jumat (07/11), hasil uji laboratorium resmi PAM JAYA terhadap air pelanggan Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi menyingkap fakta yang tak bisa disangkal. Air yang selama ini diminum warga ternyata tidak memenuhi baku mutu nasional air minum.
Kekeruhan mencapai 33,8 NTU, lebih dari 10 kali lipat ambang batas aman 3 NTU. Bahkan kandungan Total Coliform ditemukan 6 CFU/100 mL, padahal seharusnya 0 CFU/100 mL.
Air itu, secara sederhana, tak layak konsumsi. Namun ironinya, di saat kualitas air makin menurun, biaya operasional pengolahan air justru naik drastis hingga miliaran rupiah.
Temuan Laboratorium dan Jejak Regulasi yang Diabaikan
Ketua Umum Pemuda Peduli Air Minum Indonesia (PPAMI), Garisah Idharul Haq. S, menyebut temuan laboratorium itu bukan sekadar anomali teknis, melainkan indikasi pelanggaran serius terhadap regulasi nasional.
“Kualitas air seperti ini jelas bertentangan dengan Permenkes Nomor 2 Tahun 2023 tentang Kualitas Air Minum dan Air Baku, serta PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup." ungkap Garisah.
"Ketika perusahaan daerah tetap memperjualbelikan air yang tidak memenuhi standar, itu bisa dikategorikan sebagai penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran hukum,” imbuh Garisah.
PPAMI pun tak tinggal diam. Laporan resmi mereka kini telah dilayangkan ke Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI), menuding adanya pelanggaran terhadap UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Angka Tak Wajar: Dari Rp4,1 Miliar ke Rp23,1 Miliar
Fakta mencengangkan muncul saat laporan keuangan 2023 Perumda Tirta Patriot diperiksa.
Biaya operasional pengolahan air tercatat melonjak hampir lima kali lipat — dari Rp4,1 miliar (2022) menjadi Rp23,1 miliar (2023).
Namun, di lapangan, tidak ada tanda-tanda peningkatan pelayanan.
Air masih keruh, berbau karat, dan bahkan berlendir.
“Anggaran membengkak, tapi air yang sampai ke rumah justru makin kotor. Ini bukan sekadar inefisiensi, tapi dugaan kuat penyalahgunaan anggaran publik,” tegas Garisah.
Suara Warga: Antara Denda dan Derita
Warga Bekasi Timur mengaku, persoalan air ini sudah jadi rutinitas pahit.
“Airnya keruh dan berbau, kadang berlendir. Kalau dipakai masak, warnanya berubah. Tapi kalau telat bayar, tetap kena denda,” ujar seorang warga.
Keluhan serupa membanjiri grup-grup komunitas warga. Salah satu unggahan berbunyi sinis namun jujur:
“Selama air PDAM masih keruh dan bercacing, kami tidak bangga dengan proyek apa pun. Air adalah kebutuhan pokok, bukan komoditas yang mengabaikan kesehatan masyarakat.”
Antara Hak Hidup dan Dugaan Pengkhianatan Publik
Sekretaris DPC GRIB Kota Bekasi, Ahmad Somantri, melihat kasus ini bukan sekadar persoalan teknis air minum, tapi sudah menyentuh hak hidup sehat warga negara.
“Air yang tercemar ini berpotensi menimbulkan penyakit. Kalau benar ada dana miliaran yang tidak dikelola dengan benar, maka itu pengkhianatan terhadap rakyat,” ujarnya.
Somantri juga menegaskan, GRIB Jaya Kota Bekasi siap mengawal kasus ini dan menurunkan massa bila perlu, sampai kasus ini benar-benar “tuntas dan terang benderang”.
PPAMI Bergerak ke Tingkat Nasional
Laporan PPAMI bukan sekadar formalitas. Lembaga ini juga menembuskan laporan ke Presiden RI, BPK, Ombudsman, Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup, Gubernur Jawa Barat, Walikota Bekasi, serta Kejaksaan Tinggi dan Negeri Bekasi.
Tujuannya jelas — agar kasus ini tidak berhenti di meja birokrasi daerah.
“Kami ingin hukum ditegakkan, bukan hanya karena kerugian keuangan, tapi karena pelanggaran terhadap hak hidup masyarakat dan kesehatan publik,” pungkas Garisah Idharul Haq. S.
Catatan Redaksi:
Majalah Kandidat-Kandidat.com mencoba menelusuri lebih jauh laporan keuangan Perumda Tirta Patriot dan dokumen hasil uji laboratorium air tersebut.
Hingga berita ini terbit, pihak manajemen Tirta Patriot belum memberikan klarifikasi resmi atas lonjakan biaya operasional dan hasil uji kualitas air yang dimaksud.
Yang jelas, dari pipa-pipa berkarat itu, air mungkin keruh — tapi aliran uangnya justru terlihat sangat jernih arahnya. [■]

إرسال تعليق
Silakan beri komentar yang baik dan sopan