iklan header
iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

TERORIS OH TERORIS... DIMANA KAU BERADA?

Indonesia, dobeldobel.com
Menyikapi banyak tulisan yang ada tentang terorisme, mendingan saya ngumpulin tulisan-tulisan tersebut dan copas biar lebih jelas gambaran isi perut Indonesiaku... Hehehe... saya hanya menyajikan, pilihan dan sikap dari terserah Anda. Tapi saya hanya bisa bilang... Jangan Jadi Teroris... apapun alasannya. Berikut tulisan tentang terorisme

Group Anti Terorisme
Group ini saya buat untuk menyebarluaskan kepada masyarakat, untuk membantu Pihak Kepolisian dalam mengungkap dalang dari kasus aksi peledakan Bom bunuh diri yg terjadi di JW Marriot & Ritz Charlton. Sketsa wajah pelaku bom bunuh diri tsb (liat foto smpg kanan atas anda) merupakan hasil resmi yg ditunjukan oleh Juru Bicara Mabes Polri, Nanan Soekarna kepada sejumlah Wartawan.

Saudara-saudaraku sekalian mungkin dengan adanya group ini saudara-saudara sekalian secara tidak langsung menunjukan kepedulian saudara terhadap korban dari aksi Bom Bunuh diri di Hotel JW Marriot & Ritz Carlton, Mega Kuningan yang dilakukan oleh sekelompok/organisasi dengan maksud & tujuan tertentu.

Mari kita Tunjukan sebagai WNI yg baik bahwa kita bisa bekerjasama dengan pihak Kepolisian guna memerangi Aksi terorisme yg kian merajalela & memakan banyak korban saudara-saudara kita lainnya. Dan jgn lupa untuk menyebarluaskan Sketsa pelaku tsb ke teman2 yg ada di List FB kita atau dengan mengajak mereka bergabung di Group ini, siapa tau dari sekian banyak teman kita ada yg mengenal identitas wajah si pelaku Bom bunuh diri tsb.

KATAKAN YA KITA SEMUA ANTI TERORIST, Ayo kita berikan Dukungan dan Semangat terhadap Kinerja Kepolisian kita agar Hukum di Indonesia benar-benar ditegakkan seadil adilnya guna menjaga Keamanan & Kedamaian NKRI tercinta !!!

Jika ada dia antara kalian yang mengenali atau memiliki informasi ttg kedua kepala pelaku tsb, segera melaporkan ke Jakarta Media Crisis Center di Apartemen Bellagio, Kuningan, atau menghubungi ke nomor 021-7256586, 021-30066571, 021-30066575, dan faks di 021-30066576.

Terima Kasih Banyak !!

Informasi Kontak

Kantor:
Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton
Lokasi:


SABAN kali teror bom terjadi, saban kali itu pula spekulasi berkembang. Spekulasi soal siapa pelakunya, dari kelompok mana mereka berasal, siapa yang mendanai, dan mengapa tempat itu yang menjadi sasaran bom.

Spekulasi itu pula yang terjadi pascapeledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada 17 Juli 2009. Spekulasi paling gencar adalah menyangkut siapa pelaku pemboman, karena beberapa jam setelah bom meledak, polisi menyebut nama berinisial N sebagai tersangka pelaku peledakan.

Maka, banyak yang mengarahkan telunjuk ke nama Nur Hasbi aliasi Nur Said sebagai pelaku peledakan bom di JW Marriott. Bahkan, spekulasi pun berkembang hingga disebutlah nama Ibrahim sebagai orang yang diduga pelaku peledakan bom Ritz Carlton.

Polisi pun kemudian memboyong keluarga Nur Said dan Ibrahim ke Jakarta untuk menjalani tes deoxyribonucleic acid atau DNA. Semuanya agar lebih terang-benderang dan menghentikan spekulasi yang makin liar.

Hanya satu hari setelah pemeriksaan, polisi pun mengumumkan hasilnya. Kesimpulannya, baik Nur Hasbi alias Nur Said maupun Ibrahim, bukanlah pelaku peledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.

Itu karena DNA keluarga mereka tidak cocok dengan DNA potongan kepala orang yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri.

Lalu, siapa pelaku pemboman? Polisi sampai pada kesimpulan bahwa pelaku pemboman di Hotel JW Marriott berusia 16-17 tahun dan pelaku pemboman di Hotel Ritz Carlton berumur 20-40 tahun. Polisi telah mengumumkan sketsa wajah keduanya kepada publik.

Demikianlah, polisi telah bekerja keras, sangat cepat, dan profesional. Polisi dengan tangkas telah mematahkan semua spekulasi yang berkembang. Bahkan, lebih dari itu, polisi berhasil mengungkapkan dua pelaku yang baru.

Selayaknya polisi mendapat apresiasi. Selayaknya pula kita pun angkat topi untuk independensi polisi dalam bekerja.

Namun, kerja keras belum selesai. Bahkan, temuan baru itu justru menjadi tantangan baru bagi jajaran kepolisian untuk menangkap sang pelaku.

Kendati muncul orang baru, bukan berarti polisi boleh melupakan Nur Said dan Ibrahim. Aparat tetap harus memastikan di mana kedua orang itu berada dan menangkapnya.

Masyarakat juga tidak boleh abai dan menyerahkan segalanya kepada polisi yang jumlahnya amat terbatas. Karena polisi sudah memublikasikan sketsa wajah pelaku, kita harus mulai proaktif menghubungi polisi jika melihat orang bermuka mirip pelaku.

Jangan segan untuk menegur orang-orang yang gelagatnya mencurigakan. Itu bukan mengajak kita untuk saling curiga, melainkan bagian penting dari kewaspadaan dan usaha memutus mata rantai terorisme.

Kenyataan selama ini membuktikan bahwa terorisme bekerja laksana angin. Terasa hawanya, tapi tidak kita ketahui wujudnya.

Para teroris juga bekerja dalam disiplin ekstraketat, kesabaran berlipat, dan selalu memproduksi modus-modus baru. Gerakannya pun kadang terpola, sering pula bersifat acak.

Karena itu, perang melawan terorisme adalah perang yang hebat. Ia membutuhkan stamina, disiplin, kewaspadaan, dan kerja sama dari seluruh elemen bangsa.
--------------------------------------------------------------------------------
JAKARTA (SI) – Elite politik mendesak pemerintah mengungkap otak pelaku dibalik peledakan Hotel JW Marriott dan The Ritz Carlton.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono menyatakan, pemerintah harus mengungkap dugaan keterkaitan pelaku bom dengan jaringan teroris internasional ataupun kelompok lain. “Kami tak mendugaduga, aparat keamanan harus menuntaskan kasus ini.

Kami mengutuk keras pelaku pengeboman yang terjadi di kedua hotel itu yang telah menelan korban jiwa itu,” tegas Agung di Jakarta kemarin. Hal senada diungkapkan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali. Menurut dia, aksi pengeboman itu merupakan tindakan biadab yang tak termaafkan. “PPP mengutuk keras kejadian ini.

Apa pun alasannya, pengeboman tak bisa dimaafkan,” kata Suryadharma kepada harian Seputar Indonesia (SI) di Jakarta kemarin. Karena itu, dia mendesak aparat kepolisian mengungkap pelaku kejahatan tersebut. Sebab, kata dia, pengeboman itu telah mencoreng muka Indonesia di mata dunia. Terlebih, Indonesia baru saja menggelar pesta demokrasi.

Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik Anas Urbaningrum menyatakan, aksi pengeboman merupakan kebiadaban yang nyata dan perlawanan terhadap kemanusiaan. Karena itu, dia meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk menemukan dalang dan pelakunya. Menurut dia, pelaku harus diberi hukuman yang seberat-beratnya. (ahmad baidowi)
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

2 Komentar

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

  1. Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, di Jakarta, Jumat, menyatakan semua pihak tidak boleh gentar melawan kaum teroris, apalagi kalah menghadapinya.

    "Kita harus kompak dan bersatu. Dan kami minta Pemerintah dan aparat keamanan untuk menemukan dalang dan pelaku `teror bom Jakarta`, serta mengadili dan menghukum dengan hukuman yang berat dan adil," katanya menanggapi ledakan bom di Hotel JW Mariott dan Ritz Carlton yang mengakibatkan sembilan korban tewas dan puluhan luka-luka.

    Anas Urbaningrum atasnama partainya juga meminta kepada semua pihak untuk tetap tenang dan waspada, tidak mudah terpancing dengan rumor serta spekulasi yang bisa merusak persatuan nasional.

    "Mari kita percayakan kepada aparat keamanan dan hukum untuk menyelidiki dan memproses dengan tuntas. Hukum harus ditegakkan secara tegas dan adil," tegasnya.

    Partai Demokrat Mengutuk Atasnama partainya, Anas Urbaningrum juga mengutuk keras terjadinya peristiwa pemboman di kawasan `Mega Kuningan` tersebut`.

    "Bagi kami, dalang dan pelakunya itu adalah telah melakukan kebiadaban yang nyata dan tindakan perlawanan telanjang terhadap kemanusiaan," tandasnya.

    Anas Urbaningrum juga menyatakan, tidak ada alasan apa pun yang bisa membenarkan terorisme dan tindakan keji lainnya dengan memandang enteng jiwa orang lain.

    "Hanya ketidakwarasan yang bisa bersahabat dengan kekerasan dan terorisme," ujar Anas Urbaningrum lagi.

    BalasHapus
  2. Sidik Rizal, gimana nih, dengan konsep kelana kuliner buat Pak Wahyu saidi? Ada eksekusinya atau sekedar wacana nih? Sayang lho mas,sampean gak diseriusin. daripada ngamen terus dan copas, khan lumayan kalau jualan konsep. Lebih adhem gak terlalu banyak kringetan, dan menghasilkan lebih banyak. Piye, kok gak ada kontak sambung-e.

    Dian PP

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara