contoh iklan header
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Riwayat Singkat Sang Santri Putra Asli Bekasi Yang Hendak Jadi Kandidat Cawalkot

Riwayat Ringkas Hidup Sosok Heri Koswara, Ketua DPD PKS Kota Bekasi Bakal Calon Walikota Bekasi 2024-2029

bekasi-online.com, Senin 1 April 2024, 20:24 WIBDend/SidikRizal/Muh

KOTA BEKASI, BksOL - Bukan perkara sederhana apalagi kudah mengelola partai dan memenangkan suara publik dengan berbagai kendala yang terjadi tengah maraknya penyelenggaraan pemilu yang dianggap banyak terjadi kecurangan.

Tapi pada akhirnya, tetap bisa memenangkannya dengan kekuatan jaringan kaderisasi dan pengelolaan sumberdaya baik sebagai saksi di tingkat paling bawah maupun pengawas penyelenggaraan pemilu melalui pilar ke-empat yaitu media adalah hal khusus yang harus dimilikinseorang pemimpin partai, khususnya di tingkat Provinsi dan kabupaten atau kota.

Meraih suara di Kota Bekasi pada momen Pemilu 2024 sebesar 130 ribu lebih sebagai Caleg petahana DPRD Provinsi Jabar. Plus modal suara partai nya yakni PKS di Kota Bekasi dengan raihan di atas 300 ribu suara menjadi modal yang menjanjikan untuk menjadi calon Walikota Bekasi di Pilkada pada 27 November 2024 nanti.

Dia adalah Ustadz H. Heri Koswara atau akrab disapa Bang Herkos. Sebagai Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berhasil meloloskan 11 caleg nya lolos sebagai anggota DPRD Kota Bekasi periode 2024-2029.

Pengalaman selama 6 priode sebagai anggota legislatif membuat Bang Herkos tentunya sudah sangat faham permasalahan yang ada di kota Bekasi.


Wajar kalau DPP PKS memberi tugas kepada untuk maju menjadi calon walikota Bekasi. Tiket syarat 11 kursi parlemen untuk maju di Pilkada sudah didapat. Tinggal mencari kandidat calon wakil walikota yang bisa menambah nilai elektoral nya saja.


Di sinilah pentingnya lobby dan komunikasi publik yang harus dilakukan Heri Koswara dan DPD PKS secara kompak untuk membangun sinergi dengan tokoh penting parpol dan warga masyarakat pada segala level di kota Bekasi, agar tercipta peta politik yang paling menguntungkan secara startegis menjelang konstelasi pilkada November 2024 mendatang.


Bocah Bekasi
Bang Herkos sebagai putra kelahiran Bekasi asli, mempunyai silsilah yang sangat jelas sebagai keturunan para alim ulama yang memang menjadi panutan di wilayah kota Bekasi bahkan nasional.

Buyut (kakek) beliau Kong Haji Nasimun bin Derasip adalah keturunan Syekh Muhidin salah satu tokoh ulama yang menyebarkan Islam di wilayah Bekasi.

Bang Herkos merupakan anak dari Haji Shidiq bin Haji Mujtaba bin Kong Haji Nasimun.

Makam Syekh Muhidin sendiri berada di wilayah tidak jauh dari Pondok Pesantren YAPIDH (Yayasan Perguruan Islam Darul Hikmah) yang didirikan oleh KH Mohammad Shidiq orang tua Bang Herkos. Tepatnya bersebelahan dengan lapangan bola Imola, yang kalau dari arah barat sekitar 100 m di atas komplek Purigading.

Wajar saja jika BksOL ketika bertemu pertama kali untuk mewawancarainya langsung, langsung ada kontak batin dan serasa seperjuangan dalam ideologi. Bukan karena sang pemimpin redaksi, Sidik Rizal bernama sama dengan orangtua Bang Heri Koswara, Haji Shidiq.

Syekh Muhidin jika ditarik dari silsilah sejarahnya beliau masih ada keturunan Syekh Ja’far Shodiq atau Syeh Maulana Malik Ibrahim dari Syekh Muhidin bin Muhammad Alwi bin Syekh Muhammad Jamaksari bin Kyai Basri Tubagus Ahmad bin Hasan Sadeli bin Tubagus Umar bin Kyai Tubagus Sholihin bin Syekh Ahmad bin Syekh Syihab Ja’far Shodiq bin Maulana Malik Ibrahim.

Ponpes YAPIDH awal berdiri merupakan sebuah madrasah menjadi salah satu sentra tempat anak-anak Bekasi sekitar, bahkan dari Kampung Sawah dan Pondok Melati mengenyam pendidikan agama Islam dan kala itu kampung Pedurenan memang sudah terkenal dengan sebutan kampung santrinya.

Banyak anak-anak pribumi yang mengenyam pendidikan agama di luar daerah ketika pulang mendirikan madrasah dan pesantren salah satunya adalah almarhum Baba Haji Shidiq, yang mendirikan madrasah di sekitar pinggiran Rawa Budug.

Sebuah rawa yang kalau musim penghujan tempat berenang tapi kalau musim kemarau menjadi lapangan atau tempat bermain bola anak-anak sekitar.

Pedurenan sebuah kampung yang penuh dengan ruh sejarah perjuangan selain adanya Syekh Muhidin sekitar tahun 1855 Kong Haji Dehir salah satu tokoh pejuang yang asli kampung tersebut, yang makamnya juga tak jauh di sebelah timur dari YAPIDH.

Pada masa itu sudah menggelorakan semangat perjuangan melawan penjajah bahkan sebelum adanya Kyai Haji Noer Ali, sang Singa Bekasi yang sangat melegenda tersebut.

Perjuangan Kong Dehir diteruskan oleh keponakan beliau Tabrani Kaseer yang makamnya ada di jalan penghulu sekitaran Pondok Gede, dan ternyata beliau juga asli orang kampung Pedurenan.

Tabrani Kaseer adalah asisten wedana atau setingkat Camat dari daerah kekuasaan Mister Cornellis (Pemerintahan Belanda) yang memberontak kepada pimpinannya sendiri karena dianggap bersikap sewenang-wenang pada masyarakat pribumi.

Jadi kalau bang Herkos menjadi walikota Bekasi sudah pantas karena darah para pejuang mengalir dalam aliran darahnya.

Selain visioner untuk memajukan Kota Bekasi. Bang Herkos juga dikenal sosok yang sangat toleran bagi umat beragama lainnya. [■]

(Baca lanjutannya: Bangun Komuniksi Politik…)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
banner