iklan header
iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

PENDEKATAN INTERAKTIF LANGSUNG KE MASYARAKAT

Ir M.A. Ratna Ariani MBA
Caleg DPR RI Partai HANURA No. 3

JAMINAN PASTI DAPATKAN SIMPATI DAN DUKUNGAN MEREKA SECARA PENUH

Jakarta, dobeldobel.com 28 Januari 2009
Sudah lebih dari 3 kali membuat janji untuk bertemu dengan sang wanita karier ini, baru di siang jam 12.00 itulah saya berhasil menemuinya di satu cafe di Gedung Perkantoran Bank Danamon kawasan Mega Kuningan.

Setelah menunggu beberapa menit, wanita berputra 3 ini berada di depan saya kemudian menyapa dan menyalami saya. Tak lupa ia menawarkan saya untuk makan siang terlebih dahulu, saya pun mengiyakannya.

Selanjutnya wawancara pun berlangsung sambil makan siang. Saya memasang kaset rekaman dan mendengarkan komentar serta ide-idenya tentang segala hal yang berkaitan dengan pencalegan dirinya. Saya pun tak henti-hentinya memuji penampilannya yang tampak jauh lebih muda dari usianya, maklumlah wanita karier ini menjabat sebagai Associate Director (setingkat Wakil Direktur) sebuah Konsultan SDM terkemuka, jadi penampilan adalah hal yang sangat utama.(Rincian lengkap dari blogs pribadinya, klik di sini http://tulisanperempuan.wordpress.com/)

Sang Caleg DPR RI No. 3 dari partai HANURA ini untuk dapil Semarang ini sebenarnya hampir saja mundur dari pencalegan dirinya. Dia sempat ragu saat mengetahui bahwa dapilnya adalah Semarang, sementara ia sendiri bekerja di Jakarta dan juga targetnya adalah Jakarta, disamping itu saat tahun 2004 ia pernah maju menjadi caleg DPRD Propinsi DKI Jakarta. Dengan semua yang telah dia lakukan di Jakarta, Ratna sempat berpikir amatlah sayangnya jika saya harus ditempatkan di daerah.

Namun karena keadaan dan situasi tidak membuat dirinya mempunyai pilihan banyak, akhirnya pada saat-saat terakhir (the last minute moment), beberapa partai yang tidak lolos verifikasi bergabung dengan HANURA. Dirinya pun tak berharap banyak dengan DCS (Daftar Calon Sementara). Dia pun sadar bahwa HANURA merupakan satu partai yang favorit dengan nomor urutnya 1, membuat banyak orang yang berebut menjadi caleg di partai yang mengusung Wiranto tersebut. Saat masuk DCS di HANURA dan ditempatkan di Semarang, ia dan suaminya mempertimbangkan untuk mundur demi pertimbangan bahwa tidak bisa berjuang secara maksimal. Karena baginya bila sudah siap berjuang maka semuanya harus "all out" (habis-habisan).

Akhirnya karena saran seorang teman yang di Semarang, bahwa untuk mencoba terlebih dahulu. Kemudian Ratna pun mencoba jalan bersama dengan Caleg HANURA Propinsi Semarang No. 2, yang kebetulan juga orang Semarang asli. Setelah mereka berjalan bersama selama dua bulan, mulailah tampak respon dari beberapa caleg partai HANURA dari kota Semarang untuk bergabung dengan mereka. Padahal ia sadar betul bahwa perjuangannya itu sempit dengan waktu dan dana yang sangat terbatas. Namun Ratna berharap dengan sinergi yang dibangun dalam jaringan barunya bisa teratasi.






















Jalan bareng caleg prov Mariyanto dan caleg kota Arif Jatmiko, semoga aksi sosial ini bisa membantu beberapa orang yang sedang kesulitan sembako. Maklum belum panen, dan harga beras lagi mahal.
Location:
Bergas Kidul Kab Semarang

Itulah sebabnya setiap Jum'at hingga Minggu ia terbang ke Semarang untuk membangun jaringan dan melakukan komunikasi langsung dengan masyarakat di sana. Bahkan sering Jum'at malam dia rapat mengatur agenda pemantapan untuk acara Sabtu Minggu di lima tempat lebih, untuk acara-acara seperti Baksos (bakti sosial) yang juga telah dipersiapkan minggu-minggu sebelumnya. Ratna yang bersuamikan seorang pegawai Negeri ini, juga membangun jaringan dari struktur partai dan di luar struktur. Ratna sendiri tidak tahu apakah jaringan pertemanan di luar struktur kelak akan bermanfaat bagi dirinya di kemudian hari dalam kampanye politiknya ini. Sang Konsultan SDM ini melihat bahwa dari jaringan pertemanan, ia menilai mereka melihat dirinya bukan sebagai figur politisi, tapi karakter pribadinya.

Ratna, yang meraih S2 di STMB Telkom ini mengungkapkan, bahwa semenjak perjuangan dari bulan November tahun 2008 lalu, ia memandang banyak masyarakat Semarang yang memang tidak begitu antusias terhadap partai politik. Bahkan dia beranggapan masih banyaknya golput di sana yang sebenarnya merupakan lahan suara yang mau tidak mau musto digarap. Baginya rakyat Semarang semakin cerdas dan mampu memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Jadi kebingungan mereka untuk memilih banyaknya partai inilah yang harus dia perjuangkan dan dekati demi mendapatkan simpati dan dukungan mereka untuk berpihak pada dirinya.

Saat menanggapi pertanyaan bahwa maraknya baliho dan atribut besar luar ruang dari banyak kampanye dalam sosialisasi diri para caleg, Ratna punya pendapat tersendiri. Semenjak keputusan MK tentang suara murni terbanyak keluar, banyak para caleg yang telah menggelontorkan dana ke pemasangan baliho, spanduk dan lain sejenisnya dua bulan sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan kesia-siaan apabila mereka tidak berinteraksi secara langsung dengan masyarakat langsung. Karena rakyat tentunya tidak akan mengingat mereka dari baliho (atau atribut kampanye luar ruang) langsung, hal ini disebabkan saking banyaknya baliho sehingga susah untuk diingat. Namun akan sangat mudah untuk diingat apabila rakyat bertemu langsung dengan sang caleg dan mereka diberikan segala macam cindera mata atau pengikat hati yang selalu mengingatkan agar mereka memberi dukungan dengan memilih sang caleg yang telah bertemu dengan mereka langsung.


Tiga serangkai caleg : Mariyanto (caleg prov #2), Arif Jatmiko (caleg kota #1) - duduk di belakang. Salut saya untuk anak muda ini. Usia 22 tahun sudah jadi anggota DPRD periode lalu dan sangat perhatian pada aspirasi konstituennya. Sayang sekali dia diharuskan setor dulu kalau mau jadi no 1, terpaksalah ia meninggalkan parpol tsb dan memilih Hanura. Gpp mas, kita maju bareng lah.


Ratna sang caleg yang masih bernampilan lebih muda dari usia sebenarnya ini sudah terjun ke dunia politik semenjak 2004, dimana ia sekalipun kalah namun dia sedikitnya telah menyumbangkan suara buat partainya. Saat ia ditempatkan di dapil Semarang, dia tahu bahwa Semarang akan mengalami luka lama karena para calonnya kembali didatangkan dari Jakarta untuk caleg DPR RInya, dan ia mau merubah stigma itu dengan kembali membangun kepercayaan dari para konstituennya. Itulah sebabnya dia tidak percaya dengan perwakilan para calo-calo yang mengaku-ngaku mempunyai dukungan suara banyak dari rakyat dan mendatangi dia untuk melakukan sosialisasi dalam bentuk pemberian bantuan finansial. Dia merasa lebih baik bertemu langsung dengan masyarakat yang jauh lebih efektif dan mengena.

Saat ditanya tentang kiprahnya sebelum kampanye pemilu 2009 ini, Ratna menjawab bahwa ia sempat di tahun 2004 di satu tempat di Semarang mengadakan program pemberdayaan SDM. Dan program itu berlanjut hingga tahun 2009 ini terlepas dia terpilih atau tidak jadi anggota DPR RI nanti. "Kepedulian saya itu kepada para petani," imbuhnya lagi, "sejak lama bila tidak untuk pemberdayaan petani, maka saya aktif menjalankan program pendidikan".

Misalnya saat kejadian gempa di Nabire, dia sempat mengirimkan petani korban gempa yang mengalami kehilangan semangat hidup. Mereka ini kan membutuhkan pertolongan dalam bentuk banyak hal. Saat itu, para petani korban bencana gempa, kami didik di Salatiga untuk sistem pertanian organik, selama enam bulan. Biaya per orang itu kan 3 juta, maka saya bersama dengan teman-teman pengusaha membantu mereka membiayai transportasi dan akomodasi mereka selama pendidikan dan latihan bidang pertanian organik. Dan itu rutin dalam beberapa angkatan, sehingga ketika panen pertama mereka sempat menelpon kami, bahwa mereka sangat berterima kasih dengan pendidikan dan pelatihan yang telah diberikan kepa mereka, demikian jelasnya tanpa bermaksud menyombongkan bahkan dia merendah, bahwa sumbangan dia dan teman-teman pengusahanya tidaklah seberapa besar. Namun semangat para petani-petani yang mendapatkan panen di atas rata-rata karena menggunakan sistem pertanian organik sangat membahagiakan hatinya. Perlu diketahui, bahwa pertanian organik adalah sistem pertanian yang menggunakan mata rantai pertanian yang menggunakan tanah dan pupuk alami dari peternakan babi, tanpa menggunakan pupuk kimia. Artinya para petani itu diberi diklat untuk menjadi petani mandiri tanpa tergantung kepada pemerintah dalam bentuk kebutuhan pupuk kimia. Justru mereka mempunyai hasil panen yang jauh dari rata-rata.

Dan hal ini merupakan satu cara dan contoh baginya untuk mengabdi kepada kepentingan masyarakat khususnya di Semarang, bila ia nanti terpilih menjadi anggota DPR RI dari Semarang maka program-program serupa itulah yang akan ia kembangkan di sana. Sebenarnya banyak program yang mau ia bahas dalam wawancara kami, seperti program penyejahteraan buat para nelayan di wilayah Kendal di samping untuk para petani di wilayah Semarang pada umumnya.

(Sidik Rizal)

=================================================================


Biodata

Nama Lengkap:
Ir M.A. Ratna Ariani MBA

T.Lhr/Umur/JK/Status:
Jogyakarta, 15 Agustus 1961

Menikah dan dikaruniai 3 anak
Suami : Hadi P. Sulaikan
Anak:
1. Wisnu Aditya Basworo
2. Bimo Haryohutomo
3. Sekar Widyaningtyas

Pendidikan:
* SD - SMA 1980 di St Theresia Jakarta
* S1 1987 Fakultas Teknik Sipil UNPAR Bandung
* S2 1991Manajemen dari STMB sekarang Institut Manajemen Telkom

Hobby:
Travelling, Membaca & Menulis

Riwayat Organisasi:
1. (1982 - 1984) Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil UNPAR
2. (1998) Ikut mendirikan I2BC Infocosm Indonesia Business Community bersama majalah SWA dan Accenture
3. (2000 - sekarang) Terlibat sebagai pengurus Dewan Paroki Santa Perawan Maria Ratu. Jabatan yang pernah diterima : Ketua Lingkungan Monika, Sekretaris Dewan Paroki dan Koordinator Bidang Pewartaan serta Prodiakon.
4. (2001 - sekarang) Ketua Yayasan Kasih Abadi yang menyelenggarakan karya sosial bersama PEMDA DKI sejak 1987.
5. (2004 - 2010) Sekretaris BPK PKK Keuskupan Agung Jakarta
6. (2004) Terdaftar sebagai caleg PDS DPRD DKI untuk Jakarta selatan
7. (2006) Wakil Sekjen Partai Damai Sejahtera
8. (2007 - 2008) Ketua Bidang Pengembangan Organisasi Partai Demokrasi Kebangsaan Bersatu dan KoorWil Jogya. Tidak lolos verifikasi sehingga seluruh pengurus DPP bergabung dengan HANURA.
9. (2008) Terdaftar sebagai caleg DPR RI no urut 3 untuk dapil Semarang, Salatiga dan Kendal

Riwayat Pekerjaan:
1. (1991- 2001) Senior Manager di Accenture Indonesia (Konsultan IT)
2. (2001- sekarang) Mengelola bisnis keluarga di bidang property dan merintis usaha retail.
3. (2008) Associate Director di TASS Consulting
4. Profesi lain : Pengajar di Haggai Institute Indonesia sejak 2006 yang menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan tingkat nasional dan internasional.

Karya Sosial:
* Bekerja sama dengan PEMDA DKI untuk memberikan pendampingan rohani serta bantuan lainnya bagi warga binaan di panti laras 1, 2, RS Jiwa Grogol dan RSJ Bogor serta panti-panti jompo lainnya. Total sekitar 2500 warga binaan yang dilayani rutin sejak 1987.
* Mengadakan kunjungan dan bakti sosial ke berbagai desa di Nias, Papua, Pulau Jawa dsb.
* Membantu penyelenggaraan pendidikan melalui bea siswa dan perbaikan sarana pendidikan di beberapa sekolah di pedalaman Papua, Sumatera Utara dan Kalimantan.
* Menjadi relawan pendamping warga binaan korban narkoba selama 2 tahun, berhenti karena rumah penampungan pindah ke Jakarta Barat.
* Mengadakan sosialisasi kampanye anti sampah bersama GROPESH dengan mengadakan lomba slogan, lomba jingle dan lomba foto. Saat ini gerakan ini berkembang menjadi pembinaan kader penggerak cinta lingkungan bersama ormas lintas agama dan PEMDA DKI.
* Terlibat dalam sosialisasi Credit Union untuk mengajak keluarga prasejahtera menjadi lebih mandiri.
Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara