iklan header
iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Bakmi Karet Borneo Perumnas Klender

Cuma Satu Bakmi Sekenyal Karet di Jakarta Timur


Setelah Sukses dengan MARTABAK BORNEO Yang Duluan Ngetop







Cuma satu yang kayak begini di Jaktim
Malaka Sari, Perumnas Klender - bukankelanakuliner.com

Belakangan hari ini, kuliner di wilayah Jakarta dan Bekasi kian tumbuh berkembang dengan beragam macam bentuk, nama dan inovasi menu. Namun begitu meski sudah ada dan lama terkenal di daerah lain, misalnya Jakarta Barat, Pusat dan Utara yang terkenal dengan makanan khas etnis Cina campur Arab dan Betawi, maka belum tentu populer juga di daerah Jakarta Timur atau Jakarta Selatan, apalagi di Bekasi. Demikian pula sebaliknya.












Hendry - sang pemilik
Inilah yang terjadi di Perumnas Klender Kelurahan Malaka Sari, tepatnya di kawasan jalan Malaka Raya, ada satu rumah makan sederhana baru yang berusia tak lebih dari 6 bulan dengan nama dan sajian unik serta murah meriah. Bakmi Karet Borneo namanya. Mengapa bakmi karet namanya?



Hendry, sang pemilik usaha Bakmi Karet Borneo menjelaskan, bahwa nama karetnya sendiri sebenarnya berasal dari tempat usahanya yang pertama kali di Karet, Jakarta Pusat. Kebetulan sekali lelaki yang sudah berulang kali gonta-ganti usaha dagangnya ini mendapat pelajaran dari salah satu anak buahnya untuk membuat bakmi karet. Bakmi Karet yang sudah terkenal itu memang sekenyal karet meski tidak sealot karet. Karena saat disuap ke dalam mulut terasa kenyal dan tebal yang membuat sensasi tersendiri. Sementara bumbu kuah ayam cincangnya pun tak kalah gurih dan pas dengan kekenyalan mie nya. Untuk rasa pedas dan manis, kita tinggal menambahkan saus dan sambal serta kecap yang tersedia di meja sesuai selera kita.






Harga terjangkau pas di kantong
Saat saya menikmati semangkuk bakmi karet lezat ini, saya mencoba menuangkan sambal dari tempat sambal beberapa sendok. Malangnya saya, tuangan sambel di mangkuk berkuah banyak ini memercik ke muka dan mengenai mata saya. Huwaduh....! Perihnya minta ampun, saking pedasnya sambal cabe hijau buatan Bakmi Karet. (Dimana-mana kalau mau mencicipi dan food tester ya pakai lidah Bung! Ini kok food tester pake bola mata? Ya perih lah!)



Setelah habis satu mangkuk kelezatan bakmi sekenyal karet ini tanpa tersisa (kecuali mangkuk, sendok dan sumpitnya, pasti) saya pun berbincang dengan sang pemilik, Hendry yang juga kebetulan memiliki usaha Martabak Borneo di bilangan Jakarta Selatan dan Pusat itu. Usaha martabaknya justru lebih populer dan sudah bebeberapa kali masuk liputan media cetak. Bahkan dirinya dalam tulisan wawancara itu berani mengeluarkan pernyataan usaha martabaknya untung dalam waktu kurang dari dua tahun. Sebagai judulnya, Hendry juga menyebutkan usaha martabaknya sudah kembali modal dalam waktu empat bulan. Wow luar biasa. Itu baru namanya perjuangan dan semangat wirausaha.






Sajian cepat kenyal dan lucu rasanya!
Tapi yang jadi pusat perhatian saya kali ini adalah rahasia kekenyalan bakmi karetnya yang memang mirip dengan karet tersebut. Hendry lelaki yang pernah main di percetakan, usaha dagang pisang goreng keriting Pontianak ini membuka rahasinya, "Bakminya saya buat sendiri dengan menggunakan telor bebek," bebernya. Rupanya sifat khas telur bebek itulah yang membuat kenyalnya mie hasil buatannya. Hebatnya lagi harga bakmi karetnya itu terbilang murah cuma Rp 7.000,-

"Ini harga promosi saja, untuk sementara waktu biar dapat pelanggan" tukas Hendry yang telah menikah di tahun 2003 ini dan kini mempunyai 1 orang anak.



Biar bagaimanapun kelezatan bakmi karet yang dijamin halal ini memang patut untuk dicoba. Biarpun kenyal seperti karet gelang, tapi tidaklah sealot seperti yang kita bayangkan. Cukup dengan sekali gigit dengan gigi Anda, maka putuslah bersamaan dengan sensasi tersendiri yang sepertinya susah untuk dilupakan. Pantas saja pelanggannya bisa mencapai 70 orang lebih dalam sehari. Jika kesemuanya membeli dengan harga tujuh eibu rupiah (itu harga termurah loh, karena harga lainnya untuk menu berbeda) maka sedikitnya, Hendry bisa meraup omzet Rp 490.000,- per hari. Dan pasti lebih dari itu pendapatannya.



Mau mencoba kelezatan nan kenyal Bakmi Karet? Datangi saja Jalan Malaka Raya ke arah Pasar Perumnas Klender, maka lokasinya tepat ada di sisi sebelah kanan jalan. Waktu buka dari jam 11.00 s/d 22.00



Sidik Rizal
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara