Pasrah Penantian, Nikmat Sajian, Murah Bayaran
Ayam, Bebek, Lele Goreng & Soto Lamongan yang Terjangkau Siapa Saja
Rawakuning - kulinerkuliner.com
JALUR sepanjang jalan raya Rawakuning sedikitnya ada 12 warung nasi uduk di pinggirannya yang buka hingga larut malam. Jalur yang dilalui angkot T-22 Pulogadung Cakung Palad ini memang termasuk jalur jalan kelas 5 yang cukup ramai dilalui kendaraan bermotor. Tak salah jalur ini banyak warung kaki lima yang buka hingga samapai jam 3 pagi, terutama saat bulan puasa.
Warung nasi uduk khas lamongan yang menyajikan ayam goreng, bebek goreng dan lele goreng ini tadinya berdagang SEAFOOD, tapi karena permintaan pelanggan tidak setinggi dari yang diharapkannya, akhirnya sang pemilik, mas Agung memfokuskan diri berdagang nasi uduk dan lauknya. Bahkan kadang soto khas Lamongan pun dia jarang jual. "Lagi ngumpulin modal hingga cukup Mas," mulainya bercerita saat ditanya kenapa spanduknya Seafood tapi dagangannya justru nasi uduk, ayam goreng dan bebek goreng serta lele goreng.
Kok nggak nyambung Pak? Dengan tersipu lelaki kelahiran 19 April 1949 (tertulis di KTPnya, tapi penampilan seperti berusia 40-an tahun) ini menjelaskan bahwa dia masih dalam proses mengumpulkan modal untuk membuat spanduk baru. Lelaki beranak 4 ini (2 diantaranya kembar) menyadari betul bahwa berdagang dengan terlalu banyak menu agak sedikit merepotkan. Namun dia harus tetap berdagang demi menghidupi keluarganya.
Penghasilannya dari buka nasi uduk malam hari ternyata lumayan hasilnya, setidaknya saat sepi atau tanggal tua dia bisa mendapatkan omzet paling tidak Rp 200.000,- per hari. Dan bila ramainya dia baru bisa mencapai Rp 850.000,- per harinya. "Kalau lagi sepi bisa 200 sampe 300 ribu lah Mas," tambahnya, "dan paling ramai, Alhamdulillah saya pernah mendapatkan 850 ribu dalam satu hari," paparnya tersenyum.
Menu sajian nasi uduk Mas Agung pun tampaknya biasa saja, hanya Nasi Uduk plus Lele Goreng, Ayam Goreng atau Bebek Goreng. Tapi sambelnya yang bisa dikategorikan asyik punya. Meski warung kaki lima dengan meja kursi ala kadarnya khas kaki lima, Mas Agung mampu menyekolahkan anak perempuannya yang sulung hingga lulus SMA. "Anak saya yang pertama itu tunggul menunggu dapat kerja saja, Mas." ujarnya.
Kalau mendengar ceritanya, saya jadi penasaran kenapa para pelanggannya mau datang dan makan di warung kaki lima yang tak terlalu besar ini. Ternyata setelah saya mencoba ayam goreng plus nasi uduknya, baru saya tahu bahwa dagangannya inilah yang bisa mengikat para pelanggannya. Murah dan enak nasi uduknya, ayam gorengnya pun lezat sekelas resto kelas atas. Nggak yakin? Coba minta mas Agung mengirimkan sampel menu makanan nasi uduk plus ayam goreng atau bebek gorengnya sekalian aja pecel lele gorengnya yang maknyuss itu. Pasti Anda setuju... Telpon dulu mas Agung di no 0812.812.217.32. Tapi jangan lupa setelah kiriman datang ke rumah Anda.... langsung bayar yah!
Soalnya harga menunya pun nyaris murah buanget. Pecel Lele Goreng cuma Rp 5.000,- plus nasi uduk jadi Rp 7.000,- Sedangkan Ayam Goreng + Nasi Uduk cuma dipatok Rp 10.000,- (harga ini jangan dibandingkan nanti tahun 2015, setelah Indonesia mengalami Redenominasi. Karena mungkin semua nilai uang jadi kehilangan 3 digit nol nya... hehehe kan lucu banget kalo 5.000 perak tahun 2010 dibilang murah, tapi di tahun 2015 nanti sangat mahal loh!)
Sidik Rizal - bukankelanakuliner.com
Soalnya harga menunya pun nyaris murah buanget. Pecel Lele Goreng cuma Rp 5.000,- plus nasi uduk jadi Rp 7.000,- Sedangkan Ayam Goreng + Nasi Uduk cuma dipatok Rp 10.000,- (harga ini jangan dibandingkan nanti tahun 2015, setelah Indonesia mengalami Redenominasi. Karena mungkin semua nilai uang jadi kehilangan 3 digit nol nya... hehehe kan lucu banget kalo 5.000 perak tahun 2010 dibilang murah, tapi di tahun 2015 nanti sangat mahal loh!)
Sidik Rizal - bukankelanakuliner.com
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan