iklan header
iklan header
iklan header banner
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Kenapa Kota Bekasi Selalu Langganan Banjir Selama 28 Tahun Terakhir?

Ini Riwayat Bekasi Tenggelam Oleh Banjir & Metode Pemerintah Mengatasinya Selama Beberapa Rezim


BEKASI, Kandidat2  —  Bekasi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sering mengalami banjir, terutama saat musim hujan, baik Kabupaten Bekasi maupun Kotanya dua dekade terakhir. Mengapa hal ini bisa terjadi?


Meskipun memiliki banyak situ atau penampungan air sejak 2017, banjir masih menjadi masalah tahunan yang belum sepenuhnya teratasi.

Baca juga: Empat Kepala Daerah Bogor, Depok dan Bekasi Dikumpulkan Gubernur Jabar

Bekasi, sebuah wilayah yang awalnya didominasi oleh rawa-rawa, telah lama menghadapi masalah banjir, bahkan sejak zaman penjajahan penguasa Belanda.


Sejarah mencatat bahwa banjir besar telah terjadi sejak masa kolonial, dengan setidaknya lima banjir besar antara tahun 1924 hingga 1933 yang merendam rumah, jalan raya, dan rel kereta api di wilayah seperti Batavia, Bekasi, Tambun, Cibitung, Cikarang, Lemahabang, dan Kedunggedeh.

Setelah kemerdekaan, banjir besar pertama di Bekasi terjadi pada tahun 1961, menyebabkan sekitar 200.000 warga mengungsi, yang mungkin merupakan separuh dari jumlah penduduk saat itu.


Dalam tiga dekade terakhir, Bekasi terus mengalami banjir signifikan. Berikut adalah beberapa peristiwa banjir utama yang tercatat:

Tahun 2002: Banjir besar melanda Bekasi, menyebabkan ribuan rumah terendam dan memaksa banyak warga mengungsi.

Tahun 2007: Banjir besar kembali terjadi, menyebabkan ribuan rumah terendam dan memaksa banyak warga mengungsi.

Tahun 2016: Banjir besar kembali melanda Bekasi, menyebabkan ribuan rumah terendam dan memaksa banyak warga mengungsi.

Tahun 2020: Banjir yang melanda Bekasi pada awal tahun ini dianggap sebagai yang terparah dalam beberapa dekade terakhir.

Curah hujan yang ekstrem dan meluapnya sungai-sungai di sekitar Bekasi menyebabkan ribuan rumah terendam dan infrastruktur penting lainnya terdampak.

Tahun 2025: Pada 4 Maret 2025, Bekasi kembali dilanda banjir besar yang dianggap sebagai yang terparah setelah banjir tahun 2020. 

Hujan deras yang mengguyur sejak malam sebelumnya, ditambah dengan luapan air dari wilayah hulu Kali Bekasi di Bogor, serta kondisi air laut yang sedang pasang, mengakibatkan 20 titik di Kota Bekasi terendam, dengan ketinggian air mencapai atap rumah di beberapa perumahan seperti Pondok Gede Permai (PGP), Villa Jatirasa, dan Villa Nusa Indah 2 di Jatiasih.

Banyak warga terpaksa dievakuasi menggunakan perahu karet oleh tim penyelamat.

Sejarah banjir di Bekasi menunjukkan bahwa wilayah ini rentan terhadap bencana banjir.

Faktor-faktor seperti perubahan penggunaan lahan, urbanisasi yang pesat, dan perubahan iklim berkontribusi terhadap peningkatan frekuensi dan intensitas banjir.

Oleh karena itu, diperlukan upaya terpadu antara pemerintah dan masyarakat untuk mengelola risiko banjir, termasuk perbaikan infrastruktur drainase, pengendalian tata ruang, dan peningkatan kesadaran serta kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir.

Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Kota Bekasi tetap langganan banjir.


1. Curah Hujan Tinggi dan Drainase yang Buruk
Saat musim hujan, curah hujan yang tinggi sering kali melebihi kapasitas sistem drainase yang ada.


Banyak saluran air yang tersumbat oleh sampah atau sedimentasi sehingga air tidak dapat mengalir dengan lancar.

Akibatnya, genangan air terjadi di berbagai titik kota, terutama di daerah dataran rendah.
 
2. Berkurangnya Daerah Resapan Air
Bekasi terus mengalami perkembangan pesat, baik dalam sektor perumahan, industri, maupun infrastruktur. Sayangnya, banyak lahan hijau dan daerah resapan air yang berubah menjadi area beton dan aspal. Ini menyebabkan air hujan tidak terserap ke dalam tanah dengan baik dan langsung mengalir ke saluran air yang kapasitasnya terbatas.
 
3. Pendangkalan Sungai dan Situ
Meskipun ada banyak situ di Bekasi, banyak di antaranya mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan pencemaran.

Sungai-sungai yang mengalir di Bekasi, seperti Sungai Bekasi dan Kali Malang, juga mengalami penyempitan akibat sampah dan bangunan liar.

Hal ini membuat daya tampung air berkurang, sehingga ketika hujan deras, air meluap dan menyebabkan banjir.


4. Lokasi yang Berbatasan dengan Sungai Besar
Bekasi berada di wilayah yang dialiri beberapa sungai besar yang berasal dari hulu di Bogor dan sekitarnya.

Ketika hujan deras terjadi di daerah hulu, volume air yang mengalir ke Bekasi meningkat drastis, menyebabkan banjir kiriman.
 
5. Sistem Pengelolaan Air yang Kurang Optimal
Meskipun beberapa upaya telah dilakukan, sistem pengelolaan air di Bekasi masih perlu ditingkatkan.

Pompa air yang tidak selalu berfungsi optimal, kurangnya penampungan air yang efektif, serta lambatnya pengerukan sungai menjadi faktor yang memperparah masalah banjir.


6. Banjir Bekasi Disebabkan Alih Fungsi DAS
Bahkan Greenpeace pernah menyatakan penyebab banjir di Bekasi adalah Alih Fungsi DAS (Daerah Aliran Sungai). 

Seperti yang dilansir oleh Kompas.com dengan judul "Banjir Bekasi, Greenpeace Nyatakan Sebabnya adalah Alih Fungsi DAS"


Untuk mengurangi risiko banjir di Kota Bekasi, beberapa langkah berikut bisa dilakukan:
 
Revitalisasi Drainase dan Sungai: Pembersihan rutin dan pelebaran sungai serta drainase untuk memastikan aliran air tetap lancar.
 
Penambahan dan Perawatan Situ:
Situ harus dijaga agar tetap berfungsi sebagai area penampungan air dengan melakukan pengerukan dan pemeliharaan berkala.
 
Penghijauan dan Pembuatan Sumur Resapan:
Menambah ruang hijau dan memperbanyak sumur resapan agar air lebih banyak terserap ke dalam tanah.
 
Penegakan Aturan Tata Ruang:
Mengontrol pembangunan agar tidak merusak daerah resapan air dan mencegah penyempitan sungai oleh bangunan liar.

Banjir di Kota Bekasi memang bukan masalah yang bisa diatasi dalam waktu singkat.

Namun, dengan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi antara pemerintah serta masyarakat, risiko banjir bisa dikurangi secara signifikan. [■]

Reporter: Widy / Yani / Indri -TimRedaksi, Editor: SidikRizal/BksOL
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Pimpinan DPRD Kota Bekasi