iklan header
iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Ade Namnung, Temanku Nan Ramah itu Telah Tiada




Ramon P Tomy Bens dan Ade namnung ketika masih sakit
Pertemuan pertama saya dengan Ade Namnung di awal tahun 2000-an adalah saat ketika dia sedang merintis awal karirnya di sebuah Kafe Komedi milik Ramon P Tomy Bens, seorang promotor artis yang sudah banyak menelorkan artis terkenal seperti Taufik Savalas, Indra Safera, Eko Patrio dan banyak artis jebolan Radio SK dan terakhir trio OIO yang terdiri dari Ade Namnung, Reza Bukan dan Farid Deblorr.


Satu hari di malam minggu pertengahan Desember 2000 menjelang Natalan dan Tahun Baruan, ketika itu kafe-kafe Taman Semanggi masih ada, saya memang sedang ingin mewawancarai pemilik Kafe Comedy, Ramon P Tomy Bens.



Alih-alih mewawancarainya, saya bertemu dengan Ade Namnung, Farid De Blorr dan Reza Bukan, dan saya kira pertemuan itu bisa jadi bahan artikel liputan artis menjanjikan di masa depan. Ini sesuai dengan rekomendasi Ramon sendiri pada saya, bahwa dia telah banyak mengorbitkan artis besar.



Ada kenangan berkesan saat berkenalan dengan Ade Namnung, yakni saat saya perkenalkan diri sebagai wartawan, "Sidik Rizal...", kata saya dan dia tersenyum sendiri sambil bilang,"Wah nama yang  nggak bakalan saya lupa, mas Rizal". Baru saya tahu belakangan hari, kenapa dia selalu mengingat nama saya, karena nama saya sama dengan nama adiknya, Rizal Prasetyo.



Perbincangan kami dimulai dengan penuturan lelaki berwajah baby face yang bernama asli Syamsul Effendi bin Ahmad Dimyati ini mendapatkan nama julukan Ade Namnung.



Karena badannya yang tambun besar dan wajahnya yang memang tampak seperti bayi, maka dia diberi julukan oleh sang promotor, Ramon, dengan panggilan Ade (bayi), sedangkan Namnung sendiri adalah kata-kata kesayangan untuk bayi-bayi lucu dari kebanyakan masyarakat..



"Kan kalau kita lagi bercanda dengan bayi, kita sering ngomong 'Namning ningnang ningnung... namning nimnang namnung...!' Jadi dari kata 'namnung' inilah aku dipanggil Ade Namnung," ujar Ade sambil tersenyum dan mematut-matut diri seperti bayi. Saya pun tersenyum mendengar penjelasannya.



Ade juga menjelaskan arti nama populer Reza Bukan, yang diambil dari nama artis terkenal saat itu Reza Artamevia, tapi yang ini bukan Reza itu. Jadi lebih sering dipanggil Reza Bukan yang Artamevia. Hahahahaha, saya pun semakin geli mendengar penjelasan lelaki yang berwajah lucu alami ini. Sayang saat itu saya lupa menanyakan bagaimana dengan asal usul nama Farid De Blorr, apakah karena badan kurusnya atau entah hingga mendapat nama De Blorr. Ah lupakan dulu, kini kan kita sedang membahas Ade Namnung.



Kalau dipikir-pikir nama populernya itu memang membawa hokki tersendiri buat grup lawaknya Trio OIO, yang terdiri dari Ade Namnung, Farid De Blorr dan Reza Bukan. Melihat nama trionya OIO saja kita sudah atahu apa maksudnya. Karena jika ketiganya berjejer bersama, mirip sekali dengan jejeran huruf OIO. Kita semua tahu bukan, baik Ade Namnung maupun Reza Bukan berbadan besar dan bulat seperti huruf O sedangkan Farid kurus seperti huruf I.



Namun begitu saya sudah meramalkan bahwa ketiganya akan populer dalam dua atau tiga tahun ke depan dari tahun 2000 itu. Dan secara langsung saya katakan kepada Ade maupun Reza, bahwa terkadang popularitas akan menjadi batu ujian yang sangat besar bagi keutuhan grup lawak mereka. Semakin sering trio OIO manggung dan muncul di televisi, nama Trio OIO perlahan naik meski belum banyak orang tahu. Sayang trio ini terpecah di beberapa tahun kemudian tepat persis dengan apa yang pernah saya ramalkan buat mereka saat pertama kali bertemu mereka.



Jika Reza Bukan dan Farid De Blorr lebih sering manggung berdua menerima orderan iklan TV dan MC di banyak pertunjukan acara, maka Ade Namnung lebih sering bersolo karir dan mendapatkan kontrak di satu televisi swasta untuk program TV Tawa Sutra. Memang Ade mendapatkan banyak rezeki job manggung dan iklan bukan karena postur tubuh atau wajah lucunya tapi juga karena keluasan pergaulannya dan mudahnya dia berteman dengan siapa saja.



Terakhir saya bertemu dengan Ade Namnung yang berencana menikah dengan Feriani Dewanti di tahun 2012 ini, saat  saya pergi mau menaikkan berita ke warnet dekat masjid Al Ihsan Pangkalan Jati, Jatiwaringin, sekitar awal bulan September 2011. Warnet masjid Al Ihsan itu tak jauh dari rumah produksi program TV Tawa Sutra, dan di jalan kecil beraspal masjid Al Ihsan itulah saya berpapasan dengan Ade Namnung dan Peppy (the explorer) sedang bersepeda santai.



"Masih ingat saya, De?" sambil saya menjabatnya dan juga Peppy. "Yah masih ingat lah," balas Ade, demikian pula Peppy dengan gaya terkaget-kagetnya yang lucu. Akhirnya, saya meminta no HP mereka, dan Peppy memberikan no telepon manajernya. Kalau bukan karena mengejar waktu deadline kerjaan, saya mungkin mau berjalan bersama dengan sepeda santai mereka. Tak sedikit beberapa warga yang kebanyakan ibu-ibu menyalami mereka sambil sesekali minta foto bersama. Hah... sayangnya Blackberry saya tinggal di rumah, kalau saya bawa pasti saya lakukan hal serupa seperti ibu-ibu itu.



Dan tak dinyana itu adalah pertemuan terakhir saya dengan Ade Namnung, dan mudah-mudahan bukan juga pertemuan terakhir saya dengan Peppy, (loh!?).



Ade Namnung kini telah pergi, Ade Namnung menghembuskan nafas terakhirnya Selasa (31/1), pukul 11.45 wib, karena serangan jantung. Rencananya, jenazah dimakamkan besok siang tgl 1 Feb 2012di TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur.



"Pihak keluarga berunding dulu, nunggu tante dari Surabaya sama Malang. Insya Allah besok di kebumikan, di samping makam ayah kandungnya di Kebon Nanas," ungkap Rizal Prasetyo adik kandungnya Ade Namnung di rumah duka, Jl. Ahmad, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa (31/1)



Menurut Rizal, kakaknya itu memiliki pribadi yang ramah dan santun. Sembari menangis, Rizal mengaku merasa kehilangan pria jenaka yang kerap muncul di acara 'Tawa Sutra'.



"Ya kita keluarga besar, teman dan saudara, sangat kehilangan, dia (Ade Namnung) orang yang ramah," pungkasnya kepada wartawan.



Berikut ini berita terkait dengan kepergian lelaki yang selalu ramah dan murah senyum ini.



Pelawak Ade Namnung meninggal dunia Selasa (31/2012) siang karena serangan jantung. Desember 2011 lalu, pria bernama lengkap Syamsul Effendi ini dirawat di Surabaya karena terserang stroke.



Ketika kondisinya membaik dari koma yang sempat dialaminya, Namnung sempat berkicau di microbloging twitter. Di akun amnung36 nyamnyun, pelawak yang tenar melalui acara Tawa Sutra ANTV ini memohon doa untuk kesembuhannya.



"Makasih buat smua doanya, skr aku ud lebih baik.... Smoga ga bosen2 ya buat doain aku.... Happy hollyday buat smuanya...," katanya. Namnung menulisnya 24 Desember 2011 lalu.



Ade sempat dirawat di RS Mitra Keluarga Surabaya di sebuah ruang khusus intermedit. Jatuh sakitnya Ade Namnung sehingga harus menjalani rawat inap di RS Mitra Keluarga Surabaya membuat banyak pihak terkejut. Pasalnya komedian ini tak pernah mengeluh sakit.



Tak ayal, mereka mengungkap rasa prihatin dan doa agar Ade bisa segera sembuh. Beberapa artis teman dekat pria bertubuh tambun ini bahkan menyempatkan terbang langsung ke Surabaya untuk melihat kondisi Ade Namnung.



Menurut informasi Dila, adik kandung Ade Namnung, bahwa Ade sudah menjalani terapi  listrik. Saat itu, kesehatan Ade juga dipantau di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur.



TETANGGA ADE NAMNUNG HISTERIS



REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Ratusan warga di kediaman Ade Namnung berteriak histeris. Kondisi ini bertolak belakang dengan situasi di dalam rumah almarhum Ade Namnung yang berlokasi di Jalan Pahlawan Revolusi, Gang H Ahmad Nomor 1, Rt 06/04, Pondok Bambu Jakarta Timur. Di dalam rumah, wajah-wajah yang melayat jenazah tampak sedih dan penuh tetesan air mata.



Warga tersebut memadati gang menuju ke rumah duka dengan memasang wajah gembira. Mereka berteriak-teriak kepada para pelayat yang sebagian besar adalah para selebriti, teman-teman almarhum. Warga, dari anak-anak hingga orang tua ada di antara mereka. "Mbak foto dong, Mas foto dong," begitulah teriakan mereka.



Banyak artis yang lalu lalang berjalan di gang itu. Tidak sedikit artis yang melayani kemauan warga dengan mata sembab dan wajah tersenyum. Namun, ada juga artis yang tetap berlalu, walau mendapat teriakan 'pelit' atau 'sombong'.



Ade Namnung sosok pelawak yang sangat baik di mata para sahabatnya dan selalu mengocok perut para penggemarnya. Jenazah Ade Namnung akan dimakamkan Rabu (1/2) di Pemakaman Kebon Nanas Pukul 11.00 WIB.
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara