iklan header
iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

BPJS Tak Sesuai, Buruh Mogok

Said Iqbal, Presiden KPSI dan FSPMI. Tempo/Jati Mahatmaji
TEMPO.CO, Jakarta - Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) Said Iqbal mengingatkan kepada pemerintah agar jangan sampai Peraturan Pemerintah (PP) dan peraturan presiden (Perpres) yang menjadi dasar menjalankan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bertentangan dengan konstitusi.

Iqbal mengatakan, berdasarkan kajian para buruh,  ada beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah dalam pelaksanaan BPJS. Sesuai UU, seharusnya badan hukum BPJS berbentuk badan hukum publik, tapi Perpres 12/2013 dan PP 101/2012 mengaturnya sebagai badan hukum biasa.

Pelanggaran lain, kata Said, adalah soal penerapan BPJS yang bertahap. Penerapan tak serentak itu memang tak diatur dalam UU.



Selain menyebutkan beberapa pelanggaran, Said juga meminta pemerintah meningkatkan jumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI). Data PBI yang dimiliki oleh pemerintah sebanyak 86,4 jiwa, sedangkan menurut Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mencapai 96,7 jiwa. "Artinya ada sisa 10,3 juta. Ini siapa yang bayar?" katanya.

Tak hanya itu, Said juga menegaskan bahwa para buruh baru mau membayar iuran BPJS pada 2015 karena UU Jamsostek masih berlaku hingga tahun tersebut. "Jadi tetap pengusaha yang bayar."

Jika usulan tersebut tidak didengar oleh pemerintah,buruh mengancam mogok.  "Para buruh akan mogok kerja nasional."

Sumber : Tempo - FAIZ NASHRILLAH
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara