Yasmin Muntaz Melawan Arus
Minggu, 01/02/2009 10:57 WIB
Nurul Hidayati - detikPemilu
Foto: Facebook
Jakarta -Ide affirmative action atau zipper system bertujuan untuk menyelamatkan peran politik perempuan di Senayan. Banyak aktivis perempuan berjuang agar ide ini terwujud. Namun beda dengan Yasmin Muntaz, caleg DPR RI PAN dapil Kota dan Kabupaten Tangerang nomor urut 4. Dia memilih melawan arus.
Yasmin mengaku sama sekali bukan tidak senang jika jumlah perempuan di DPR bertambah (dari sekitar 11% sekarang, menjadi 30%). "Tapi, menurut saya di atas ribut-ribut soal keterwakilan perempuan sebesar 30% di DPR, sebenarnya, yang penting,anggota DPR itu haruslah orang-orang yang berkualitas,baik laki-laki maupun perempuan," kata Yasmin, Minggu (1/2/2009).
"Buat apa 30%, kalau tidak berkualitas? Alias hanya mengejar kuantitassemata, bukan kualitas," imbuh mantan presenter Anteve dan TransTV ini.
Menurut perempuan ayu ini, seharusnya kalau mau memperjuangkan perempuan ya dengan sistem nomor urut dan dengan sistem selang seling (setiap ada 3 caleg, 1 di antaranya haruslah seorang perempuan). "Kalau sekarang, setelah ditetapkan sistem suara terbanyak, jadinya serba tanggung dan membingungkan. Belum lagi potensi konflik di internal partai," pendapat perempuan keturunan Pakistan ini.
Yasmin juga tak habis pikir, bukankah perempuan sekarang sedang memperjuangkan kesetaraan lho kok malah minta diistimewakan?
Yasmin tahu idenya ini melawan arus yang berkembang di tengah kaumnya. "Namun meski berbeda dengan mayoritas, saya rasa, saya boleh dan berhak untuk berpendapat bukan?" ujar Yasmin yang juga menuliskan pendapatnya ini lewat facebooknya. ( nrl / nik )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan