iklan header
iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Kenapa Jokowi Berjumpa Pimpinan Partai di Istana?

Tak ada Lagi Kah Moral Etika Rasa Malu Gunakan Fasilitas Negara Demi Kepentingan Kelompok Partai Tertentu?

Kandidat-kandidat.com, Minggu 7 Mei 2023, 20:23 WIB



JAKARTA, bekasiOL -- Mengingat zaman kekhalifahan para sahabat dan tabi'in dimana pada masa mereka lah sebaik-baiknya generasi umat Islam, bahkan sampai para pemimpinnya pun lebih memilih hidup sederhana tawadhu dan qona'ah namun rakyat lebih banyak yang merasa sejahtera dan makmur.


Jangan kan mengumpulkan harta saat mereka para khalifah menduduki jabatannya sebagai pemimpin kaum muslimin, menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan yang sifatnya bukan urusan negara saja tiada pernah berani melakukannya.


Sebegitu tinggi moral etika yang diajarkan Nabi dan juga para sahabat tentang bagaimana bernegara, bahkan satu riwayat ketika seorang khalifah mau bicara dengan sahabatnya ditanya terlebih dulu, "Apakah urusan negara atau urusan pribadi?"

Ketika dijawab urusan pribadi, sang khalifah langsung mematikan lampu yang biayanya dari baitul mal atau kas uang kekhalifahan.


Bayangkan itu cuma biaya minyak lampu yang gak seberapa. Tapi sakingbtakutnya sebagai pemimpin kelak akan dipertanyakan di akhirat tanggungjawab kepemimpinannya, sampai karena kuatir mahalnya biaya minyak buat lampu saja langsung dia matikan karena tahu pembicaraan itu hanya untuk urusan pribadi bukan urusan negara.


Bandingkan biaya minyak lampu khalifah dengan biaya minyak afthur buat naik pesawat kepresidenan mengantar gubernur aktif buat sponsor pencapresannya. Bandingkan!


Apalagi kini istana mengundang pimpinan partai dalam kapasitas kepentingan negara? Tentu bukan.

Ini masalah keberlanjutan status pasca jabatan presiden Jokowi jika kelak dia turun dari istana kepresidenan.

Dia harus dapat jaminan dari semua pimpinan partai koalisinya kalo dia tak akan dipermasalahkan secara hukum seperti kasus mantan presiden AS Donald Trump, yang kini dijebloskan ke dalam penjara karena pelanggarannya selama memegang jabatan presiden.


Bayangkan, sebesar itu ketakutannya kepada hukuman dunia tapi lupa hukuman akhirat.


"Istana itu kan tempat presiden memimpin para bawahannya. Ketua umum pimpinan partai politik itu kan bukan bawahannya. Jadi tidak etis mempertontonkan itu di depan rakyat. Enggak cocok kalau di istana, dia kan presiden seluruh rakyat itu. Menyakiti rakyatnya." beber Andi Arief [■]

Sumber: Twitter

Redaksi: DikRizal

Kandidat Calon Walikota Bekasi Heri Koswara

Post a Comment

Silakan beri komentar yang baik dan sopan

Lebih baru Lebih lama
Kandidat Calon Walikota Bekasi, Heri Koswara