Bantahan Atas Beredarnya Berita PSI Kota Bekasi Beri Gratifikasi dengan Membayari Liburan PPK dan PPS ke Bali
BEKASI KOTA, BksOL - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bekasi membantah telah memberikan gratifikasi kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk mendapatkan kursi DPRD di Pemilu 2024 lalu.
Baca juga: Ini Dia Daftar Caleg DPRD Kota Bekasi yang Terpilih dari Hasil Rekapitulasi 13 Maret 2024
Baca juga: Pernah Menggoda Gus Sholihin, Ketua DPC PPP Kota Bekasi Untuk Terjun Ikut Pilkada, Jurnalis Senior Didit Susilo Bilang: “Dicari Pemimpin yang EDAN?”
Bantahan ini disampaikan menanggapi beredarnya berita seolah-olah PSI Kota Bekasi memberikan gratifikasi dengan membayari liburan PPK dan PPS ke Bali.
Baca juga: Caleg PSI Terpilih di DPRD Kota Bekasi, Diduga Beri Hadiah Liburan ke Bali kepada PPK dan PPS
Ketua DPD PSI Kota Bekasi, Tanti Herawati, Kamis (16/5/2024) menegaskan, perjalanan ke Bali dilakukan pada 24-29 April 2024 sementara petugas PPK dan PPS sudah purnatugas pada 4 April 2024.
“Karena sudah purnatugas, mantan anggota PPK dan PPS bukan pegawai negeri sipil atau penyelenggara negara yang dapat digolongkan menerima gratifikasi,” tegasnya.
Menurut wanita yang akrab disapa Hera ini, para mantan anggota PPK dan PPS yang sudah purnatugas juga tidak akan bisa mengubah hasil Pemilu. “Perhitungan suara berjenjang di KPU sudah lama selesai,” ujar Hera.
Menurut Hera, kedatangan mantan anggota PPK dan PPS tersebut ke Bali untuk memenuhi undangan merayakan ulang tahun salah satu anggota keluarganya.
“Karena sudah tidak lagi menjadi penyelenggara ad hoc Pemilu 2024 dan proses Pemilu 2024 juga sudah selesai, mereka saya undang semata-mata untuk menjalin persahabatan dan kekeluargaan, “ katanya.
Baca juga: Jika Koalisi PDIP - PKS Jadi di Pilkada 2024 Kota Bekasi, Maka Tiada Lagi Lawan Berat, Kecuali Koalisi Golkar, Demokrat, PKB, Gerindra, PAN, PPP & PSI
Hera menyebut hanya memfasilitasi transportasi berupa tiket pesawat dan penginapan selama di Bali. “Kalau ada yang menyebut saya memberikan uang saku 20 juta rupiah, itu jelas hoax dan fitnah,” tegasnya.

Hera juga menyesalkan berkembangnya rumor bahwa biaya untuk mendatangkan para mantan anggota PPK dan PPS itu disediakan oleh ketua partai lain di Kota Bekasi.
“Rumornya semakin ngawur, dan berkembang menjadi fitnah yang menyerang partai lain. Saya tegaskan, semua biaya berasal dari saya pribadi. Saya berharap klarifikasi ini bisa menjawab semuanya,” ujar Hera.
Lihat juga: Video Wartawan BksOL Jadi Standup Comedian Meroasting Pj Walikota Bekasi dan Kandidat Calon Walikota Bekasi M2
“Selama ini banyak yang menyepelekan PSI dan menyebut kami tidak akan mendapat kursi DPRD Kota Bekasi.” terang Hera lagi.
Lihat juga: Mochtar Mohamad Kandidat Cawalkot Bekasi Berjanji Akan Berikan BPJS Gratis dan Hibah ke Koperasi RW sebesar 100juta per tahun untuk Usaha Rumah Tangga
“Kami menjawabnya dengan kerja keras yang berbuah dua kursi DPRD Kota. PSI adalah partai yang memiliki rekam jejak antikorupsi, tidak terbersit sama sekali pikiran memberi gratifikasi untuk meloloskan kami ke DPRD,” tutup Hera. [■]
Reporter: PR/PR-TimRedaksi, Editor: DikRizal

Posting Komentar
Silakan beri komentar yang baik dan sopan