Syaikhu adalah Mantan Calon Walikota pada Pemlukada 2008 lalu, namun kalah dari pasangan M2R
bekasi-online.com, Ahad 5 Agustus 2012, 01:08 WIBAkankah Rahmat Effendi berkolaborasi dengan Ahmad Syaikhu atau Justru Kembali Jadi Lawan Seteru Pilkada 2013-2017 (Foto: Kolase Ist)
BEKASI, bksOL – Ahmad Syaikhu, anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera kembali maju sebagai calon walikota Bekasi, periode 2013-2017.
Syaikhu adalah mantan calon walikota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2008 lalu, namun kalah dari pasangan Mochtar Mohamad-Rahmat Effendi (M2R).
Syaikhu mengaku kembali mendapat rekomendasi untuk kedua kalinya dari DPP PKS, setelah melalui proses seleksi dan survei yang panjang. Awalnya, kata dia, belasan kader PKS masuk dalam bursa bakal calon walikota Bekasi. Penyaringan oleh internal PKS kemudian mengkrucut pada dua nama, selain Syaikhu ada Heri Koswara, Ketua Komis D bidang Pendidikan DPRD Kota Bekasi.
“Insyaa Allah demikian, saya dapat rekomendasi,” kata Syaikhu.
Syaikhu mengaku sudah mendapat pemberitahuan secara pribadi oleh DPP PKS. “Namun dalam waktu dekat segera diumumkan oleh DPD PKS Kota Bekasi,” katanya.
Mengenai koalisi, Syaikhu mengaku belum paham. Informasi yang beredar Syaikhu akan menggandeng calon incumbent Rahmat Effendi, yang merupakan politikus Golkar.
“Belum fixed (dengan Rahmat), masih penjajakan,” kata Syaikhu.
“Belum fixed (dengan Rahmat), masih penjajakan,” kata Syaikhu.
Koalisi keduanya diperkirakan alot karena baik Syaikhu maupun Rahmat, sama-sama membidik kursi walikota bukan wakil. “Tentu posisi walikota,” kata Syaikhu.
Begitupula Rahmat Effendi, dalam beberapa kesempatan mengaku telah mendapat rekomendasi dari DPP Golkar untuk kembali melanjutkan kiprahnya sebagai Walikota Bekasi.
Masalah bagi Rahmat Effendi, Golkar hanya memiliki 6 kursi di legislatif Kota Bekasi, tidak memenuhi syarat minimal 8 kursi untuk mengusung calonnya secara mandiri. Adapun PKS dipandang memiliki modal lebih, punya 11 kursi di DPRD Kota Bekasi.
Masalah bagi Rahmat Effendi, Golkar hanya memiliki 6 kursi di legislatif Kota Bekasi, tidak memenuhi syarat minimal 8 kursi untuk mengusung calonnya secara mandiri. Adapun PKS dipandang memiliki modal lebih, punya 11 kursi di DPRD Kota Bekasi.
Dua partai besar Demokrat dan PDI Perjuangan Kota Bekasi telah menggalang koalisi lebih dulu. Ikut dalam koalisi bersama itu Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), namun mereka belum menetapkan nama calon.
Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi (KPU) akan membuka pendaftaran calon walikota dan wakil walikota pada 2-9 Agustus nanti, dan pemilihan kepala daerah dijadwalkan berlangsung pada 16 Desember nanti.
Kontributor: Dieni/Dms (Poskota), Editor: DikRizal
Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan